Jumat, 26 Februari 2016

Karena Mereka Tidak Mengemis, Dengarlah Keluh Kesah Mereka Saat Kita Menawar Habis-Habisan Barang Yang Mereka Jual

Sempat kah kamu berjumpa dengan orang dagang yang menjual dagangannya dengan trik di tanggung? Mereka menanggung dagangannya tidak hirau panas terik dan juga hujan deras membasahi dagangan mereka? kadangkala ketika kita berjumpa dengan mereka, dan juga membeli dagangan mereka tetapi tentu senantiasa menawar. bila sipedagang sepakat dengan tawaran yang kita beri, kita langsung membelinya. tetapi bila sipedagang tidak memberikannya kita lalu berangkat karna terasa keberatan dan juga kumat - kamit tidak jelas? sempatkah terbesit oleh mu gimana perasaan orang dagang tersebut dikala terjalin perihal demikian? terlebih sang orang dagang sudah tua dan juga renta.

Namun, dikala kita belanja ataupun sekadar jajanan ke supermarket, mini market, cafe, mall yang peraturannya kita tidak dapat menawar apa yang mereka jual, kita langsung membelinya dan juga langsung ke kasir. lalu mengapa kita tidak marah? ataupun tidak terasa keberatan??? Begitulah hampir pesan yang mau di informasikan suatu video bertajuk ‘This Poor Coconut Seller was Insulted by a Rich Man’. Video berbahasa Hindi yang diunggah Varun Pruthi ini cukup viral di dunia maya dan juga sukses mengumpulkan 500,00 views dan juga terus bertambah. Disini kami berupaya menyimpukan inti vidio tersebut.

Kisah tentang penjual kelapa muda yang dihina habis - habisan oleh seseorang pengusaha kaya.

Hari itu cuaca lagi terik panas, seketika seseorang pengusaha kaya turun dari mobilnya, dan juga bernazar membeli kelapa muda dari seseorang kakek - kekek yang biasa berjualan ditempat tersebut. Pengusaha itu juga bertanya berapa harga 1 buah kelapa muda tersebut, orang dagang itu juga menjawabnya. tetapi sipengusaha terasa kaget karna harga yang dikasih orang dagang tersebut, pengusaha tersebut terasa keberatan dan juga menawarnya. tetapi sang orang dagang menolaknya

“Pak, aku sudah kerap berjualan disini, seharian berdiri disini dibawah cahaya matahari, dan juga biayanya juga dari dahulu sudah segitu. Imbuhnya dengan nada sopan

Yang terjalin berikutnya pengusaha itu malah membentak orang dagang tersebut dan juga menghinanya dengan menyebutnya “Perampok”. Pengusaha itu juga pergi, sang orang dagang cuma dapat berlapang dada dikala diperlakukan serupa itu.

Tak lama sang pengusaha tiba berulang dengan bawa minuman yang baru aja dia beli dari supermarket, seolah terencana memperlihatkan itu kepada sang pedagang. kemudian sang orang dagang juga menghampirinya dan juga bertanya berapa harga minuman tersebut. nyatanya biayanya sama dengan kelapa muda yang dia jual. kemudian orang dagang itu berulang bertanya, apakah membeli minuman itu dapat ditawar? “INI MINUMAN BERMEREK, MANA bisa jadi dapat DITAWAR” jawab pengusaha itu dengan nada keras.

“Untuk minuman berlabel kalian tidak menawar, tetapi kenapa kau menawar habis - habisan dagangan dari orang dagang miskin serupa aku?” Ucap orang dagang itu sambil meninggalkan sang pengusaha. Sontak pengusaha kaget dan juga cuma dapat terdiam.


Walau vidio ini berasal dari india, tetapi perihal ini kerap terjalin di Indonesia. Subhanallah, begitu cerita ini bawa banyak pelajaran buat kita. Dimana kita kerap menawar habis - habisan tanpa memikirkan perjuangan sang pedagang, berjalan seharian menjual dagangannya. sementara itu mereka tidak mengemis, mereka bukan memohon sedekah, bukan pula mau dikasihani.

Mereka cuma mau penafsiran dari kita hendak perjuangannya yang tidak mudah, dan juga mereka cuma mau kita membeli dagangannya dengan ikhlas tanpa paksaan apapun. tetapi dikala kita belanja di mall ataupun supermarket, kita tidak keberatan dengan harga yang telah tercantum, tetapi kenapa kita keberatan dengan harga para pedagang??? sementara itu biayanya tidak jauh berbeda. mudah - mudahan kita dapat mengambil hikmah dari cerita ini, bahwasannya perilaku silih menghormati dan juga menghargai itu penting. whatever itu derajatnya, karna dimata Allah kita sama.

Like dan juga Sebarkan postingan ini, supaya terus menjadi banyak orang yang mampu belajar dari cerita ini.

Baca Juga

Karena Mereka Tidak Mengemis, Dengarlah Keluh Kesah Mereka Saat Kita Menawar Habis-Habisan Barang Yang Mereka Jual
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan