Senin, 09 Mei 2016

Tahlilan dan Yasinan Adalah Sunnah Bukan Bid’ah

Suatu surat menjelaskan perintah Allah pada umat manusia supaya ikuti apayang telah di turunkan oleh Allah. Lalu ada satu diantara golongan yangmenampik untuk mengikutinya. Mereka menyampaikan bila mereka cumabakal ikuti nenek moyang terdahulu. Allah juga menjawabnya kalausesungguhnya nenek moyang tak mengetahui apapun serta tak memperoleh panduan dari Allah

Saat ini sangatlah susah temukan orang-orang yang masihlah lakukan tahlilan serta yasinan. Terutama di jaman yang telah maju ini. Kita bisa temukan fenomena itu di daerah pedesaan atau pedalaman. Orang-orang desa umumnya masihlah memegang teguh aktivitas turun temurun.

Surat lain mengungkap bila mereka yang ikuti nenek moyang hanya ikuti sangkaan‐dugaan serta apa yang dikehendaki oleh udara nafsunya. Berikut hukum Yasinan menurut Islam.

Lalu Allah berfirman pada umat manusia untuk ikuti apa yang di turunkan oleh Allah serta diikuti oleh Rasul. Lalu manusia itu menjawab bila ikuti nenek moyang telah cukup untuk mereka. Lantas Allah ajukan pertanyaan apakah manusia itu bakal tetaplah ikuti apa yang dikerjakan oleh nenek moyang walau nenek moyangnya tak tahu apapun.

Berdasar pada sebagian dalil ini menunjukkan kalau Allah yaitu Maha Tahu. Seperti yang ada di orang-orang Indonesia, hingga saat ini sebagian diantara kita masihlah lakukan aktivitas yang di turunkan oleh nenek moyang. Diantara kita yang tidak bisa membedakan mana yang bersumber dari hadits atau aktivitas turun temurun. Salah nya ialah tahlilan serta yasinan. Umumnya ke-2 aktivitas ini berbentuk doa yang ditujukan untuk roh atau manusia yang telah wafat.

Sesudah wafatnya manusia, jadi
bakal diselenggarakan tahlilan atau yasinan di tempat tinggalnya sesudah 1 minggu, 40 hari, 100 hari serta setelah itu. Pada aktivitas itu, kita bakal berdoa dengan surah al‐Fatihah serta Yasin bersama‐sama.

Seiring waktu berjalan, manusia saat ini makin berkembang serta terdapat banyak diantara mereka yang menyampaikan bila tahlilan serta yasinan yaitu aktivitas bid’ah yg tidak bisa dikerjakan. Mereka berasumsi kalau aktivitas itu hanya turunan dari nenek moyang yang menyimpang dari ajaran Islam.

Berdasar pada dalil yang ada, di ketahui kalau dampak kebiasaan istiadat dari nenek moyang memang memengaruhi kebudayaan manusia. Namun sebagai manusia yang berakal kita mesti dapat membedakan mana yang termasuk juga bid’ah serta mana yang termasuk juga amalan. kita harus juga memerhatikan tata langkah Yasinan serta Tahlilan.

Bila kita saksikan tentang tahlinan serta yasinan, jadi keduanya mengandung doa‐doa yang memanglah ada didalam Al‐Qur’an. Tidakkah membaca ayat suci Al‐Qur’an
adalah amalan yang disarankan oleh Rasulullah?

Jika kita ikuti tahlilan serta yasinan untuk mendoakan orang yang telah wafat jadi itu adalahamalan yang baik. Walau ada satu diantara agama yang
menyampaikan bila bacaan Yasinan serta Tahlilan yaitu satu bid’ah lantaran banyak hal, namun menurut Islam bukanlah seperti itu.

Islam melihat positif aktivitas ini pada saat masihlah menyembah Allah serta tak menyekutukan Allah. Diluar itu, kita mesti dapat memisah dalil mana yang shahih
hingga dapat kita amalkan sesuai sama ajaran Allah. Sebagai seseorang muslim, kita tak dapat lagi fokus pada aktivitas turun alami penurunan dari nenek moyang. Kita harus
mennelitinya terlebih dulu apakah aktivitas itu bid’ah atau memanglah adalah ajaran Islam hingga diijinkan oleh agama




(SUMBER:detakmuslim.com)

Baca Juga

Tahlilan dan Yasinan Adalah Sunnah Bukan Bid’ah
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan