Menurut para ahli, semua hal di dunia modern mulai dari teknologi
hingga kebiasaan makan bisa mengikis kemampuan otak kita. Bukan itu
saja, kebiasaan makan menyerang pusat syaraf dan membuat kita lebih
lambat dan kurang gagasan. Para peneliti mulai mengkhawatirkan fenomena
ini, karena skor IQ manusia saat ini semakin menurun.
Inilah 5 kebiasaan sehari-hari yang menurunkan IQ:
1. Mengonsumsi makanan tinggi lemak
Mengonsumsi lemak jenuh dalam porsi besar seperti bacon, roti
panggang, dan telur dadar menghambat fungsi dopamin otak,
neurotransmitter penting yang bertanggung jawab untuk motivasi. Studi
dari University of Montreal menemukan bahwa konsumsi lemak yang tinggi
menyebabkan “gangguan fungsi sirkuit otaksehingga menyebabkan gangguan
mood, kecanduan narkoba, dan makan berlebihan”. Sama seperti narkotika,
semakin banyak lemak jenuh yang kita konsumsi, maka semakin besar kita
menginginkannya lagi supaya mendapatkan “perasaan senang”.
2. Multitasking
Earl Miller, ahli syaraf di Massachusetts Institute of Technology,
mengatakan: “Otak kita tidak terpasang untuk multitasking. Ketika
orang-orang berpikir sedang multitasking, sebenarnya mereka hanya
berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya dengan cepat. Dan setiap kali
mereka melakukan hal tersebut, ada ‘biaya kognitif’ yang dikeluarkan,”.
Saat multitasking, kita menggunakan glukosa yang merupakan ‘bensin
otak’ lebih cepat, sehingga membuat pikiran kita bekerja dua kali lebih
banyak dan kelelahan. Mengecek e-mail di tengah-tengah pekerjaan bisa
menurunkan IQ kita hingga 10 poin.
Miller menambahkan, multitasking bisa membahayakan kita. Contohnya
saat menyetir sambil menelepon. Kapasitas kognitif kita yang terbatas
menandakan kita tidak bisa fokus pada tugas yang terlalu banyak.
3. Googling
Memiliki informasi tak terbatas setiap saat, merupakan keberuntungan
sekaligus bencana bagi syaraf. Dengan mudah bisa mencari alamat, resep,
nomor telepon, melalui Google berarti kita jadi tidak terlalu
mengandalkan memori sendiri. Hipokampus otak berhubungan dengan ingatan
yang paling baru.
Googling mempengaruhi teknik penyimpanan memori tersebut. Sebagai
contoh, penelitian yang dilakukan Columbia University menunjukkan saat
ini kita lebih mungkin untuk mengingat di mana kita menyimpan informasi
daripada isi informasi itu sendiri. Microsoft mengatakan, rentang
ingatan otak kita telah menurun, dari rata-rata 12 detik 15 tahun yang
lalu, menjadi 8 detik saat ini.
4. Terlalu banyak gula
Studi UCLA di tahun 2012 yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa
terlalu banyak fruktosa – gula yang ditemukan pada buah-buahan, madu dan
sayuran – efektif memperlambat otak dengan mempengaruhi kemampuan
insulin untuk membantu sel-sel otak mengubah gula menjadi energi untuk
berpikir. Namun, mengonsumsi omega 3 bisa melawan masalah tersebut.
5. Mengunyah permen karet
Belum lama ini, kita masih mengira bahwa mengunyah permen karet baik
untuk kesehatan kita. Ahli syaraf, Earl Miller mengatakan: “Mengunyah
permen karet merupakan latihan fisik yang memperlancar aliran darah ke
otak, meningkatkan fungsi kognitif dengan memberikannya energi ekstra,”
katanya.
Namun, eksperimen terbaru justru menunjukkan hal berbeda. Mengunyah
permen karet justru mengalihkan perhatian partisipan dari tugas
mengingat jangka pendek seperti mempelajari urutan barang dari sebuah
daftar.
Sumber:http_www_pintarin_com/detail/sering-makan-telur-dadar-dan-permen-karet-bikin-iq-jongkok.html
Sering Makan Telur Dadar dan Permen Karet Bikin IQ Jongkok
4/
5
Oleh
Blogger Keren