Rabu, 25 Mei 2016

Keajaiban di Suriah: Para Malaikat, Tentara Allah, Turun Membantu Mujahidin

perang di suriah, entah mengapa, media di indonesia spesialnya serupa tidak berminat buat memblowupnya.

kecamuk perang di suriah dan juga banyaknya korban gugur, spesialnya dari golongan masyarakat sipil muslim, luput dari berita. terlebih lagi, ironisnya, lazimnya media menyebut mujahidin yang melawan rezim basyar asad bagaikan “pemberontak”.

karna sepi dari berita dan juga siaran inilah, spontan publik–khususnya umat islam di indonesia tidak begitu ngeh dengan apa yang terjalin di suriah sebetulnya.

sementara itu, serupa dikisahkan sukarelawan hilal ahmar society indonesia (hasi) yang ikut serta dalam dorongan kemanusiaan dan juga kedokteran di salah satu front di jabal akrod, perang di suriah begitu luar biasa. karna seperti itu, mengapa, semisal, dengan kehendak allah, bumi syam (suriah) diseleksi bagaikan tempat perang yang mengaitkan banyak pihak.

akankah perang suriah berlangsung lama, terlebih lagi nanti jadi cikal hendak peperangan menjelang kiamat datang? wallahu a’lam. yang jelas, keterlibatan banyak pihak (negeri) dalam konflik di suriah ini, boleh jadi terdapat skenario yang allah kehendaki dalam peperangan ini.

regu ketiga sukarelawan hasi, paling tidak, merasakan keberkahan bumi syam. panggilan jihad betul - betul mereka saksikan di daerah tempat mereka mengemban tugas.

dikala mereka bertugas di jabal akrod, banyak cerita dan juga pengakuan yang mereka dengar seorang diri, betapa pertolongan allah betul - betul turun di bumi jihad suriah.



koordinator regu ketiga hasi, abu yahya, menggambarkan cerita seseorang mantan tentara bashar asad yang membelot dan juga bertaubat kemudian bergabung dengan mujahidin.

dikala diwawancara oleh mujahidin suriah dan juga sukarelawan hasi, mantan tentara asad itu, menanggapi persoalan mengapa pasukan asad yang berjumlah 1500 personel di jabal akhrod tidak berani melaksanakan gempuran kepada mujahidin suriah yang cuma berjumlah 150 personel, sementara itu baik secara kekokohan (jumlah) ataupun persenjataan, mujahidin jauh kalah dibandingkan tentara asad.

mantan tentara asad itu menarangkan sambil kaget dan juga heran kemudian balik bertanya. “siapa bilang jumlah kamu sedikit? kami tiap malam memandang kamu dengan baju putih - putih bergerak dari satu lembah ke lembah lain sampai - sampai kami berpikir jumlah kamu begitu banyak dan juga jadi pertimbangan kami buat tidak lebih dahulu melanda, ” ucapnya serupa dikisahkan berulang oleh abu yahya dalam presentasi kabar regu ke - 3 hasi kepada forum indonesia hirau suriah (fips) di gedung dewan dakwah islamiyah indonesia (ddii) , jakarta, selasa (11/12/2012).
buat dikenal, daerah jabal akrod memiliki suatu tapal batasan dengan tentara asad yang jumlahnya ribuan. tapal batasan tersebut cuma dilindungi oleh ratusan mujahidin. begitu berartinya tapal batasan tersebut pengaruhi suasana di jabal akrod, bila pasukan asad sanggup membobolnya.

“namun, sampai kita kembali mereka tidak sanggup membobol tapal batasan, allah merendahkan pertolongannya. karena, di situ dilindungi oleh para mujahidin yang amat ikhlas mencari ridho allah, amat melindungi ke - islamannya, sedikit bicara, menundukkan pemikiran, dan juga menghindari perilaku ashobiyah (fanatisme kelompok) , ” papar ustadz oemar mitha, penerjemah yang ikut serta dalam dorongan kemanusiaan hasi.

peristiwa - peritistiwa luar biasa serupa di atas juga tidak cuma terjalin satu kali. pada peristiwa yang lain, mujahidin bakal melaksanakan perang dengan konvoi 50 truk yang berisi tentara basyar asad.

sampai pada satu titik terjadilah baku tembak antara mujahidin dengan tentara asad. mujahidin benar sudah berniat buat menghabisi dan juga memukul mundur tentara bashar asad.
di luar perkiraan, seketika aja timbul peristiwa di luar ditaksir mereka. helikopter dan juga pesawat tempur tiba serupa bakal memerangi mujahidin. mujahidin percaya, ini dorongan dari pihak bashar asad buat menghabisi mereka.

ingat, sampai saat ini mujahidin suriah sama sekali tidak mempunyai perlengkapan tempur serupa pesawat. mereka bertempur cuma via jalan darat dengan persenjataan yang kalah mutahir bila dibanding kepunyaan rezim asad.

mengukur jumlah personel dan juga persenjataan yang terbatas, komando mujahidin menyerukan supaya lekas meluangkan tempat pertempuran dan juga masuk ke gunung - gunung buat mengendalikan strategi.

anehnya, kala mujahidin sudah menarik diri, suara baku tembak masih aja terus terjalin. berondongan dan juga desingan peluru serupa enggan menyudahi walaupun tidak terdapat satu mujahidin juga tersisa di posisi pertempuran. komandan mujahidin hingga bingung dalam hati, siapakah sesungguhnya yang lagi berperang melawan tentara bashar asad?

dia juga mengecek jumlah personel buat membenarkan mungkin terdapat mujahidin tertinggal dan juga melaksanakan perlawanan terhadap tentara asad. tetapi hasil perhitungannya, segala mujahidin sudah berposisi di gunung.

sampai tiba matahari terbit dan juga mereka percaya keadaan telah nyaman, barisan mujahidin juga turun dari gunung - gunung. dan juga, betapa terkejutnya mereka memandang sebagian tentara asad telah tewas dengan cedera menganga. sebagian yang lain hadapi cedera berat seperti baru mengalami pertempuran hebat.

tentu peristiwa ini jadi seribu tanya untuk abu yahya, sukarelawan hasi yang menghabiskan waktu sepanjang satu bulan, 4 november - 4 desember 2012, di desa salma, jabal akhrod, suriah. dia memperoleh cerita ini langsung dari mujahidin.

“lantas siapa yang berposisi di dalam pesawat dan juga helikopter buat melawan tentara suriah? ” tanya abu yahya yang diliputi kerasa heran audiens yang muncul.

banyak peristiwa - peristiwa lain yang belum pernah dikisahkan sukarelawan hasi secara lengkap mengingat keterbatasan waktu.

tetapi, kisah - kisah tersebut sudah cukup mengukuhkan kepercayaan hal - hal timbulnya ayaturrahman fii jihadil - syam (keajaiban perang di bumi syam).

“ (ingatlah) , kala kalian meminta pertolongan kepada rabb - mu, kemudian diperkenankan - nya bagimu: sebetulnya saya hendak mendatangkan bala dorongan kepadamu dengan seribu malaikat yang tiba berturut - turut, ” (qs al - anfal: 10).



(sumber : tolongsebarkan.id)

Baca Juga

Keajaiban di Suriah: Para Malaikat, Tentara Allah, Turun Membantu Mujahidin
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan