Senin, 09 Mei 2016

RAHASIA SEDEKAH??? Setelah Kita Tahu, Kita Akan Berlomba-lomba Untuk Bersedekah.

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa ta’ala, kita memuji, meminta pertolongan dan memohon pengampunan kepada-Nya, dan kita berlindung kepada Allah dari keburukan diri dan kejahatan amal perbuatan kita. Siapa yang diberi petunjuk, tidak akan ada yang akan menyesatkannya, dan siapa yang disesatkan olehNya, tidak akan ada pula yang dapat memberi hidayah.

Sudahkah kita peduli terhadap saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan uluran tangan kita ? saatnya kita bergerak, mari kita ulurkan tangan untuk menghapus air mata mereka menjadi senyum yang membawa mereka menuju perubahan yang berarti.

Zakat, Infaq dan Shodaqoh yang anda tunaikan melalui LM ZIS Al-Kahfi akan kami Distribusikan kepada yang berhak menerimanya dengan amanah, cepat, tepat dan terstruktur secara efektif dan efisien sehingga tercipta kesejahteraan hidup, kemandirian ekonomi dalam pengembangan Syiar Islam secara menyeluruh disegala aspek

Fenomena kemiskinan dan kesenjangan sosial yang melanda Kaum Muslimin di Indonesia dapat mengantarkan seseorang menjadi putus asa serta cenderung melakukan perbuatan anarkis. LM ZIS hadir dengan menawarkan solusi dalam mengentaskan kemiskinan melalui Zakat, Infaq dan Shodaqoh. Pada hakekatnya harta kekayaan manusia adalah titipan Allah, manusia tidak berkuasa mutlak atas hartanya, karena didalamnya terdapat hak Allah, kaum dhu’afa, dan fakir miskin

Melalui tulisan ini, kami dari LM ZIS mengetuk hati para jama’ah Muslim di Batam dan sekitarnya untuk menyisihkan sedikit uang yang anda peroleh. Adapun nilai dan nominal tidak jadi masalah, yang penting kerelaan dan keikhlasan anda dalam beramal. Mungkin bagi anda jumlahnya sangat sedikit, tapi bagi kami merupakan suatu kepedulian yang sangat besar yang telah anda sumbangkan demi kebangkitan dunia Islam di semua aspek kehidupan. Mereka sangat membutuhkan uluran tangan kita, saatnya kita memperhatikan saudara-saudara kita sesama Muslim. Bayangkan dengan jumlah penduduk Batam yang mayoritas beragama Islam, jika semuanya mempunyai kepedulian terhadap sesama Muslim dalam berbagi, dan bila dana yang anda salurkan dikelola dengan baik dan benar dan tentunya sesuai dengan Al Quran dan Sunnah, maka dana yang dikumpulkan tersebut akan bermanfaat untuk Ummat Islam di Batam dan sekitarnya.

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. ( QS. At-Taubah : 60 )

Yang berhak menerima zakat Ialah: 1. orang fakir: orang yang Amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2. orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam Keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 5. memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. 6. orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang bersedekah meskipun hanya sebutir kurma dari hasil usaha yang baik dan Allah ta’ala tidak akan menerima kecuali yang baik dan Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya kemudian akan mengembangkannya bagi pemiliknya seperti seseorang diantara kalian mengembangbiakkan anak kudanya hingga sebanyak gunung.” ( HR. Al-Bukhari dan Muslim ).

ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. ( QS. At-Taubah : 103 )

Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: “Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. (QS. Ibrahim : 31 )

Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at[160]. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim. ( QS.Al-Baqarah : 254 )

dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang-orang yang saleh?” (QS. Al-Munafiqun : 10 )

“ Tidaklah datang suatu hari kecuali akan turun dua malaikat yang salah satu mengatakan.” Ya Allah berilah orang-orang yang berinfaq itu balasan dan yang lain mengatakan, “ Ya Allah berilah orang-orang yang bakhil kebinasaan (hartanya).” (Muttafaq’alahi)

PAHALA SEDEKAH DAN BUAHNYA


Adapun petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang sedekah, maka apa yang diungkapkan oleh Ibnu al-Qayyim tentang hal tersebut sangat indah sekali, dimana beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak sedekahnya dengan apapun yang dimilikinya, tidaklah beliau itu meminta banyak apa yang diberikan Allah untuknya, dan tidak juga memandang sedikit pemberianNya itu, dan tidaklah seseorang meminta kepadanya sesuatu yang ada padanya, baik sedikit maupun banyak, kecuali beliau memberikannya. Pemberian beliau itu adalah pemberian seseorang yang tidak takut akan kemiskinan. Bersedekah dan memberi adalah perkara yang paling disukai oleh beliau. Kebahagiaan dan kesenangan beliau dengan memberikan sesuatu adalah lebih besar dari pada kebahagiaan seorang penerima dengan apa yang diterimanya.

Beliau adalah orang yang paling dermawan untuk suatu kebaikan. Tangan kanan beliau seperti angin yang bertiup, dan bila seorang yang membutuhkan mendatanginya, niscaya beliau mendahulukan orang tersebut daripada dirinya, terkadang dengan memberinya makan atau memberinya hadiah, atau dengan membeli sesuatu lalu memberikan barang sekaligus harganya kepada penjual tersebut, dan terkadang pula beliau meminjam sesuatu lalu mengembalikannya dengan yang lebih banyak darinya atau lebih baik dan lebih besar, beliau membeli sesuatu lalu memberikan bayaran yang lebih dari harganya, beliau menerima hadiah dan membalasnya dengan yang lebih banyak darinya dan dengan berlipat ganda darinya sebagai suatu tindakan kasih sayang dan variasi dalam berbagai bentuk sedekah dan kebaikan dengan segala kemungkinannya. Sedekah beliau adalah dengan apa yang beliau miliki, dengan kondisinya dan dengan perkataannya, hingga beliau memberikan apa yang ada padanya, memerintahkan untuk bersedekah dan mengajurkannya, dan beliau juga mengajak dengan kondisi riil dan perkataannya, bila seorang yang kikir dan pelit memandang beliau, niscaya kondisi beliau itu akan menariknya untuk memberi dan berinfaq. Dan orang yang bergaul dan bersahabat dengan beliau Radhiyallahu ‘anhu serta melihat petunjuknya, pastilah dia tidak akan dapat mengekang jiwanya dari berbuat kedermawanan dan kebajikan, karena itulah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah makhluk yang paling murah hatinya, yang paling bersih jiwanya, dan yang paling lembut perasaannya, karena sedekah dan perbuatan baik memiliki pengaruh yang sangat menakjubkan dalam kemurahan hati.

Sedekah memiliki keutamaan yang besar dan pahala yang melimpah di dunia maupun akhirat. Hal itu akan diperoleh oleh seseorang yang diberikan bimbingan oleh Allah subhana hu wa ta’ala dan dikehendaki kebaikan padanya, dan diantara pengaruh dari sedekah dan besarnya keutamaannya adalah sebagai berikut :

1.Sedekah adalah penyucian dan pembersihan

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :

ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. ( At-Taubah : 103)

2.Sedekah adalah bentuk ketundukan kepada perintah Allah dan RasulNya

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan Sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. ( Al-Anfal : 24 )

3.Seorang Mukmin berada dalam Naungan SedekahNya pada hari kiamat kelak

Dari Uqbah bin Amir Radhiyallahu ‘Anhu berkata, “Saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“ Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya hingga manusia diadili oleh pengadilan Allah,” atau beliau bersabda, “ Hingga keputusan di antara manusia ditetapkan ( Oleh pengadilan Allah ). ( HR. Ibnu Khuzaimah, Shahih Ibnu Khuzaimah. Muhaqqiq berkata, “Sanadnya shahih berdasarkan sanad Muslim”.

4.Sedekah itu akan menghindarkan dari musibah dan menjauhkan dari kematian yang buruk.

“Perbuatan-perbuatan baik akan menghindarkan diri dari pintu-pintu keburukan, sedekah yang tersembunyi itu akan memadamkan amarah Allah, dan menyambung tali silaturrahim akan menambah umur. ( HR. Ath-Thabrani dalam al-kabir, isnadnya hasan, lihat Shahih al-jami’ hal. 3797 )

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Sesungguhnya sedekah itu dapat memadamkan amarah Allah dan menghindarkan diri dari kematian yang buruk.

5.Sedekah adalah tanda dan bukti nyata dari iman yang benar

6.Sedekah itu sebagai tebusan bagi seorang Muslim dari belenggunya

Belenggu seorang muslim adalah semua dosa dan kemaksiatan dirinya, dan betapa banyak kita dibelenggu oleh dosa dan maksiat. Dan seorang muslim sangat membutuhkan seseorang yang melepaskannya dari belenggu tersebut, dan diantara sebab-sebab yang membantu hal tersebut adalah sedekah.

7.Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan ganti orang yang memberi sedekah

Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya. ( Saba’ : 39 )

8.Pahala sedekah tidaklah terputus dari pemberinya setelah kematian

“Apabila seorang manusia itu meninggal maka terputuslah segala pahala amal perbuatannya kecuali tiga perbuatan; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa seorang anak yang shalih untuknya. ( HR. Muslim dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu)

9.Sedekah itu menghapus kesalahan

Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‘Sedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api.”

VISI

Menjadi Lembaga Manajemen Zakat, Infaq & Shodaqoh yang Profesional, Sebagai wadah bagi para donatur untuk memberdayakan Kaun Dhuafa dalam meningkatkan pembangunan sosial ekomomi ummat dan syiar Islam di atas Alquran dan Sunnah

MISI

    Menjadikan LM – ZIS sebagai lembaga yang professional, amanah, transparan, mengangkat kaum Dhuafa menjadi masyarakat mandiri, berdaya guna dan dapat meningkatkan kehidupan yang lebih baik yang sesuai dengan Alquran dan Sunnah
    Menjadikan LM-ZIS sebagai wadah bagi para donatur dalam menyalurkan Infaq, Zakat, dan Shodaqoh untuk disalurkan kepada yang berhak menerimanya.

KEAJAIBAN SEDEKAH

Urusan sedekah adalah urusan hati & keikhlasan setiap umat di dunia ini. Ada yang merasa bahwa setiap harta/uang yang dia terima adalah milik sekaligus hak pribadinya & tidak untuk siapa-siapa apalagi untuk dibagi-bagikan. Audzubillahmindzalik.., namun ada banyak juga berpendapat bahwa setiap harta/uang yang diterimanya adalah titipan Allah semata & wajib disedekahkan kepada yang berhak.

Bagi hamba Allah yang merasa bahwa semua harta serta kedudukan adalah titipan, dengan jiwa yang besar & hati yang tulus ikhlas akan mengeluarkan kewajibannya, walaupun apa yang dia cintai dia korbankan, walaupun dalam keadaan tak punya apapun & terbelit kemiskian, akan tetap rela memberikanya demi mendapat Ridlo Allah SWT.

Aku masih dalam taraf belajar tentang keimanan apalagi soal sedekah, aku hanya ingin berbagi cerita betapa Keajaiban Sedekah itu benar-benar ADA & Allah sungguh Maha Kaya & Pemurah.

Kisah 1


Minggu siang, tak seperti biasa aku menyalakan TV, ketemulah salah satu TV Swasta yang menayangkan Acara Keajaiban Sedekah, Tausyiah dibawakan oleh Ust. Yusuf Mansur dengan gaya bahasa sederhana, mudah dipahami, dibumbuhi bahasa gaul ala betawi, mudah dicerna, enak didengar & langsung masuk & mengena direlung hati yang dalam.
Kebetulan ada 2 Nara sumber yang dihadirkan dalam Acara tsb. mengupas betapa Keajaiban Sedekah itu telah merubah hidupnya mengalami kesulitan & dengan bersedekah Allah telah menggangkat semua kesulitan yang dialaminya dalam waktu yang “takjub” bahkan Allah melipat gandakan bakhan berlipat-lipat dari sedekah yang dikeluarkan. Sosok Bapak muda, Bpk. Drs. Mulyadi, MM, secara ikhlas & penuh haru menceritakan bahwa saat itu beliau terlilit hutang bermilyar-milyar, bahkan semua harta & rumah yang beliau miliki serta rumah ibunya akan disita oleh pihak bank, belum lagi hutang-hutang & piutang yang macet.

Jum’at sepulang mendengarkan “vonis eksekusi” penentuan tanggal penyitaan rumah dari bank, beliau begitu kalut, mobil BMW nya tersita, beliau praktis naik bus way yang dalam hidupnya belum pernah merasakan naik bus way. Sehingga kalutnya akhirnya beliau memutuskan turun & mampir ke Masjid Al-Azhar untuk berikhtikaf & secara kebetulan saat itu sedang ada Tausyiah dari Ust. Yusuf Mansur mengulas tentang Keajaiban Sedekah. Beliau masih belum percaya ada keajaiban sedekah, tapi beliau penasaran ingin mengikuti tausyiah tsb. Ketika Ust. Yusuf Mansur menghimbau jamaah untuk mensedekahkan apa yang dimiliki jamaah saat hadir di masjid tsb. (apa saja untuk disumbangkan dengan hati ikhlas, Insya Allah, Allah akan mengangkat segala kesulitan kita).

Satu-satunya harta yang beliau miliki saat hadir, hanya jam tangan kesayangannya, jam tangan yang beliau impikan untuk dimiliki sejak kecil. Jam Bulgary seharga US$ 300.00 dengan ikhlas & maja terpejam beliau letakkan disurban yang telah disedikan oleh Ust. Yusuf Mansur bagi para jamaah yang hadir untuk menyumbangkan apa saja yang dibawa saat itu. “Kriiinggg..”, telpon genggam Pak Mulyadi berdering tak berapa lama setelah menyumbangkan jam tangan idamannya. Beliau masih belum percaya adanya keajaiban sedekah walaupun rekanannya yang menelpon mengabarkan bahwa proposal proyeknya telah disetujui. Beliau masih didalam masjid & masih belum yakin akan keajaiban tsb. Sabtu, Minggu dilaluinya & rekanannya telah mengabarkan bahwa nilai proposal proyeknya seharga 3 Milyar telah disetujui tapi tetap belum yakin. “Hari Eksekusi” pun tiba, Senin. Petugas bank yang beliau tunggu-tunggu ternyata belum datang juga. Dengan hati galau beliau menerima telp petugas bank yang mengabarkan bahwa penyitaan dibatalkan karena petugas bank mendengar bahwa proyek beliau disetujui. Subhanallah…

“Betapa hati saya sungguh terharu, ketika saya ke ATM, & terlihat direkening bank saya telah masuk uang sebesar Rp. 3.000.000.000,-,” begitu ucapan Pak Mulyadi dengan suara agak parau terharu bahagia agak berkaca-kaca membagikan sharing Keajaiban Sedekah dihadapan Jamaah di salah satu Masjid Tanah Abang Blok A & juga dihadapan para pemirsa televise siang itu. Subhanallah..Allahu Akbar… Sekian persen dari nilai tsb. telah disumbangkan ke Dewan Masjid Al-Azhar. Saya tertegun, terharu, merinding mendengar sharing beliau yang menurut Pak Ust. Yusuf Mansur, bhw. Beliau adalah Ketua Dewan Masjid DKI (cmiiw), jaditinggal menunggu jebolnya pipa pahala tsb. untuk terus mengalir. Ada banyak saksi hidup yang mengalami kejaiban sedekah tsb., salah satunya adalah artis penyanyi Ikang Fauzi yang kebetulan juga menjadi nara sumbernya. Betapa Bung Ikang yang tadinya merasa bahwa buat apa bersedekah sudah capek-capek mencari uang, itukhan hak saya, saya tabung. Namun setelah mendengar salah satu ceramah ttg. Sedekah beliau mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bung Ikang merasa, walaupun tetap menabung dibank tapi hidupnya tetap tidak berubah tanpa bersedekah. Menabunglah untuk akherat & duniamu melalui sedekah.

Aku ada cerita lagi, 2 stories saja ya yang saya dapat dari Ust. Yusuf Mansur yang berbagi cerita siang itu di TV.:
Seorang ibu A mengeluhkan anaknya sudah 5 bulan tidak bayar SPP, suatu hari ibu tsb. mempunyai uang senilai lima puluh ribu, disampaikannya kabar gembira tsb. ke anaknya bahwa besok kita akan melunasi uang SPP yang tertunggal sebanyak 5 bulan.
Suatu pagi, rumahnya didatangi oleh seorang ibu B (tetangganya) yang menangis tersedu-sedu & mengeluh bahwa anaknya belum bayar SPP selama 7 bulan, & bermaksud untuk pinjam. Dengan hati ikhlas ibu A memberikannya uang lima puluh ribu tsb. ke Ibu B. Betapa tulus hati Ibu A tsb., tak berselang lama Ibu A mendapat kabar bahwa anaknya mendapat bea siswa & dibebaskan dari uang SPP…

Kisah 3


Seorang Pemuda yang sudah sekian tahun belum juga mendapatkan pekerjaan, kemudian dia nadzar “Bila suatu saat nanti mendapat pekerjaan, saya tidak membutuhkan uangnya yang penting saya bekerja”,begitu nadzarnya. Singkat cerita, akhirnya mendapat panggilan kerja. “Tanpa CV & cukup KTP saja, anda bisa langsung kerja, & tempat kerja anda bisa dilantai 1, 10, 8 diruang mana saja, anda kami terima sebagai office boy,” begitu penjelasan sang pewawancara. Satu bulan kemudian, pemuda tsb. gajian, dia ingat akan janjinya bahwa dia tidak membutuhkan uang hanya pekerjaan saja. Dengan jiwa besar, uang hasil keringatnya selama sebulan disumbangkan kepada kaum dhuafa. Allah Maha Pemurah, Maha Pengasih. Pemuda yang bekerja sbg. Office boy tsb. telah bergaji hampir 8juta-10juta perbulan, darimana? Ternyata Allah memberikan pahala itu datangnya dari segala arah, salah satu contohnya, saat pemuda tsb. disuruh beli mie ayam sipenyuruh memberikan uang 200rb, & kembaliannya diberikan ke pemuda office boy tsb., & ada saja rejeki itu datang tak disangka-sangka.

Ya Allah, seandainya aku diberi kesempatan satu kali saja, aku akan melaksanakan Sholat Sunnah.
Ya Allah, seandainya aku diberi kesempatan satu kali saja, aku akan terus mengucapkan Shalawat.
Ya Allah, seandainya aku diberi kesempatan satu kali saja, aku akan terus melaksanakan SEDEKAH.
Betapa pentingnya sedekah, Hari ini Bulan ini Bulan Suci Ramadhan, bulan penuh rahman, saat yang terbaikuntuk berlomba-lomba memperbanyak sodaqah.., Insya Allah, Keajaiban Sedekah merubah hidup kita..Amiin. Segala kesalahan & kekurangan datangnya dari saya yang jauh dari kesempurnaan, & segala kebenaran hanyalah datangnya dari Allah..

Pikirkan

Tadi siang sekitar pukul 2 siang aku gak sengaja nonton acara yang dipandu ama ustadz yusuf mansyur nama acaranya : “keajaiban sedekah”. biasanya sih aku males nonton acara begituan hehe :-P(maaflkan aku tuhan). tapi karena temanku yang selama ini aku tumpangi rumahnya itu ingin nonton acara itu yah aku jadinya ikutan nimbrung aje.. :-p.
hm.. menakjubkan bagaimana sebenarnya sedekah itu penuh dengan keajaiban..! seorang narasumber di acara itu bersaksi kalo ia yang selama ini membuka usaha dibidang informatika itu harus membayar hutang sebesar 4 milyar..!! bayangkan..! dan disaat dalam keadaan amat sangat susah itu ia pun bertemu dengan ustadz yusuf mansyur atas saran dari salah seorang teman. sang ustadz malah menyarankannya agar menyedekahkan hartanya yang tesisa. loh koq gtu?! padahal ia hanya tinggal memilki uang sebesar 1 juta rupiah, hanya itulah hartanya yang tersisa,koq mesti disedekahkan lagi..?! akhirnya iapun menyedekahkan hartanya itu disalah satu mesjid. siapa sangka perlahan namun pasti usahanya mulai bangkit,mungkin memang kini ia tak sekaya dulu lagi. penghasilannya mungikin tak sebesar dulu,tapi kini ia merasa tenang telah terbebas dari segal hutang yang melilitnya.
Sedekah.. mengapa kita selalu sulit untuk bersedekah?! apalagi jika yang harus kita sedekahkan itu barang kesayangan kita.. uh.. betapa sulit rasanya hati ini untuk mengikhlaskannya..! saya berpendapat andai saja kita semua yang mungkin memilki nasib jauh lebih beruntung dari sodara2 kita mau bersedekah sesuai dengan yang diperintahkan agama,pasti gak akan ada lagi orang susah dimuka bumi ini.
bayangkan jika anda punya harta 1 milyar aja,berarti zakat harta anda yang sebesar 2,5% itu jumlahnya 25 juta rupiah. hanya 2,5%..! persentase yang sedikit bukan..?! hanya 2,5 %..! tapi bayangkan betapa banyak menfaatnya uang 25 juta yang diambil dari 2,5% harta anda itu kepada orang2 yang membutuhkan..
begitu banyak milyarder di negeri yang mayoritas penduduk muslimnya terbesar didunia ini. andai saja semua milyarder muslim ini mau menzakatkan hartanya sesuai dengan perintah agama, saya yakin gak bakalan ada lagi orang susah di negeri ini. bayangkan.. perkiraan harta salah seorang anak soeharto yaitu bambang trihatmodjo,sebesar $ 3 milyar dolar. atau sekitar 28 trilyun rupiah, yang berarti 2,5% nya sekitar 700 milyar rupiah..! bayangkan jumlah yang besar bukan?! jumlah yang besar dari persentase yang kecil,hanya 2,5%..! bayangkan.. betapa banyak rumah sederhana yang dapat dibangun dari uang itu bagi para gelandangan. bayangkan.. berapa banyak ton beras yang dapat dibeli dan dibagi2kan bagi orang susah dari uang itu.! bayangkan seandainya semua milyarder muslim dinegeri ini mau menzakatkan hartanya. hm.. pasti kita semua bakalan makmur..!
mengapa kita begitu sulit bersedekah..?!
Padahal dalam surat Al An’am ayat 160, Allah sudah janji akan melipat gandakan
pahala sampai 10 kali lipat bagi mereka yang berbuat kebaikan.
Jadi sebetulnya kita tak perlu ragu untuk menyisihkan penghasilan bagi mereka
yang membutuhkan.
1 – 1 = 10, itulah ilmu sedekah. Banyak kejadian dibalik fenomena keajaiban
sedekah.


Membeli kesusahan dengan sedekah


"Mengapa seseorang selalu merasa kurang secara penghasilan? Mungkin karena ia
kurang sedekah!" buka Ustad Yusuf Mansur malam itu. Beliau melirik
sekelilingnya. Wajah-wajah muda, dengan tatapan penuh semangat tengah duduk
mengelilinginya. Mereka adalah 20 besar kontestan eliminasi Mimbar Dai TPI.
Mereka tekun menyimak penuturan ustad pendiri Wisata Hati Coorporation itu.

Malam itu, tanggal 12 Juli 2005, Ustad Yusuf mendapat kesempatan memberikan
pembekalan atau pelatihan bagi para dai muda di Asrama Haji Pondok Gede,
Bekasi. Acara yang diselenggarakan habis Isya sampai pukul 21.00 itu,
berlangsung cukup seru. Dilengkapi beberapa games, salah satunya berupa
simulasi dengan selembar kertas, yang mengundang tanya peserta.

Banyak orang yang memiliki penghasilan besar, namun selalu merasa tidak cukup.
Bahkan tidak jarang pengeluaran mereka lebih besar dari penghasilan yang
didapat. Mungkin diri kita pernah merasakan demikian. Maka instropeksilah,
mungkin sedekah yang kita keluarkan terlalu sedikit, sehingga berkah yang Allah
berikan juga sekedarnya.

Padahal dalam surat Al An’am ayat 160, Allah sudah janji akan melipatgandakan
pahala sampai 10 kali lipat bagi mereka yang berbuat kebaikan.
Jadi sebetulnya kita tak perlu ragu untuk menyisihkan penghasilan bagi mereka
yang membutuhkan.
1 - 1 = 10, itulah ilmu sedekah. Banyak kejadian dibalik fenomena keajaiban
sedekah. Dalam kesempatan tersebut, Ustad Yusuf memaparkan beberapa kisah yang
Insya Allah mampu meningkatkan keyakinan kita, bahwa Allah pasti akan
melipatgandakan pahala-Nya, bila kita sedekah.

Kisah 5

Contohlah sebuah kisah tentang seorang supir yang mengeluh karena gajinya
terlalu kecil. "Supir ini datang ke Klinik Spiritual dan Konseling Wisata Hati.
Dia bilang gajinya cuma 800 ribu, padahal anaknya lima! Ia ingin gajinya jadi
1,5 juta!" ujar Ustad Yusuf sambil duduk bersila di permadani.
Dengan bijak, Ustad Yusuf mengajak supir itu mensyukuri terlebih dahulu apa
yang telah didapatkannya selama ini. Kemudian ia menunjukkan surat Al Anâ'am
160 dan surat 65 ayat 7, mengenai anjuran bagi yang kaya untuk membagi
kekayaannya dan yang mampu membagi kemampuannya.
Supir itu lantas bertanya,"Kapan ayat-ayat itu dibaca dan berapa kali, Ustad?"

Nah, inilah kelemahan orang kita," potong Ustad Yusuf sejenak, al Qur'an hanya
untuk dibaca!"
Agak kesal dengan pertanyaan sang supir, Ustad Yusuf menyuruhnya segera
berdiri. Kemudian ia bertanya,"Maaf, boleh saya tanya pertanyaan yang sifatnya
pribadi?"
Supir itu mengangguk.
"Nggak bakal tersinggung?"

Kembali supir itu mengangguk.
"Bawa duit berapa di dompet?" desak Ustad Yusuf.
Supir itu mengeluarkan uangnya dalam dompet, jumlahnya seratus ribu rupiah.
Langsung Ustad Yusuf mengambilnya.
"Nah, uang ini akan saya sedekahkan, ikhlas?"
Supir itu menggaruk-garukkan kepalanya, namun sejurus kemudian mengangguk
dengan terpaksa.
"Dalam tujuh hari kerja, akan ada balasan dari Allah!"
"Kalau nggak, Ustad?"
"Uangnya saya kembaliin!"

Mulailah sejak itu ia menghitung hari. Hari pertama tidak ada apa-apa, demikian
pula hari kedua, bahkan pada hari ketiga uangnya hilang sejumlah 25 ribu
rupiah. Rupanya ketika ditanya Ustad Yusuf tempo hari, sebenarnya ia bawa uang
125 ribu rupiah, namun keselip. Pada hari keempat supir itu diminta atasannya
untuk mengantar ke Jawa Tengah. Selama empat hari empat malam mereka pergi.
Begitu kembali, atasannya memberikan sebuah amplop, "Ini hadiah istri kamu yang
kesepian di rumah," begitu katanya. Ketika amplop itu dibuka, Subhanallah .
Jumlahnya 1,5 juta rupiah.

Para dai muda yang menyimak cerita itu terkagum-kagum. Kemudian ustad Yusuf
bertanya, "Siapa yang belum nikah?" serentak hampir semua peserta mengacungkan
tangan dengan semangat, seraya bergurau.
"Nah, selain untuk memanjangkan umur, mengangkat permasalahan, sedekah juga
mampu membuat orang yang belum kawin jadi kawin, dan yang udah kawin"
"Kawin lagi???" jawab beberapa peserta, kompak!
Ustad Yusuf tertawa, "Yang udah kawin, makin saying"

 Kisah 6

Lalu mengalunlah sebuah cerita lain. Ada seorang wanita berusia 37 tahun yang
belum menikah mengikuti seminarnya. Setelah mendengarkan faedah sedekah, wanita
itu lantas pergi ke masjid terdekat dari rumahnya dan bertanya pada penjaga
masjid itu, "Maaf, Pak kira-kira masjid ini butuh apa? Barangkali saya bisa
Bantu"

"Oh, kebetulan. Kami sedang melelang lantai keramik masjid. Semeternya 150
ribuan"
Wanita itu menarik sejumlah uang dari sakunya, yang berjumlah 600ribu.
Tanpa pikir panjang ia membeli empat meter persegi lantai tersebut,
"Mudah-mudahan hajat saya terkabul", harapnya.
Subhanallah, Allah menunjukkan keagungan-Nya. Minggu itu juga datang empat
orang melamarnya!
"Itulah sedekah!" Ustad Yusuf menantang mata peserta,"Sulit akan menjadi mudah,
berat menjadi ringan, asal kita sedekah!"

Kisah 7

Sebuah kisah unik lainnya terjadi. Suatu hari, seorang wartawan mengajak Ustad
Yusuf ke Semarang, hanya untuk berpose dengan sebuah mobil Mercedez New Eyes E
200 Compresor baru. Tak ada yang istimewa dengan mobil itu kecuali harganya
yang mahal, sekitar 725 juta rupiah, dan mobil itu milik seorang tukang bubur
keliling!

Loh, bagaimana bisa seorang tukang bubur punya mercy? Bisa aja kalau Allah
berkehendak. Tukang bubur itu tentunya tak pernah bermimpi bisa memiliki sebuah
mobil Mercedez baru. Namun kepeduliannya kepada orang tua, justru membuatnya
kejatuhan bulan. Karena orang tuanya ingin naik haji, tukang bubur itu giat
sedekah. Ia sengaja menyediakan kaleng kembalian satu lagi, khusus uang yang ia
sedekahkan. Yang kemudian ia tabung di sebuah bank.

Ketika tabungannya itu telah mencapai 5 juta, ia mendapatkan satu poin
memperebutkan sebuah mobil mercy. Dan si tukang bubur itulah yang memenangkan
hadiah mobil tersebut. Karena tak mampu membayar pajaknya sebesar 25%, seorang
ustad bernama Hasan, pemilik Unisula, membantunya. Maka, jadilah mobil itu
milik tukang bubur.
Kisah terakhir, tentang hutang 100juta yang lunas hanya dengan sedekah 100 ribu
rupiah. Orang ini mendengarkan ceramah seorang ustad yang mengatakan, kalau
sedekah itu dapat membeli penyakit, dapat membayar hutang, dan dapat
menyelesaikan masalah. Teringat hutangnya sejumlah 100 juta, ia menyedekahkan
uang yang ada, sebesar 100 ribu. Dalam hatinya ia berharap hutangnya dapat
cepat lunas.

"Dan Allah mengabulkan doanya secepat kilat. Begitu pulang dari pengajian, saat
menyebrang jalan, orang itu tertabrak mobil dan lunaslah hutangnya!" seru Ustad
Yusuf berapi-api. Semua peserta melongo kemudian tertawa. Hampir semua menebak
orang itu meninggal, sehingga di pemilik piutang mengikhlaskan hutangnya.

"Nggak! koreksi Ustad Yusuf cepat, "Dia cuma pingsan. Kebetulan yang nabrak
orang kaya. Selain dibawa ke rumah sakit, dia juga melunasi hutangnya!"
Itulah Allah punya cara tersendiri untuk menolong hamba-Nya. Selain memberikan
materi tentang sedekah, Ustad muda berkulit putih ini juga memberikan masukan
dan saran tentang bagaimana tampil yang baik di hadapan audience (baik di
televisi ataupun di ruangan), di antaranya mengajarkan teknik memotong materi
(untuk commercial break) yang baik, sehingga pemirsa televisi enggan mengganti
saluran dan tetap menunggu sampai iklan berakhir, lalu cara melibatkan emosi
audience, melibatkan orang sekitar acara (baik outsider, maupun insider),
intonasi suara, melakukan atraksi menarik, dan sebagainya.

"Barangsiapa membawa amal yang baik, Maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat
amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat Maka dia tidak diberi
pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun
tidak dianiaya (dirugikan)." (al-An`am :160)

RAHASIA KEAJAIBAN SEDEKAH


Hari ini saya membuka friendster. Salah seorang sahabat mengirimkan sebuah nasehat yang membuat hati tertegun dan mata ini berkaca-kaca. Ia mengirimkan sebuah ’surat cinta’ dari Rasulullah saw. Isi suratnya sebagai berikut;

Rasulullah SAW pernah berkata, bahwa setiap masuk pagi, ada dua malaikat mengajukan permohonan mereka kepada Allah SWT. Malaikat pertama berdoa:”Ya Allah berikanlah ganti bagi orang yang menginfaqkan hartanya”. Yang kedua berdoa:” Ya Allah jadikanlah semakin tidak punya orang yang pelit terhadap hartanya.”

Berbicara mengenai balasan dari Allah atas sedekah ataupun infaq yang telah kita keluarkan, sungguh kita butuh keyakinan yang sempurna, bahwa Allah akan mengganti dengan berlipat-lipat dari arah yang tak pernah kita sangka-sangka sebelumnya. Bukankah Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya? Berikut ini adalah sekelumit pengalaman yang mudah-mudahan bermanfaat buat ikhwah sekalian.

Kisah 7

Alhamdulillah, saya sekeluarga sejak beberapa bulan lalu belajar menguatkan keyakinan itu, bahwa Allah akan memberikan ganti yang lebih baik bagi orang-orang yang menginfakkan hartanya. Dan dengan pengharapan yang besar kepada Allah bahwa Dia pasti akan memenuhi janjinya tanpa menunggu waktu yang lama. Saya dan istri juga mulai belajar merutinkan sedekah baik dikala lapang dan sempit. Dengan nilai besar ataupun kecil, dengan jalan menghadiahi orang tua atau saudara. Meski tidak seberapa namun kami belajar untuk mengasah keikhlasan semata karena Allah. Dan dengan jalan menyisihkan infaq untuk fii sabilillah. SubhanAllah, keyakinan itu semakin kuat. Dan janji Allah demikian nampak jelas. Salah satunya adalah pada aksi solidaritas Palestina untuk warga Ghaza yang lalu.

Saya dan istri memang orang yang berpenghasilan utama dari gaji yang kami terima setiap akhir bulan. Beberapa penghasilan dari usaha lain (memang sudah menjadi komitmen) sementara tidak kami masukkan dalam penghasilan keluarga. Praktis kami menghidupi diri dengan gaji bulanan tersebut. Maka, kejadian uang habis sebelum jatuh tanggal menjadi hal yang lumrah dan biasa. Tapi kami tak berputus asa, bahkan kami makin semangat untuk berinfaq sekaligus menguatkan keyakinan terhadap janji-janji Allah.

Saat aksi Palestina 27 Januari lalu, kondisi kantong keluarga memang sedang kurang bersahabat. Baru 3 hari terima gaji, cuma tersisa beberapa rupiah saja. Bukan karena dibelanjakan konsumtif, karena kebetulan bulan Januari itu saya mengembangkan usaha yang terpaksa harus mengambil sebagian besar penghasilan bulanan yang biasanya saya terima. Sebagian sisanya sudah pasti dibelanjakan untuk mujahidah kecil kami, Safiya Salwa Syahidah, yang saat ini menginjak usia 10 bulan. Namun, atas dasar cinta dan empati kepada saudara seiman di Ghaza, kami sekeluarga berangkat ke Monas dengan semua bekal maal yang masih tersisa. Ada beberapa lembar uang kertas yang tersumpal dikantong celana. Sayangnya hanya 2 lembar yang signifikan nilainya. Beberapa yang lain hanya cukup untuk membeli makanan sederhana dan air minum untuk kami saat aksi siang harinya, termasuk buat Salwa. Itu pun mungkin tidak cukup.

Namun, saya sudah meniatkan untuk menginfaqkan 1 lembar dari 2 lembar yang cukup berharga itu, (jika tak layak disebut SANGAT berharga). Istri awalnya sedikit agak ragu, mengingat penghasilannya yang beberapa hari lagi keluar sudah ter-pos-pos sedemikian rupa. Sementara untuk melewati satu bulan kedepan masih sangat panjang. Sehingga sepeser dari uang yang tersisa menjadi sangat berarti. Sampai saat aksi solidaritas untuk Palestina itu lewat separuh jalan, istri masih berat hati. Namun bayang wajah duka lara saudara-saudara di Ghaza membuat menitik air mata ini. Saya coba terus meyakinkan istri, bahwa Allah pasti akan mengganti dengan yang jauh lebih banyak. Apalagi mengeluarkan sedekah karena Allah di kala sempit. Allah pasti tak akan membiarkan begitu saja hamba-Nya yang punya ar-rajaa’ dan al-hub kepada saudaranya seiman.

Aksi itu sudah sampai dipenghujungnya, kami pun bersiap melangkah pulang seraya menunggu bus umum yang menuju ke Kota Tangerang. Saya merogoh saku celana dan seketika terhenyak, ternyata kami belum berinfak. Saya genggam beberapa lembar uang kertas di tangan. Dan kutatap wajah istri untuk meminta persetujuannya mengambil satu diantara 2 lembar uang yang sangat berharga itu, sebagaimana yang dari awal sudah diniatkan. Sementara 1 lembar lagi kami pakai untuk ongkos naik bus. Akhirnya, istripun mengangguk tanda setuju.

Saya pun bersyukur. Karena ‘pasukan pengumpul’ infaq dari panitia aksi sudah sangat jauh dari posisi kami, maka sembari meraih Salwa saya mendekati beberapa panitia petugas medis Aksi yang kebetulan sedang berhenti beberapa puluh meter di dekat kami. Setelah sejenak kami beri penjelasan bahwa kami terlupa belum infaq, maka petugas medis bersedia menerima titipan tersebut dari kami. Salwa yang menggenggam uang itu, dan itu pertama kali baginya berlatih untuk berinfaq. Dalam hati, ucapan ‘bismillah’ saya kuatkan saat jemari mungil Salwa melepaskan satu lembar uang berharga itu. Dan akhirnya kami pulang dengan hati yang tentram, penuh syukur, dan berserah diri kepada Allah. Semoga sedikit dari rizki yang kami infaqkan bisa memberi manfaat untuk anak-anak Ghaza yang teraniaya dan tak mampu membeli susu.

Janji Allah itu tak pernah meleset dan ingkar. Allah memenuhi janji-Nya dengan cara-caranya sendiri. Belum genap 24 jam semenjak aksi itu, dari arah yang tak disangka-sangka, lewat tangan istri, Allah SWT memberikan ganti sejumlah uang sama persis dengan nilai uang yang kami infaqkan sehari sebelumnya. Saat istri menyampaikan kabar itu, mata saya berkaca-kaca. “Subhanallah, Engkau Maha menepati janji ya Allah”. Hati saya bergemuruh, bukan karena uang yang kami terima itu. Namun karena untuk yang kesekian kalinya bagi kami, Allah memenuhi janji-Nya secepat kilat.

Tidak sampai disitu, dari uang itu kami pun sepakat untuk menyedekahkan sebagiannya. Subhanallah, 10 hari kemudian lewat tangan istri kembali, lewat jalan yang tak disangka-sangka Allah menggantinya 7 kali lipat dari sebagian yang kami infaqkan. Dengannya kami pun menyedekahkan sebagian lagi dari yang 7 kali lipat itu, dan 2 hari berikutnya Allah yang Maha Kaya menggantinya 10 kali lipat dari yang kami sedekahkan. Padahal biasanya kami hanya menerima penghasilan dari gaji tetap bulanan saja yang tak ‘mungkin’ bertambah di tengah jalan.

Memang Allah benar-benar mengganti sedekah hamba-Nya dengan berlipat-lipat keberkahan. Bahkan di pagi ini, saya mendapatkan kabar gembira lewat telepon dari seorang ikhwah yang bekerjasama mengelola sebuah usaha baru yang saya jalankan. Bahwa usaha yang dibuka hari pertama dihari kemarin menunjukkan optimisme keuntungan yang sangat menjanjikan. Alhamdulillah.

Terima kasih yaa Rabbana, mudah-mudahan Engkau anugerahkan kepada kami dan saudara-saudara kami rezeki yang melimpah lagi berkah. Agar kami bisa kembali bersedekah (dengan lebih banyak) untuk saudara-saudara kami lainnya yang Engkau uji dengan kekurangan harta dan ketakutan. Ya Allah, sayangi dan kasihilah saudara-saudara kami di Ghaza dengan kuasa-Mu. Lindungi dan selamatkan mereka dari orang-orang yang dzalim lagi aniaya.

Ya Allah Dzat yang Maha Perkasa, kami beriman atas janji-janji-Mu. Dan semakin kuat atas keyakinan kami, bahwa iman, ukhuwah, dan rezeki di tangan hamba-Mu tak pernah Engkau sia-siakan. Engkau pasti bersama kami dengan keimanan kami, dan Engkau pasti menjadi Penolong kami dengan persaudaraan kami. Tak ada nilai yang kecil di sisi Engkau, ketika sedekah ini dibalut dengan keikhlasan dan cinta atas nama-Mu.
Keajaiban Sedekah Untuk Bisnis Kita

Sedekah menyimpan misteri tersendiri bagi umat manusia. Sedekah bisa mendatangkan berkah, bahkan terkadang berkah itu nyata. Banyak yang sudah membuktikan hal ini. Silahkan aja anda “googling”. Lalu bagaimana jika bisnis kita dihiasi juga dengan sedekah? Hemmm pasti akan indah. Berkah pasti akan selalu tercurahkan pada bisnis anda.

Saya ingat betul, pada tahun 2000 an saya pernah kecewa dengan yang namanya sedekah. Bayangkan, saya punya sebuah bisnis yang menghasilkan banyak profit waktu itu. Setelah membaca sebuah buku yang membahas tentang sedekah, saya pun mempraktekkan. Eh, hasilnya tidak seperti yang dituliskan di buku. Malahan usaha saya semakin merosot dan akhirnya tutup. Tapi akhirnya saya sadar, saya tidak mau berburuk sangka kepada Allah. Saya tetap berfikir positif menghadapi masalah ini, dan akhirnya semua saya kembalikan pada Allah. Mungkin saya kurang iklas, atau memang Allah punya rencana lain yang lebih bagus bagi bisnis saya ke depan.

Akhirnya sedekah benar-benar terbukti bagi saya. Saat saya menjual inventaris kantor, saya banyak bertemu dengan orang-orang yang memberi inspirasi bisnis baru bagi saya. Beberapa orang bekerjasama dengan saya dan beberapa yang lain saya ambil sebagai ide bisnis usaha saya yang lain.
Dari pengalaman saya di atas, akhirnya bisa saya ambil kesimpulan; iklas dan tetap berfikir positif adalah kunci utama bersedekah untuk kelancaran bisnis kita. Jika efek sedekah tidak kita rasakan sekaligus seperti cerita kebanyakan orang, pasti akan kita rasakan saat kita benar-benar membutuhkannya. Ingat Allah sudah berjanji untuk melipat gandakan setiap sedekah yang telah kita keluarkan, sekecil apapun itu.

Sukses untuk anda…..

Kisah 8

sebulan menjelang Ramadhan ini, aktivitas pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang, Ustad Yusuf Mansyur (30) semakin padat. Dalam sehari Ustad Yusuf yang tengah naik daun ini, paling tidak memberi tausiah di 2 tempat yang berbeda. Bahkan pernah dalam sehari ia harus memberi ceramah di 5 tempat. Kesibukan Ustad berwajah innocent ini sempat terekam oleh Bintang pada Selasa (19/9) lalu. Pukul 07.00 WIB Ustad berdarah Betawi ini baru mendarat di Bandara Soekarno Hatta (ia habis memberi tausiah di Bali). Dari Bandara, Ustad ini tidak langsung pulang ke rumah, tapi menuju Bogor untuk memberi tausiah. Begitu selesai memberi tausiah, suami dari Siti Maemunah ini langsung meluncur ke Cilandak Town Square (Citos). Ustad Yusuf yang tiba di Citos pukul 13.00 WIB ini bukan memberi ceramah, tapi bertemu dengan relasinya yang terdiri dari beberapa perusahaan, salah satunya Bintang. Dari pertemuan itu disepakati Ustad Yusuf akan mengasuh satu rubrik tanya jawab dan rubrik siraman rohani di salah satu koran terbitan ibukota. Di sela-sela pertemuan itu Bintang baru bisa mewawancarai Ustad Yusuf (untuk bisa wawancara Ustad Yusuf Bintang harus bersabar menunggu 2 minggu). Baru wawancara sekitar 20 menit, Ustad Yusuf minta maaf tidak bisa meneruskan wawancara karena harus memberi tausiah di Bank Muamalat BSD (Bumi Serpong Damai). Hampir tiap minggu Ustad Yusuf memberi tausiah di beberapa cabang Bank Muamalat. Ia duta Bank Muamalat seluruh Indonesia. Di bank itu, tausiah yang disampaikan Ustad Yusuf tentang pencerahan dan motivasi yang memfokuskan pada tema Mencapai Target dengan Bantuan Allah. Tausiah yang mirip pelatihan ini diikuti beberapa kepala anak cabang dari bank itu. Selama 1 jam ia memberi tausiah. Setelah itu, ia bergegas pergi ke sebuah hotel di bilangan Gatot Soebroto, Jakarta. Di hotel berbintang 5 itu Ustad Yusuf memberi tausiah tentang keajaiban bersedekah. Bahkan semua meja yang setiap meja terdiri daribeberapa kursi itu penuh. Para jamaah memang tidak hanya mendengar tausiah Ustad Yusuf, tapi juga makan malam dengan menu ala hotel. Kabarnya setiap meja dijual dengan harga cukup mahal.

Sebelum memberi tausiah, ayah dari Wirda dan Qumii ini selalu memperkenalkan tentang konsep tausiahnya yang berlabel Wisata Hati: Menata Hati, Menata Kehidupan. Ustad Yusuf lantas menggambar bangun segitiga, yang terdiri dari Allah, manusia, dan keinginan manusia.Ia lantas memberi saran pada karyawan bank tersebut untuk mencapai target dalam waktu cepat. “Target tidak akan tercapai kalau hanya usaha dan teori saja. Selalu ingat pada Allah dan bersedekah akan memudahkan kita untuk mencapai target,” ucap Yusuf. Dengan gaya bertutur, Ustad Yusuf mengisahkan tentang orang-orang sukses karena kekuatan sedekah. Salah satunya, tentang seorang petani yang ingin merenovasi rumahnya. Dari hasil tabungan beberapa tahun, ia baru memiliki uang sebesar 10 juta. Baru saja ia mengambil tabungan, tiba-tiba tetangganya meminta tolong karena salah satu keluarganya sakit keras. Tanpa pikir panjang, petani itu mengeluarkan uangnya untuk sewa mobil membawa si sakit dan membayar biaya rumah sakit. Uang sepuluh juta milik petani itu tinggal beberapa juta saja. Rencana untuk merenovasi rumah tinggal kenangan. Selang beberapa hari, kakak si istri petani yang pengusaha menginap di rumah petani tersebut. Tiba-tiba hujan lebat, bocor di mana-mana. Pengusaha itu bertanya pada adiknya, “Apakah setiap hujan rumahnya bocor?” Adiknya menjawab, “Iya.” Besok paginya penguasa itu langsung membeli beberapa bahan bangunan dan memberi uang puluhan juta untuk merenovasi rumahnya. “Ini kisah nyata, bukan mengada-ada.Inilah salah satu contoh keajaiban sedekah. Si petani beramal dengan membantu tetangganya, tapi yang didapat berlipat-lipat,” tutur Ustad Yusuf. Lebih lanjut Ustad Yusuf berkisah tentang pria bernama Amran yang butuh uang 30 juta. Untuk mendapatkan uang itu, Arman harus menjual mobilnya. Setelah cari informasi sani sini, Arman tahu harga mobilnya 30 juta. Ia pun berangkat ke show room dengan harapan mobilnya laku 30 juta. Petugas show room lantas memeriksa kondisi mobil itu. Petugas itu menemukan beberapa goresan di mobil Arman sambil berucap, “Banyak goresan, harga tak mungkin 30 juta!” Harga mobil Arman makin jatuh karena plafon mobilnya ada yang rusak dan 2 bulan lagi STNK-nya mati. Singkat cerita mobil Arman ditawar 25 juta. Arman tidak mau menjual mobil itu. Ia lantas ke beberapa show room, tapi selalu ditawar 25 juta. Arman memutuskan pulang. Esok paginya ia berdoa agar mobilnya laku 30 juta. Saat akan berangkat, istri Arman meminta uang untuk diamalkan pada satu sekolah. Boleh percaya boleh tidak Arman yang kala itu tengah memegang uang 1 juta, memberi istrinya uang sebesar 750 ribu untuk disumbangkan ke sekolah. Arman sendiri hanya memegang 250 ribu. Ia lantas bergegas menuju mobil dan menyalakan mesin mobil. Arman ingat kalau dirinya belum sholat dhuha. Ia bergegas menunaikan sholat sunat itu. Singkat cerita ia sudah tiba di show room yang kemarin ia datangi. Petugas show room tetap menawar harga mobil Arman dengan harga 25 juta. Arman tidak puas. Ia memilih mencoba menjual mobilnya ke show room lain. Ketika ia akan keluar dari show room ada calon pembeli yang menawar mobilnya. Secepat kilat petugas show room memberi isyarat pada Arman. Petugas show room itu menawarkan mobil Arman pada calon pembeli 35 juta.Arman terkejut mendengar harga mobilnya. Ketika calon pembeli mengomentari body mobil yang lecet dan plafon mobil yang sudah rusak, petugas show room itu bilang hanya dengan 1 juta mobil kembali mulus. Saat calon pembeli mobilnya tahu usia STNK mobil itu tinggal 2 bulan lagi, petugas show room menjawab itu hal mudah. Hanya dengan uang 500 ribu masalah itu bisa diatasi, bahkan bisa balik nama. Setelah tawar menawar, petugas show room itu melepas mobil Arman dengan harga 33 juta. “Coba renungkan pengalaman pak Arman ini. Semua terasa mudah setelah meminta tolong pada Allah. Di sini juga betapa besarnya dampak dari sedekah. Dengan beramal 750 ribu, Arman untungnya berjuta-juta. Inilah yang dinamakan keajaiban sedekah. Ini kisah nyata, bukan fiktif,” ujar Ustad Yusuf.

Begitulah cara Ustad Yusuf memberi tausiah yang disampaikan dengan cara bertutur dari kisah satu ke kisah lainnya. Ustad kelahiran 19 Desember 1976 ini sering mengangkat tentang sedekah di setiap tausiahnya. Materi sedekah merupakan salah satu program dari Wisata Hati Corporation saat ini. Lewat materi sedekah, Ustad Yusuf pada pekan lalu berhasil mengumpulkan uang lebih dari 60 juta saat mengadakan tausiah di Bali. “Kalau saya tidak bisa sedekah sebesar itu. Yang saya bisa menggerakkan orang untuk bersedekah,” ucap Ustad Yusuf merendah. Ustad Yusuf menjelaskan, banyak manfaat dari sedekah. Di antaranya bisa mendatangkan rezeki berlipat-lipat, menyembuhkan penyakit, menjauhkan dari berbagai kesulitan. “Giving is solution. Sedekah bisa membuat orang miskin sejahtera dan yang kaya menjadi makin berkecukupan. Yang membuat kita lupa bersedekah karena kita jauh dan lupa pada Allah. Jangan sampai kita diingatkan Allah untuk bersedekah lewat pintu kesulitan,” papar Ustad Yusuf sambil menceritakan pengalaman orang-orang yang dikenalnya yang baru bersedekah bila diberi kesulitan. Sambil mengutip sebuah hadist, ia menyebutkan, Allah akan memberi sepuluh ribu jika kita bersedekah seribu. Allah akan memberi seratus ribu jika kita bersedekah sepuluh ribu. Allah akan memberikan 1 juta jika kita bersedekah seratus ribu. “Itulah makna pentingnya bersedekah.” Lewat sinetron Maha Kasih yang dibesutnya bersama SinemArt, Ustad Yusuf ingin menyampaikan betapa besarnya dampak sedekah.

Perjalanan Ustad Yusuf untuk menjadi Ustad sangat berliku. Ustad Yusuf lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan. Ustad Yusuf adalah buah cinta dari pernikahan Abdurrahman Mimbar dan Humrif’ah.Ustad Yusuf sangat dimanja oleh orangtuanya. Tak ada permintaannya yang tak dikabulkan oleh orangtuanya. Kala muda Ustad Yusuf gemar balapan motor. Ia lebih suka balapan dari pada kuliah. Ustad Yusuf yang kuliah di jurusan Informatika berhenti di tengah jalan. “Saya ini DO (droop Out),” cerita Ustad Yusuf. Pada tahun 1996 Yusuf terjun dibisnis Informatika. Sayang bisnisnya ini tak mendatangkan untung. Bahkan malah menyebabkan dirinya terlilit utang yang jumlahnya miliaran. Gara-gara terlilit utang juga Ustad Yusuf harus merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Lepas bebas Yusuf kembali mencoba berbisnis kembali, tapi kembali gagal dan terlilit utang kembali. Cara hidup yang keliru membawa Ustad Yusuf kembali masuk bui pada 1998. “Saat itu saya lupa dan jauh dari Allah. Dampak dari itu luar biasa,” ucap Ustad Yusuf. Di penjara yang kedua Yusuf mendekam di bui selama 14 hari. Hari-hari Yusuf terasa berat di dalam penjara. Satu hari di dalam penjara, Ustad Yusuf merasakan rasa lapar yang amat sangat. Maklum seharian belum makan, jatah makanan tidak ada. Di dekat tempat duduknya, Ustad Yusuf melihat sepotong roti. Ketika roti akan masuk ke mulutnya, ia melihat segerombolan semut yang tengah mencari makan. “Entah apa yang saya pikirkan saat itu. Yang pasti, saya membagi roti itu menjadi dua bagian, untuk semut-semut dan untuk saya sendiri sambil berharap mereka akan mendoakan saya agar segera mendapatkan makanan. Ajaib! Lima menit setelah itu saya dapat nasi bungkus Padang,” tutur Ustad Yusuf. Petunjuk itu yang membuat hidup Ustad Yusuf berubah. “Saya yang narapidana bisa mendapatkan manfaat dari berbagi roti dengan semut, apalagi yang sedang bebas di luar,” tandas pria yang menghabiskan masa kecilnya di madrasah ini. Hal ini yang menginspirasi Ustad Yusuf untuk menyampaikan materi sedekah di setiap tausiah. Pengalaman di penjara juga yang menginspirasi Ustad Yusuf untuk menulis buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku itu terinspirasi kala Ustad Yusuf sangat rindu dengan orangtuanya. “Secara fisik, tembok penjara memang memisahkan saya dan orangtua. Tapi hati kami tidak terpisahkan. Akhirnya saya memejamkan mata dan mengosongkan pikiran. Saya bawa hati saya untuk bertemu dengan ibu dan saudara-saudara saya. Ajaib itu mampu mengobati rindu saya pada orangtua,” kenang ustad Yusuf.

Kisah 9

Ustad Yusuf bahagia sekali kala kerabatnya menjemput dirinya dipenjara. Tapi baru keluar dari penjara, ia kembali berutang. Pasalnya mobil yang digunakan untuk menjempt Ustad Yusuf belum dibayar alias hutang. Lepas penjara Ustad Yusuf mencoba meminta uang pada orangtuanya sebesar 20 juta untuk modal usaha. Tapi kala itu orangtuanya tidak ada, yang ada hanya kerabatnya. Oleh kerabatnya, Ustad Yusuf diberi uang sebesar 20 ribu: 3 ribu untuk o­ngkos, 3 ribu untuk makan, dan sisanya dibuat modal untuk jual es plastik. Ustad Yusuf pernah jualan es di terminal Kali Deres. Hari pertama jualan, esnya hanya terjual 5 buah. Ustad Yusuf bingung dengan masa depannya. Ustad Yusuf terinspirasi kala mengaji dengan gurunya. Gurunya mengajar Ustad Yusuf untuk sedekah. Esoknya 5 butir esnya ia sedekah ‘kan pada anak-anak. “Usai sedekah, es saya tak kunjung laku. Saya jalan keliling terminal, tapi tidak ada yang beli. Lantas saya letakkan termos es di dekat masjid, sedang saya sholat dan berdoa. Ajaib, begitu selesai sholat es saya habis,” Ustad Yusuf kembali menceritakan betapa besarnya kekuatan sedekah. Bisnis es Yusuf berkembang, tak lagi berjualan pake termos, tapi pakai gerobak. Ia juga mulai punya anak buah. Kabar Ustad Yusuf berjualan es sampai di telinga orangtuanya yang lantas mengutus pembantunya untuk mencari kebenarannya. Hasil utusan orangtua Ustad Yusuf tak bertemu. Ustad Yusuf tak lagi berjualan di Kali Deres lagi. “Utusan ibu saya bilang, pada ibu saya kalau saya tidak mungkin jualan es karena sebelumnya saya sudah terbiasa hidup enak,” katanya. Hidup Ustad Yusuf mulai berubah kala ia berkenalan dengan polisi. Polisi itu memperkenalkan ia dengan LSM. “Saat itu gaji saya cuma 50 ribu sebulan. Tapi senangnya saya kembali akrab dengan dunia komputer,” ucapnya. Selama kerja di LSM, Ustad Yusuf membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa. Ustad Yusuf sering diundang untuk bedah buku tersebut. “Cara saya membedah buku saya dengan bertutur. Ternyata cara ini banyak disukai orang. Dari sini saya sering diundang ceramah,” tutur Ustad Yusuf mengisahkan, pengalamannya meski tak sempat menuntaskan kuliah, Ustad Yusuf bersama dua temannya mendirikan perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika. Karier Ustad Yusuf makin mengkilap setelah bertemu denganYusuf Ibrahim, Produser dari label PT Virgo Ramayana Record. Kerja samanya dengan Yusuf Ibrahim, Ustad Yusuf menelurkan kaset Tausiah Kun Faya Kun, The Power of Giving dan Keluarga Sakinah yang baru saja di lepas ke pasar.

Lewat tausiah, Ustad Yusuf berharap, bisa menutup semua dosa yang pernah ia perbuat. “Dosa saya ini banyak sekali, terutama pada orangtua saya. Saya ini pernah menjual tanahnya tanpa sepengetahuan beliau. Dengan tausiah saya berharap dosa saya makin lama makin hilang. Inilah yang bisa saya lakukan untuk Allah,” ucap Ustad Yusuf. Ternyata petunjuk Allah bisa datang dari mana saja dengan cara yang sama sekali tidak kita sadari. Seperti yang dialami Ustad Yusuf yang disadarkan oleh Allah melalui semut. *ej

Tidak ada satu maksud apa pun ketika menuliskan cerita ini, semoga Allah menjaga hati ini dari sifat riya meski sebiji zarah pun.

Kisah 10

Jum’at lalu, saya berangkat ke kantor dengan dada sedikit berdegub. Melirik ukuran bensin di dashboard motor, masih setengah. “Yah cukuplah untuk pergi pulang ke kantor”.

Namun, bukan itu yang membuat dada ini tak henti berdegub. Uang di kantong saya hanya tersisa seribu rupiah saja. Degubnya tambah kencang karena saya hanya menyisakan uang tidak lebih dari empat ribu rupiah saja di rumah. Saya bertanya dalam hati, “makan apa keluarga saya siang nanti?” Meski kemudian buru-buru saya hapus pertanyaan itu, mengingat nama besar Allah yang Maha Melindungi semua makhluk-Nya yang tawakal.

Saya berangkat, terlebih dulu mengantar si sulung ke sekolahnya. Saya bilang kepadanya bahwa hari ini tidak usah jajan terlebih dulu. Alhamdulillah ia mengerti. Soal pulangnya, ia biasa dijemput tukang ojeg yang –sukurnya-  sudah dibayar di muka untuk antar jemput ke sekolah.

Sepanjang jalan menuju kantor saya terus berpikir, dari mana saya bisa mendapatkan uang untuk menjamin malam nanti ada yang bisa dimakan oleh isteri dan dua putri saya. Urusan besok tinggal bagaimana besok saja, yang penting sore ini bisa mendapatkan sesuatu untuk bisa dimakan.

Tiba di kantor, tiba-tiba saya mendapatkan sebungkus mie goreng dari seorang rekan kantor yang sedang milad (berulang tahun). Perut saya yang sejak pagi belum terisi pun mendesak-desak untuk segera diisi. Namun saya ingat bahwa saya tidak memiliki uang selain yang seribu rupiah itu untuk makan siang. Jadi, saya tangguhkan dulu mie goreng itu untuk makan siang saja.

Sepanjang hari kerja, terhitung dua kali saya menelepon isteri di rumah menanyakan kabar anak-anak. “sudah makan belum?” si cantik di seberang telepon hanya menjawab, “Insya Allah,” namun suaranya terasa getir. Saat itu, anak-anak sedang tidur siang.

Pukul lima sore lebih dua puluh menit saya bergegas ke rumah. Sebelumnya saya sudah berniat untuk menginfakkan seribu rupiah di kantong saya jika melewati petugas amal masjid yang biasa ditemui di jalan raya. Sayangnya, sepanjang jalan saya tidak menemukan petugas-petugas itu, mungkin karena sudah terlalu sore. Akhirnya, sekitar separuh perjalanan ke rumah, adzan maghrib berkumandang. Motor pun terparkir di halaman masjid, dan seketika mata ini tertuju kepada kotak amal di pojok masjid. “bismillaah…” saya masukkan dua koin lima ratus rupiah ke kotak tersebut.

Usai sholat, setelah berdoa saya meneruskan perjalanan. Tapi sebelumnya, tangan saya menyentuh sesuatu di kantong celana. Rupanya satu koin lima ratus rupiah. Kemudian saya ceploskan lagi ke kotak amal yang sama.

Sesampainya di rumah, isteri sedang memasak mie instan. Semangkuk mie instan sudah tersaji, “kita makan sama-sama yuk…” ajak si manis. Kemudian saya bilang, “abang sudah kenyang, biar anak-anak saja yang makan”. Anak-anak pun lahap menyantap mie instan plus nasi yang dihidangkan ibu mereka. Rasanya ingin menangis saat itu.

***

Keesokan paginya, isteri menggoreng singkong untuk sarapan. Alhamdulillah masih ada yang bisa dimakan. Sebenarnya hari itu masih punya harapan. Seorang teman isteri beberapa hari lalu meminjam sejumlah uang dan berjanji mengembalikannya Sabtu pagi. Namun yang ditunggu tidak muncul. Bahkan ketika terpaksa saya harus mengantar isteri menemui temannya itu, pun tidak membuahkan hasil.

Tiba-tiba telepon saya berdering, “Pak, saya baru saja mentransfer uang satu juta rupiah ke rekening bapak. Yang empat ratus ribu untuk pesanan 20 buku bapak yang terbaru. Sisanya rezeki untuk anak-anak bapak ya…” seorang sahabat dekat memesan buku karya saya yang terbaru.

Subhanallah, Allahu Akbar! Saya langsung bersujud seketika itu. Saya hanya berinfak seribu lima ratus rupiah dan Allah membalasnya dengan jumlah yang tidak sedikit. Ini matematika Allah, siapa yang tak percaya janji Allah? Yang terpenting, siang itu juga saya buru-buru mengeluarkan sejumlah uang dari yang saya peroleh hari itu untuk diinfakkan.

***

Saya bersyukur tidak memiliki banyak uang maupun tabungan untuk saya genggam. Sebab semakin banyak yang saya miliki tentu semakin berat pertanggungjawaban saya kepada Allah.

Kisah 11

Harga Murah Ajakan ke Surga

Oleh Muhammad Rizqon

Saat itu Lihan (34) hendak menyelenggarakan halal bihalal dengan 1428 anak yatim dan panti asuhan di Banjarmasin. Ia akan mengundang seorang ustadz kondang dari Jakarta. Namun sampai menjelang hari H, uang belum tersedia
Hatinya makin galau ketika pihak event organizer meminta kepastian. Iseng-iseng, ia pergi ke bank mengecek rekening. Ajaib, ada uang Rp 1 miliar di dalamnya. Ia mengecek ke petugas bank kalau-kalau ada salah transfer, ternyata tidak. Namun nama pengirimnya “gelap”. Tak hanya sekali saja. Keesokan harinya, uangnya bertambah Rp 1 miliar lagi. “Sampai saat ini orang yang mengirim uang ke rekening saya tidak tahu, ” ujarnya. Padahal untuk membiayai acaranya, ia hanya butuh uang Rp 200 juta.

Itulah penggalan kisah keajaiban sedekah yang dimuat di koran nasional terbitan jum’at 25 April 2008 lalu.

Meraih Kesejahteraan Finansial dengan Pendekatan Spiritual

Kekayaan masih menjadi pesona bagi sebagian besar manusia. Sebab kekayaan membawa kepada pintu segala kesenangan dan kebahagiaan. Kekayaan juga berarti kesempatan untuk menjadikan standar hidup menjadi lebih baik. Belum lagi kenyataan yang ‘’dikondisikan’’ oleh manusia itu sendiri, bahwa kekayaan terkait dengan masalah posisi, status sosial dan kehormatan.

Wajar kemudian bila kekayaan begitu banyak menggoda manusia. Dan ditemukan kemudian, tidak sedikit manusia yang mengorbankan sisi kemanusiaannya dan mengabaikan keberadaan Tuhannya dalam kerangka pencarian dunia. Itu sebabnya, kekayaan juga bisa dalam sekejap berubah menjadi neraka dunia!
Bagaimana cara menghindari hal tersebut? Menurut Pimpinan Wisata Hati, Yusuf Mansur, menjadi kaya adalah sebuah keinginan yang wajar-wajar saja, sebagaimana keinginan untuk menjadi orang yang sukses baik secara pendidikan, jabatan dan lain sebagainya. ‘’Toh biar bagaimanapun, tidak ada larangan menjadi kaya — harus malah — asal bisa tetap bersyukur lagi saleh,’’ tegas Yusuf Mansur saat memberikan ceramah tentang Financial Healing: Jawaban Bagi 1001 Masalah dan Keinginan yang diadakan oleh PT Telkom Bandung, di Bandung, Selasa (31/5).

Acara yang dihadiri oleh ratusan Pegawai Telkom Bandung itu merupakan kerja bareng Telkom Bandung, DAR! Mizan, dan Wisata Hati. ‘’Dan untuk mengiringi langkah pencarian kekayaan itulah manusia perlu diingatkan, dan diberikan pengarahan yang jelas. Tujuannya, bagaimana bisa menjadi kaya tanpa harus memiskinkan hati. Apalagi bila memiskinkan orang lain,’’ tegas Yusuf Mansur.
Sebelumnya, saat berceramah di Masjid Raya Batam Centre, Batam, Senin (30/5), Yusuf Mansur mengupas tema ‘’Fenomena Keajaiban Sedekah (Membangun Usaha dengan Spiritual). Acara tersebut diadakan oleh Majelis Taklim Humairah Kota Batam, yang dipimpi oleh Ny Rekaveny Soerya, dan dihadiri oleh ribuan jamaah yang datang dari Batam dan sekitarnya.

Penulis seri buku Wisata Hati itu mengaku yakin benar bahwa bersedekah adalah kunci utama untuk menjadi kaya dan sukses. ‘’Banyak kejadian yang membuktikan itu. Dengan sedekah utang menjadi lunas, miskin menjadi kaya, susah menjadi senang, masalah mendapat solusi,’’ ujarnya penuh semangat.
Dari perjalanannya ke berbagai daerah, ustad muda kelahiran Jakarta tahun 1976 itu banyak menemukan fenomena keajaiban sedekah. Karena itu, kata dia, setiap insan perlu mempelajari ilmu sedekah. ‘’Meskipun terdengar sederhana, sedekah mampu membangun usaha dengan jiwa spiritual. Walaupun terdengar tak lazim tapi sedekah mampu membersihkan harta yang kita miliki dan mampu menggolkan proyek yang kita incar, Insya Allah,’’ tuturnya.

Kisah : 12

Dia lalu mencontohkan tentang seorang pengusaha sedang mengincar sebuah proyek. Biasanya dalam dunia bisnis, orang suka main sikut sana-sikut sini, menyogok, atau memakai uang pelicin. ‘’Sekarang gantilah sogokan Anda dengan membiayai seribu anak yatim piatu dan anak jalanan. Kalau kita boleh bergurau sama Allah, istilahnya kita menyogok-Nya. Insya Allah proyek itu gol. Karena Allah yang memiliki dunia dan seisinya, maka berharaplah dari-Nya, jangan dari manusia,’’ ujarnya.
Sekarang, kata dia, bayangkanlah keuntungan yang akan Anda dapatkan jika berhasil dalam suatu hal, maka langsung saja 2,5 persen disedekahkan di muka. ‘’Misalnya anda akan memperoleh seratus juta, maka sebelum memperoleh keuntungan itu, gelontorkanlah uang dari kocek anda sejumlah dua setengah juta rupiah untuk sedekah. Tidak besar, kan? Inilah contoh implementasi membangun usaha dengan spiritual,’’ paparnya.

Saat berceramah di rumah Soerya Respationo, salah satu calon wakil gubernur Batam (mendampingi calon gubernur H. Nyat Kadir), Senin (30/5) malam, Yusuf Mansur menuturkan beberapa kisah ajaib bersedekah. Misalnya, kisah seorang lelaki bernama Mubalighun yang ditimpa masalah berat. Karena selalu berutang dan dikejar debt collector, istrinya tidak tahan dan minta cerai. Pada suatu malam, dia merasa dunia akan kiamat baginya, karena pada keesokan harinya rumahnya akan disita, istrinya menunggu di Pengadilan Agama, dan anak sulungnya akan dikeluarkan dari sekolah akibat terlalu lama menunggak bayaran. Pokoknya Mubalighun depresi berat dan bahkan berniat bunuh diri malam itu juga. ‘’Syukurlah dia sadar, dan teringat uang simpanannya sebesar Rp 300 ribu. Malam itu juga ia sedekahkan uang tersebut kepada fakir miskin. Keesokan harinya dia mendapatkan rezeki besar yang tak disangka-sangka, sehingga rumah tetap dimiliki, istri tak jadi menuntut cerai, dan anak sulungnya bisa tetap bersekolah,’’ tuturnya.

Ada juga kisah seorang tukang bubur yang mengorbankan uangnya untuk biaya pengobatan orang tuanya. Apa yang terjadi? ‘’Begitu angka tabungannya di sebuah bank mencapai lima juta rupiah, ia mendapat hadiah sebuah mobil Mercy,’’ kata Yusuf Mansur.

Ny. Hasyimah, istri H. Nyat Kadir, membenarkan fenomena keajaiban sedekah. Suatu hari dalam sebuah acara ia ingin menyumbang sejuta rupiah. Entah kenapa rasanya berat sekali mengeluarkan uang itu. Akhirnya ia hanya menyumbang 500 ribu, namun apa yang didapatnya? Sejak itu ada saja uangnya keluar untuk berbagai keperluan. Jumlahnya sampai berlipat. ‘’Andai saja saya jadi menyumbang sejuta, saya yakin keadaannya tak akan seburuk itu,’’ tandas Ny Hasyimah.
Ny Rekavenny Soerya juga berceritabanyak mengenai keajaiban-keajaiban sedekah, terlebih setelah mendengarkan berbagai ceramah. ‘’Pengalaman hidup kami membuktikan bahwa pendekatan spiritual, khususnya sedekah, merupakan kunci untuk meraih kesejahteraan finansial,’’ papar Ny Rekavenny.




(sumber: sedekahku.wordpress.com)

Baca Juga

RAHASIA SEDEKAH??? Setelah Kita Tahu, Kita Akan Berlomba-lomba Untuk Bersedekah.
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan