Rabu, 25 Mei 2016

Karena Gemar Santuni Anak Yatim, Kini Dede Berpenghasilan Diatas 400 Juta Per Bulan

suatu cerita nyata yang dapat jadi inspirasi untuk kita seluruh, cerita ini sesungguhnya sudah lama sekali dan juga sempat dilansir di majalah hidayatullah, mudah - mudahan sehabis membaca cerita ini kita dapat mengambil hikmah dan juga pelajaran darinya.

jangan kurang ingat sehabis membaca disharingkan pada yang lain lewat facebook / twitter dll, supaya berguna dan juga dapat menginspirasi seluruh orang buat berbuat baik.

berawal dari pengangguran yang luntang lantung mecari pekerjaan, pemuda ini setelah itu jadi karyawan biasa di suatu industri, kemudian pindah - pindah kerja karna bangkrut, saat ini dia sukses melangsungkan usahanya seorang diri. lulus dari stm di ciamis, jawa barat, dede achmad mugiono berupaya mengadu nasib ke kota bandung. di kota kembang ini dia diterima di suatu pabrik garmen bagaikan teknisi listrik. pekerjaan ini dia lakoni sepanjang 12 tahun, mulai dari karyawan biasa sampai kepala penggalan.

karna pabriknya bangkrut, dede terpaksa berpindah - pindah kerja. di industri terakhir, dede pula memandang hendak hadapi perihal yang sama. sampai sesuatu hari bosnya mengatakan, �dede, kalian ini sesungguhnya orang pintar dan juga tidak pantas jadi karyawan. �

kala tempat kerjanya bangkrut, dede menemukan pesangon rp 1 juta dan juga ekstra dari bosnya rp 1 juta. �saya siuman bila duit segitu bila dibelanjakan hendak habis dalam hitungan hari, � kenang dede. dia setelah itu berfikir, duit rp 1 juta itu dia pakai buat membayar duit wajah motor bagaikan modal usaha.

dengan motor itu dia menawarkan jasa servis ke perusahaan - perusahaan garmen. karna kegigihan dan juga layanan yang memuaskan, dalam waktu tidak lama dia sudah memiliki 6 pelanggan pabrik garmen dengan keseluruhan jumlah mesin jahit dekat 200 biji. pemasukan dari jasa servis itu cukup cukup dan juga dapat buat menopang hidupnya di jakarta.

sesuatu hari rekan kerjanya menawari kerja sama membuka usaha konveksi. kerjasama ini sifatnya barter, sang rekan mau menggunakan ilmu dan juga pengalaman dede dalam bisnis garmen.

dede menyongsong suka cita tawaran itu dan juga menyimpan harapan besar dari usaha baru ini. dengan modal rp 50 juta, dia mulai membuka usaha konveksi dengan membeli mesin jahit dan juga olahan penciptaan. mesin jahit tersebut tidak seluruh diperuntukan perlengkapan penciptaan. bila terdapat yang perlu, mesin itu dijual berulang.

tidak lama, usaha dede menuai sukses. produknya sanggup menembus amerika. tetapi di dikala dia menikmati kesuksesan, setimpal konvensi dini, temannya hendak menarik modal tersebut. �saya sudah siap mandiri, gimana dengan pak dede? kapan hampir pak dede siap? � ungkap si rekan ketika itu.

tentu aja itu jadi pukulan berat untuk dede. terlebih dikala itu pesanannya mulai terdapat isyarat menyusut sehabis kejadian runtuhnya tower wtc di amerika tahun 2001. kejadian itu secara langsung berefek pada aktivitas perekonomian negara paman sam, tidak terkecuali produk garmen.

tetapi si rekan masih berbaik hati dengan berikan peluang dede sepanjang 3 bulan lagi. peluang tersebut dia manfaatkan buat mencari keuntungan sebanyak - banyak bagaikan modal kala si rekan betul - betul memutus kerjasama.

kerja keras dede membuahkan hasil. dia sukses mendapatkan keuntungan rp 7 juta. duit tersebut dia pakai membeli mesin jahit sebanyak 10 buah. dia juga dengan berani mengontrak rumah bagaikan tempat usaha sebesar rp 5 juta pertahun. �alhamdulillah, kontraknya tidak dibayar dimuka, � kenangnya.
bersamaan dengan waktu, usaha konveksi dan juga jual beli mesin jahit dede mulai tumbuh. karna terasa cukup modal, kesimpulannya tahun 2005 dia mendirikan cv tunas utama mesin bagaikan payung usaha. dengan bendera ini, dia mulai bermain pada skala yang lebih besar.

tahun 2007, terdapat suatu pabrik garmen hadapi pailit. pabrik tersebut banyak permasalahan dan juga si owner kabur saat sebelum menuntaskan urusan dengan karyawannya. tidak terdapat industri ataupun owner modal yang ingin mengambil alih.

�padahal sesungguhnya pabrik tersebut masih memiliki peninggalan ratusan mesin jahit senilai rp 200 juta, � jelas dede. pihak menejemen seorang diri mau menjual mesin jahit tersebut secara borongan. lagi - lagi tidak terdapat pihak yang berani ataupun tertarik buat membelinya.

dengan hasrat mau membantu, dede menawarkan diri buat membelinya. walaupun dia seorang diri tidak memiliki duit sebanyak itu. dia cuma memiliki duit rp 25 juta dan juga sisanya dibayar dengan trik mencicil.

di luar perkiraan tawaran dede disetujui oleh pihak menejemen. dan juga hebatnya, dalam tempo satu bulan pembayaran dapat lunas.

saat ini, usaha dede terus tumbuh. jumlah karyawannya 8 orang. omsetnya sudah menggapai ratusan juta rupiah masing - masing bulannya.

kala ditanya, dia enggan mengatakan secara tentu. tetapi yang jelas tiap bulannya dede sanggup mengangsur ratusan juta. �nggak ketahui ya berapa omsetnya, yang jelas masing - masing bulan aku membayar kewajiban kepada rekan bisnis rp 400 juta, � jelasnya.


sedekah kulkas

keberhasilan dede dalam berbisnis nyatanya dilandasi oleh semangatnya yang terasa tidak sempat rugi dalam berbisnis.

baginya, perkataan rugi berarti tidak percaya kalau rezeki datangnya dari allah ataupun ber - su�udzan (berburuk sangka) kepada allah. menurutnya, berbisnis ataupun berdagang wajib berprinsip senantiasa untung.

�untung tidak dimaksud secara modul (duit) semata, tetapi karna berdagang merupakan diniatkan bagaikan ibadah hingga keuntungan tersebut dapat berbentuk pahala, ikatan silaturahim ataupun kemudahan yang lain, � jelasnya.

tidak hanya itu, dede pula memiliki kepercayaan kalau dalam melangsungkan bisnis tidak boleh melupakan zakat dan juga sedekah. ini yang dia buktikan.

sesuatu dikala pada bulan ramadhan, dia membaca di koran terdapat panti asuhan anak memerlukan perlengkapan rumah tangga. dede langsung teringat pada kulkasnya. dia setelah itu mensedekahkan kulkas tersebut kepada panti asuhan itu.

sehabis peristiwa tersebut dede banyak menemukan kemudahan dalam bisnisnya. antara lain, dia menemukan order yang tidak terduga sebelumnya. sebagian relasinya yang memiliki hutang kepadanya, membayar dengan tunai. �padahal aku sudah kurang ingat utang mereka, � terangnya.

semenjak itu dia terus menjadi percaya kalau zakat, infak, dan juga sedekah tentu hendak ditukar oleh allah dengan yang lebih banyak lagi.

sehabis peristiwa itu, dia juga dengan bahagia hati meminjamkan rumahnya ke suatu panti asuhan buat sebagian tahun. �kita wajib percaya dengan janji allah, bukan sekadar di akhirat, di dunia kita sudah dapat merasakan. terlebih dengan menyantuni anak yatim, doa - doa mereka hendak jadi kekokohan untuk kita. jadi jangan ragu buat berbagi, � anjuran ayah 4 anak ini.

kedermawanan dede tidak sekadar jadi donatur suatu panti asuhan aja, tetapi sudah sebagian tahun ini pribadinya beserta istri pula tengah mengurus sebagian anak yatim dan juga dhuafa.

paling tidak terdapat 40 anak asuh yang mereka santuni. sebagian besar mereka masih tinggal berbarengan keluarganya. �supaya mereka tidak terpisah ataupun tercabut dari kasih sayang keluarganya, � jelas dede.

tidak hanya itu, dia juga senantiasa berupaya melakukan ibadah sebaik bisa jadi. dari hasil usahanya itu, dia berbarengan istrinya dapat menunaikan haji ke baitullah. �dengan banyak bersedekah, insya allah usaha kita hendak dilancarkan oleh allah, � pungkasnya.

salam terkasih. .
dari teman buat teman. . . . . . mudah - mudahan cerita nyata diatas dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci


(sumber : tolongsebarkan.id)

Baca Juga

Karena Gemar Santuni Anak Yatim, Kini Dede Berpenghasilan Diatas 400 Juta Per Bulan
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan