Minggu, 27 Maret 2016

Kesabaran Menanti Pasangan Halal Akan Berbuah Manis

saat sebelum tulisan ini aku teruskan aku teringat suatu e - mail yang menginspirasi tulisan ini dari seseorang Ukhti di Cilacap dengan suatu ungkapan “Saya Kan senantiasa Bersabar di Masa Penantian ini”. Subhanallah, benar kita wajib terus bersabar di masa penantian buat suatu kata PERNIKAHAN.
Pernikahan ataupun Perkawinan, membuka tabir rahasia……Proses pencapaiannya memakan satu ekspedisi panjang. Kadang, buat mengarah ke sana, Tuhan Yang Maha Bijaksana juga malah berikan kesulitan buat menguji kita.

Tak tidak sering dia melukai hati, sampai hikmahnya tertanam dalam.. tidak butuh kita pertanyakan, “Apa iktikad Tuhan ?” karna andai kita berbesar hati dan juga ingin mencerna, Tuhan memiliki sebab tertentu yang benar sukar dimengerti… Yang pasti.. bila kita ketiadaan cinta,…kita wajib senantiasa yakin bahwasanya, kala dia mengambil sesuatu, dia telah siap berikan yang lebih baik..

Menunggu….! itu satu pilihan..! Toh, meski suami yang kalian tunggu pastinya bukanlah semulia Muhammad… bukanlah setakwa Ibrahim…. juga bukanlah setabah Ayub… ataupun segagah Musa… terlebih setampan Yusuf.. Tapi…. setidak - tidaknya, suamimu merupakan laki - laki akhir zaman.. Yang bercita - cita membangun generasi yang sholeh…
Mengapa menunggu..?

Karena meski kita mau mengambil keputusan, kita tidak mau tergesa - gesa… karna meski kita mau cepat, kita tidak mau sembarangan…. karna meski kita mau lekas menciptakan orang yang kita inginkan, kita tidak mau ketiadaan jati diri dalam proses pencarian itu….

Jika mau berlari, belajarlah berjalan dahulu… bila mau berenang, belajarlah mengapung dahulu… bila mau dicintai, belajarlah menyayangi dahulu…. Tentunya… senantiasa lebih baik menunggu orang yang tepat, orang yang kita inginkan, orang yang dicintai dan juga mencintai, dibanding memforsir dan juga memuaskan diri dengan apa yang ada…… karena… hidup ini terlampau pendek buat dilewatkan berbarengan opsi yang salah.. Berani berperan gegabah, seperti berani menerima resiko….

Bunga mawar tidak mekar dalam semalam, tetapi dapat layu dalam sedetik… Kota Palestina tidak dibentuk dalam sehari, tetapi dapat sirna dalam sekejap.. pernikahan tidak dirajut dalam pertimbangan sesaat, tetapi dapat aja musnah, pula dalam sesaat….!

Pernikahan ataupun Perkawinan, tidaklah akhir dari suatu perjalanan… seperti itu yang nanti mengarahkan kita kewajiban bersama… Suami jadi pelindung, istri penghuninya…. Suami merupakan nahkoda kapal, istri navigatornya, Suami bagai bayi yang nakal, istri penuntun kenakalannya… dikala suami jadi raja, istri menikmati anggur singgasananya.. Seandainya suami supir yang lancang, sabarlah memperingatkannya… hendak halnya… Haruskah terus menunggu..? Jawabannya terdapat pada diri kita… Pastinya, menunggu memiliki sesuatu tujuan yang mulia dan juga misterius… Menguji kandungan iman dan juga takwa…. belajar meniti tabah dan juga Ridha…. Seribu kali gagal, seribu satu kali mengulangi. Toh, tidak butuh mendambakan yang betul - betul bersahaja.

Karena mempunyai suami yang tidak cela, malah kalian kan tersentak dari alpa… kalian tidaklah Khadijah…. yang begitu sempurna dalam menjaga… juga tidaklah Hajar… yang begitu setia dalam sengsara…. kalian cumalah seseorang perempuan biasa, yang terus berupaya jadi Sholehah….
Pada akhirnya… Cinta yang agung, terus meningkat sepanjang kehidupan…. Banyak perihal yang indah, benar membutuhkan waktu yang tidak singkat…. dan juga penantian yang tidak pasti…. hendak tetapi…. meski menunggu memerlukan pengharapan… tetapi senantiasa menjanjikan satu perihal yang tidak mampu seorangpun bayangkan.

Mari kita kembalikan kepada - Nya… ia Yang Maha Pengatur, dengan seluruh keagungan - Nya menuntut kita buat senantiasa bersabar dalam tiap penantian… Lagi - lagi buat suatu alasan…. Entah apa…!!! 


Sumber:
http_asmaradankesehatan_blogspot_co_id/2016/03/kesabaran-menanti-pasangan-halal-akan.html

Baca Juga

Kesabaran Menanti Pasangan Halal Akan Berbuah Manis
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan