Jumat, 10 Juni 2016

Apa hukum orang yang berpuasa tapi meninggalkan shalat? Apakah puasanya sah?

persoalan : apa hukumnya orang yang berpuasa tetapi meninggalkan shalat ? apakah puasanya legal ?

jawaban : yang benar, kalau orang yang meninggalkan shalat dengan terencana hukumnya kufur akbar, puasa dan juga ibadah ibadah yang lain tidak legal hingga dia bertobat kepada allah subhanahu wa taala,

berikut penjelasan imam ibnu utsaimin tentang status puasa orang yang meninggalkan shalat. dia menarangkan,

“orang yang meninggalkan shalat, puasanya tidak legal dan juga tidak diterima. karna orang yang meninggalkan shalat merupakan orang kafir, telah murtad keluar dari islam. bersumber pada firman allah ta’ala,

فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ الصَّلَوٰةَ وَءٰاتَوُاْ الزَّكَوٰةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الأَيَـٰتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

“jika mereka bertaubat, menegakkan shalat, dan juga menunaikan zakat hingga mereka merupakan kerabat kamu seagama. kami menarangkan ayat - ayat buat kalangan yang mengenali. ” (qs. at - taubah: 11)

setelah itu, nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pula bersabda,

بين الرجل وبين الشرك والكفر ترك الصلاة

“batas antara seseorang muslim dengan kesyirikan ataupun kekufuran merupakan meninggalkan shalat. ” (hr. muslim 82)

nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pula bersabda,

العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة فمن تركها فقد كفر

“perjanjian antara kami dengan mereka merupakan shalat, siapa yang meninggalkannya hingga ia telah kafir. ” (hr. nasai 463, turmudzi 2621, ibn majah 1079 dan juga yang yang lain, hadis shahih).

setelah itu, imam ibnu utsaimin menegaskan gimana perilaku teman terhadap orang yang meninggalkan shalat,

ولأن هذا قول عامة الصحابة إن لم يكن إجماعاً منهم، قال عبدالله بن شقيق رحمه الله وهو من التابعين المشهورين: “كان أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم لا يرون شيئاً من الأعمال تركه كفر غير الصلاة”، وعلى هذا فإذا صام الإنسان وهو لا يصلي فصومه مردود غير مقبول، ولا نافع له عند الله يوم القيامة، ونحن نقول له: صل ثم صم، أما أن تصوم ولا تصلي فصومك مردود عليك لأن الكافر لا تقبل منه العبادة.

kesimpulan ini (meninggalkan shalat merupakan kafir) menggambarkan komentar lazimnya teman, bila diucap konvensi diantara mereka. abdullah bin syaqiq rahimahullah – seseorang tabiin yang populer – berkata,

“para teman nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak sempat menghitung terdapat satu amal yang bila ditinggalkan menimbulkan kafir, tidak hanya shalat. ”

oleh karna itu, bila terdapat orang yang puasa, tetapi ia tidak shalat hingga puasanya tertolak dan juga tidak diterima, tidak terdapat khasiat untuknya di sisi allah pada hari kiamat. karna itu, kita nasehatkan kepada orang ini, ‘kerjakan shalat dan juga laksanakan puasa. bila kamu puasa tetapi tidak shalat, puasa kamu tertolak, karna ibadah orang kafir, tidak diterima. ’





(sumber: wajibbaca.com)

Baca Juga

Apa hukum orang yang berpuasa tapi meninggalkan shalat? Apakah puasanya sah?
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan