Rabu, 01 Juni 2016

5 Ciri-ciri Istri Durhaka Kepada Suami, Silahkan Dicek, Mungkin Anda Salah Satunya..

 di dasar ini merupakan 10 sikap yang wajib dihindari oleh para istri, supaya tidak jadi kalangan istri durhaka kepada suami, antara lain merupakan:

1. menuntut keluarga yang sempurna dan juga sempurna
saat sebelum menikah, seseorang perempuan membayangkan perkawinan yang begitu indah, kehidupan yang amat romantis sebagaimana dia baca dalam novel ataupun dia saksikan dalam sinetron - sinetron.

dia mempunyai cerminan yang amat sempurna dari suatu perkawinan. keletihan yang amat, cape, permasalahan keuangan, dan juga segudang problematika di dalam suatu keluarga luput dari cerminan nya.

dia cuma membayangkan yang indah - indah dan juga enak - enak dalam suatu pernikahan.

kesimpulannya, kala dia wajib mengalami seluruh itu, dia tidak siap. dia kurang dapat menerima kondisi, perihal ini terjalin berlarut - larut, dia senantiasa aja menuntut suaminya supaya keluarga yang mereka bina setimpal dengan cerminan sempurna yang tetap dia impikan semenjak muda.

seseorang perempuan yang bakal menikah, alangkah baiknya bila dia memandang lembaga pernikahan dengan uraian yang utuh, tidak sepotong - potong, romantika keluarga beserta problematika yang terdapat di dalamnya.

2. nusyus (tidak taat kepada suami)
nusyus merupakan perilaku membangkang, tidak patuh dan juga tidak taat kepada suami. perempuan yang melaksanakan nusyus merupakan perempuan yang melawan suami, melanggar perintahnya, tidak taat kepadanya, dan juga tidak ridha pada peran yang allah subhanahu wa ta’ala telah tetapkan untuknya.

nusyus mempunyai sebagian wujud, antara lain merupakan:

menolak ajakan suami kala mengajaknya ke tempat tidur, dengan terang - terangan ataupun secara samar.
mengkhianati suami, semisal dengan menjalakan ikatan hitam dengan laki - laki lain.
memasukkan seorang yang tidak disenangi suami ke dalam rumah
lalai dalam melayani suami
mubazir dan juga menghambur - hamburkan duit pada yang bukan tempatnya
menyakiti suami dengan tutur kata yang kurang baik, mencela, dan juga mengejeknya
keluar rumah tanpa izin suami
menyebarkan dan juga mencela rahasia - rahasia suami.

seseorang istri shalihah hendak tetap menempatkan ketaatan kepada suami di atas segala - galanya. tentu aja bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada allah, karna tidak terdapat ketaatan dalam maksiat kepada allah subhanahu wa ta’ala. dia hendak taat kapan juga, dalam suasana whatever, bahagia ataupun sulit, luas ataupun kecil, suka maupun duka. ketaatan istri serupa ini amat besar pengaruhnya dalam meningkatkan cinta dan juga memelihara kesetiaan suami.

3. tidak menggemari keluarga suami
sering - kali seseorang istri menginginkan supaya segala atensi dan juga kasih sayang si suami cuma tercurah pada pribadinya. tidak boleh sedikit juga waktu dan juga atensi dikasih kepada selebihnya. tercantum pula kepada orang tua suami. sementara itu, di satu sisi, suami wajib berbakti dan juga memuliakan orang tuanya, terlebih ibunya.

salah satu wujudnya merupakan cemburu terhadap bunda mertuanya. dia menyangka bunda mertua bagaikan pesaing utama dalam memperoleh cinta, atensi, dan juga kasih sayang suami. sering - kali, sebagian istri berani menghina dan juga melecehkan orang tua suami, terlebih lagi dia tidak tidak sering berupaya merayu suami buat berbuat durhaka kepada orang tuanya. sering - kali istri terencana mencari - cari kesalahan dan juga kelemahan orang tua dan juga keluarga suami, ataupun membesar - besarkan sesuatu permasalahan, terlebih lagi tidak segan buat memfitnah keluarga suami.

terdapat pula seseorang istri yang menuntut suaminya supaya lebih menggemari keluarga istri, dia berupaya menjauhkan suami dari keluarganya dengan bermacam trik.

jalinan perkawinan bukan cuma menyatukan 2 insan dalam suatu lembaga perkawinan, tetapi pula ‘pernikahan antar keluarga’. kedua orang tua suami merupakan orang tua istri, keluarga suami merupakan keluarga istri, demikian kebalikannya. menjalakan ikatan baik dengan keluarga suami menggambarkan salah satu keharmonisan keluarga. suami hendak terasa tenang dan juga senang bila istrinya sanggup memposisikan pribadinya dalam kelurga suami. perihal ini hendak menaikkan cinta dan juga kasih sayang suami.

4. tidak melindungi penampilan
sering - kali, seseorang istri berhias, berdandan, dan juga menggunakan baju yang indah cuma kala dia keluar rumah, kala bakal bepergian, mendatangi undangan, ke kantor, mendatangi kerabat ataupun sahabatnya, berangkat ke tempat perbelanjaan, ataupun kala terdapat kegiatan yang lain di luar rumah. kondisi ini begitu berputar kala dia di depan suaminya. dia tidak hirau dengan badannya yang kotor, cukup cuma menggunakan baju seadanya: sering - kali kotor, lusuh, dan juga berbau, rambutnya kusut masai, dia pula cuma mencukupkan dengan aroma dapur yang menusuk.

bila kondisi ini terus menerus dipelihara oleh istri, jangan heran bila suami tidak betah di rumah, dia lebih suka menghabiskan waktunya di luar dibanding di rumah. semestinya, berhiasnya ia lebih diperuntukan kepada suami janganlah keelokan yang telah dianugerahkan oleh allah dikasih kepada teman , sementara itu suami nya di rumah lebih berhak buat itu.

5. kurang berterima kasih
tidak tidak sering, seseorang suami tidak sanggup penuhi kemauan si istri. apa yang dikasih suami jauh dari apa yang dia harapkan. dia tidak puas dengan apa yang dikasih suami, walaupun suaminya sudah berupaya secara optimal buat penuhi kebutuhan keluarga dan juga keinginan - keinginan istrinya.

istri kurang terlebih lagi tidak mempunyai kerasa terima kasih kepada suaminya. dia tidak bersyukur atas karunia allah yang dikasih kepadanya melalui suaminya. dia tetap terasa kecil dan juga ketiadaan. watak qona’ah dan juga ridho terhadap apa yang dikasih allah kepadanya amat jauh dari pribadinya.

seseorang istri yang shalihah pastinya sanggup mengerti keterbatasan keahlian suami. dia tidak hendak membebani suami dengan suatu yang tidak sanggup dicoba suami. dia hendak berterima kasih dan juga mensyukuri apa yang telah dikasih suami. dia bersyukur atas nikmat yang dikaruniakan allah kepadanya, dengan bersyukur, insya allah, nikmat allah hendak meningkat.

“sesungguhnya bila kalian bersyukur, tentu kami hendak menaikkan (nikmat) kepadamu, dan juga bila kalian mengingkari (nikmat - ku) , hingga sebetulnya adzab - ku amat pedih. ”

6. mengingkari kebaikan suami
“wanita menggambarkan kebanyakan penduduk neraka. ” demikian di informasikan rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sehabis shalat gerhana kala terjalin gerhana matahari.

ajaib! ! perempuan amat dimuliakan di mata islam, terlebih lagi seseorang bunda mendapatkan hak buat dihormati 3 kali lebih besar dibanding bapak. wujud yang dimuliakan, tetapi malah jadi penunggu kebanyakan neraka. gimana ini terjalin?

“karena kekufuran mereka, ” jawab rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam kala para sabahat bertanya kenapa perihal itu dapat terjalin. apakah mereka mengingkari allah?

bukan, mereka tidak mengingkari allah, tetapi mereka mengingkari suami dan juga kebaikan - kebaikan yang telah diperbuat suaminya. andaikata seseorang suami berbuat kebaikan sejauh masa, setelah itu seseorang istri memandang suatu yang tidak disenanginya dari seseorang suami, hingga sang istri hendak berkata kalau dia tidak memandang kebaikan sedikitpun dari suaminya. demikian uraian rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang diriwayatkan bukhari (5197).

mengingkari suami dan juga kebaikan - kebaikan yang telah dicoba suami! !

inilah pemicu banyaknya kalangan perempuan berposisi di dalam neraka. ayo kita amati diri tiap kita, kita silih introspeksi, apa dan juga gimana yang telah kita jalani kepada suami - suami kita?

bila kita terbebas dari yang demikian, alhamdulillah. seperti itu yang kita harapkan. berita gembira untukmu wahai saudariku.

tetapi bila tidak, kita (kerap) mengingkari suami, mengingkari kebaikan - kebaikannya, hingga berhati - hatilah dengan apa yang telah disinyalir oleh rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. bertobat, salah satunya opsi utuk bebas dari pedihnya siksa neraka. sepanjang matahari belum terbit dari barat, ataupun napas telah terdapat di tenggorokan, masih terdapat waktu buat bertobat. tetapi kenapa mesti nanti? kenapa mesti menunggu sakaratul maut?

janganlah engkau katakan esok dan juga esok wahai saudariku; kejarlah ajalmu, bukankah engkau tidak ketahui kapan engkau hendak menemui robb mu?

“tidaklah seseorang isteri yang menyakiti suaminya di dunia, melainkan isterinya (di akhirat nanti) : bidadari yang jadi pendamping suaminya (mengatakan) : “jangan engkau menyakitinya, nanti kalian dimurkai allah, seseorang suami begimu cumalah seseorang tamu yang dapat lekas berpisah dengan kalian mengarah kami. ” (hr. at tirmidzi, hasan)

wahai saudariku, ayo kita amati, apa yang telah kita jalani sepanjang ini , jangan sempat bosan dan juga henti buat introspeksi diri, jangan hingga apa yang kita jalani tanpa kita sadari bawa kita kepada neraka, yang kedahsyatannya tentu sudah engkau tahu.

bila sesuatu dikala, timbul suatu yang tidak kita gemari dari suami; janganlah kita mengingkari dan juga melupakan seluruh kebaikan yang telah suami kita jalani.

“maka lihatlah kedudukanmu di sisinya. sebetulnya suamimu merupakan surga dan juga nerakamu. ” (hr. ahmad)

7. mengungkit - ungkit kebaikan
tiap orang pastinya mempunyai kebaikan, tidak terkecuali seseorang istri. yang jadi permasalahan merupakan bila seseorang istri menyebut kebaikan - kebaikannya di depan suami dalam rangka mengungkit - ungkit kebaikannya semata.

“hai orang - orang yang beriman, janganlah kalian menyirnakan (pahala) sedekahmu dengan menyebut - nyebutnya dan juga menyakiti (perasaan sang penerima). ” [al baqarah: 264]

abu dzar radhiyallahu’anhu meriwayatkan, bahwasanya nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “ada 3 kelompok manusia dimana allah tidak hendak berdialog dan juga tidak hendak memandang mereka pada hari kiamat. ia tidak mensucikan mereka dan juga buat mereka adzab yang pedih. ”

abu dzar radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya sebanyak 3 kali. ” kemudian abu dzar bertanya, “siapakah mereka yang rugi itu, wahai rasulullah? ” dia menanggapi, “orang yang menjulurkan kain sarungnya ke dasar mata kaki (isbal) , orang yang suka mengungkit - ungkit kebaikannya dan juga orang yang suka bersumpah palsu kala menjual. ” [hr. muslim]

8. padat jadwal di luar rumah
seseorang istri sering - kali mempunyai banyak banyak aktivitas di luar rumah. banyak aktivitas ini tidak terdapat salahnya, asalkan menemukan izin suami dan juga tidak hingga mengabaikan tugas dan juga tanggung jawabnya.

jangan hingga kegiatan tersebut melalaikan tanggung jawab nya bagaikan seseorang istri. jangan hingga amanah yang sudah dipikulnya terabaikan.

kala suami kembali dari mencari nafkah, dia mengalami rumah belum beres, cucian masih menumpuk, hidangan belum siap, kanak - kanak belum mandi, dan juga lain sebagainya. bila hni terjalin terus menerus, dapat jadi suami tidak betah di rumah, dia lebih suka menghabiskan waktunya di luar ataupun di kantor.

9. cemburu buta
cemburu menggambarkan tabiat perempuan, dia menggambarkan sesuatu ekspresi cinta. dalam batas - batas tertentu, mampu dikatakan normal apabila seseorang istri terasa cemburu dan juga memendam kerasa curiga kepada suami yang tidak sering berposisi di rumah. tetapi bila kerasa cemburu ini kelewatan, melampaui batasan, tidak mendasar, dan juga cuma berasal dari praduga; hingga kerasa cemburu ini mampu berbeda jadi cemburu yang tercela.

cemburu yang disyariatkan merupakan cemburunya istri terhadap suami karna kemaksiatan yang dikerjakannya, semisal: berzina, kurangi hak - hak nya, menzhaliminya, ataupun lebih mendahulukan istri lain dibanding pribadinya. bila ada isyarat yang membetulkan perihal ini, hingga ini merupakan cemburu yang terpuji. bila cuma perkiraan belaka tanpa dalil dan juga fakta, hingga ini merupakan cemburu yang tercela.

bila kecurigaan istri kelewatan, tidak berdasar pada dalil dan juga fakta, cemburu buta, perihal ini pastinya hendak mengundang kekesalan dan juga kejengkelan suami. dia tidak hendak sempat terasa aman kala terdapat di rumah. terlebih lagi, tidak menutup mungkin, kejengkelannya hendak dilampiaskan dengan trik melaksanakan apa yang disangkakan istri kepada pribadinya.

10. kurang melindungi perasaan suami
kepekaan suami ataupun istri terhadap perasaan pendampingnya amat dibutuhkan buat menjauhi terbentuknya konflik, kesalahpahaman, dan juga ketersinggungan. seseorang istri sebaiknya tetap berwaspada dalam tiap perkataan dan juga perbuatannya supaya tidak menyakiti perasaan suami, dia sanggup melindungi lisannya dari kerutinan mencaci, mengatakan keras, dan juga mengkritik dengan trik memojokkan. istri senantiasa berupaya buat menampakkan muka yang ramah, mengasyikkan, tidak bermuka masam, dan juga melegakan kala ditatap suaminya.

demikian sebagian perbuatan yang wajib dihindari oleh para istri, yang sudah berjanji menerima suaminya dihadapan allah swt kala didepan penghulu, buat dapat menerima apa terdapatnya kondisi suaminya. mudah - mudahan dengan membaca informasi ini kita mampu menyadarinya betapa perbuatan - perbuatan di atas amat rusak sekali, dengan menjauhi perbuatan - perbuatan tersebut, hingga hendak memunculkan akibat keluarga yang sakinah, mawadah dan juga warohmah. dapat berkumpul di surganya allah berbarengan suami. jadi suami istri hingga surga.
amiin yaa robbal’alamiin…

rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “maukah saya beritahukan kepada kamu, istri - istri kamu yang jadi penunggu surga ialah istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, senantiasa berulang kepada suaminya. di mana bila suaminya marah, ia menghadiri suaminya dan juga meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya mengatakan: “aku tidak mampu tidur saat sebelum engkau ridha. ” (hr. an - nasai dalam isyratun nisa nomor. 257. silsilah al - ahadits ash shahihah, asy - syaikh angkatan laut (AL) albani rahimahullah, nomor. 287)




(sumber: kabarmuslimah.com )

Baca Juga

5 Ciri-ciri Istri Durhaka Kepada Suami, Silahkan Dicek, Mungkin Anda Salah Satunya..
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan