Jumat, 10 Juni 2016

Larangan Mengusir Anak-Anak dari Masjid dengan Alasan Ribut

 membikin ribut didalam masjid”, kayaknya itu kata kunci buat kanak - kanak yang diajak berangkat ke masjid. walaupun tidak seluruhnya benar, benar bawa anak kecil didalam masjid bawa banyak resiko. bila tidak membikin ulah suara dan juga perilakunya dikala dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya lagi shalat, kegiatan yang lain yang tidak kalah mengaggu merupakan buang air besar ataupun kecil didalam masjid yang berkarpet ataupun menumpahkan cairan yang membikin kotor karpet masjid.
anak kecil di masjid

benar amat riskan bawa anak kecil dalam masjid bila dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya tidak penuh persiapan. serupa memakaikan diapers, bersiap bila mereka menangis ataupun membikin ulah hingga wajib bawa peralatan yang lain supaya mereka dapat jadi tenang. tetapi bolehkah kita melarang mereka buat singgah dan juga turut dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya kemasjid, dengan sebab ribut, sementara itu mereka wajib dibiasakan menyayangi masjid semenjak dini?

benar kayaknya dilema, tetapi pada realitasnya banyak respon yang terpaut dengan keberadaan kanak - kanak kecil dikala jamaah shalat fardhu datang. mulai dari memarahi mereka, mengecam ataupun melarang anak kecil masuk masjid dengan sebab ribut. sementara itu islam amat menyayangi anakpanak dan juga bagaikan agama yang ramah anak. sampai rasulullah amat tidak sepakat dengan larangan mengusir anak kecil dari masjid.

rasulullah merupakan individu yang lembut, dia wujud pencinta kanak - kanak, dan juga itu ditunjukkan dengan sebagian perlakuan dia terhadap kanak - kanak dikala berposisi dimasjid, ialah:

1. suatu riwayat dari syaddad ra yang mengisahkan bila sesuatu hari rasulullah tiba ke masjid dengan bawa salah satu cucu kembaranya dikala shalat harus. dia meletakkan cucunya disampingnya, setelah itu mengimami shalat. dikala dia bersujud nyatanya amat lama, lebih lama dari lazimnya. syaddad ra diam - diam mengangkut kepala buat meihat apa yang terjalin, nyatanya cucu dia menunggangi punggung kakeknya. sampai tuntas shalat, orang - orang padat jadwal bertanya, karna mengira terjalin apa - apa dengan rasulullah ataupun dia lagi menerima wahyu. rasulullah menanggapi: “tidak, tidak, tidak terjalin apa - apa, hanya tadi cucuku mengendaraiku, dan juga aku tidak ingin memburu - burunya samapai ia menuntaskan mainnya dengan sendirinya” ( hr. nasa’i dan juga hakim).

2. terdapat suatu riwayat dari abdullah bin buraidah bersumber dari ayahandanya, yang mengisahkan dikala dia berkutbah di mimbar masjid, dia memandang kedua cucunya bermain - main ke masjid dikala mereka belum dapat berjalan dengan baik, dan juga kembali kali nampak jatuh bangun. dan merta rasulullah turun dari mimbar dan juga setelah itu bawa kedua cucunya dan juga membawanya ke mimbar berulang, kemudian dia bersabda:

“maha benar allah, kalau harta dan juga kanak - kanak itu merupakan fitnah, bahwa sudah memandang kedua cucuku ini saya tidak dapat sabar”, kemudian rasulullah berulang melanjutkan khutbahnya [hr. abu daud].

3. abu qatadah ra menggambarkan bila dia memandang rasululla saw memikul cucu perempuannya yang bernama umamah dari putrinya zainab dipundaknya. apabila dia shalat pada saata rukuk, rebilau meletakkan umamah di lantai dan juga apabila berulang dari sujud dan juga hendak berdiri hingga rasulullah berulang memikul umamah.

4. sesuatu sikap dia dikala mengimami yang amat pantas ditiru oleh para imam, gimana dia merespon tangisan anak dikala dia mengimami dimasjid. perihal ini nampak dalam hadis berikut:

“kalau lagi shalat, sering - kali aku mau shalatnya agak panjangan, tetapi bahwa sudah mencermati tangis anak kecil - yang dibawa ibunya ke masjid - hingga sayapun menyingkat shalat aku, karna aku tau betapa ibunya tidak lezat hati dengan tangisan anaknya itu. ” (hr: bukhari dan juga muslim).

5. rasulullah begitu hirau sama anak kecil, juga dikala puasa. disuatu riwayat dikisahkan dikala rasulullah mengirim pesan supaya umatnya melaksanakan puasa asyura, dan juga dikala mereka dan juga kanak - kanak berangkat ke masjid buat melaksanakan ibadah sambil menanti buka puasa datang. rasulullah menyarankan buat mengantarkan kanak - kanak mainan dari wool supaya tidak rewel di masjid, dan juga apabila mereka tidak kokoh berpuasa, hingga mereka menyiadakan santapan buka buat kanak - kanak mereka. dari mari sudah dapat dilihat bila larangan mengusir anak kecil dari masjid tidak diperbolehkan tampaknya, keberadaan mereka malah dicermati dengan serius dikala di masjid.

6. rasulullah menjawab dengan kelembutan bukan cacian ataupun teriakan dikala memandang anak kecil berkemih didalam masjid. perihal ini teruji dikala anak seseorang anak badui yang berkemih dimasjid, dan juga para teman mencelanya, hingga dia mengatakan:
“biarkanlah badui itu, nanti bila pipisnya sudah tuntas mohon mencuci dan juga siram kencingnya itu dengan air. kamu - umat islam - ini diutus bukan buat buat repot, melainkan buat memudahkan. ” (hr: bukhari muslim)

7. menegur dengan baik dan juga lembut apabila mereka berbuat gaduh, ribut karna dikala kanak - kanak dilarang merambah masjid dan juga diperingatkan dengan kesat , hingga pesan buat menecintai masjid pada anaka - anak jadi lenyap. rasulullah sempat bersabda, “segalanya suatu yang dibarengi dengan kelembutan tentu hendak buatnya jadi lebih menawan dan juga indah. bila kelembutan terenggut, segalannya hendak jadi rusak dan juga kurang baik. ” (hr: muslim)

8. mengajari anak sholat semenjak dini dan juga ajak buat kenali masjid semenjak kecil.
rasulullah menanamkan pada umatnya buat menyayangi masjid, secara berjamaah nmelakukan shalat 5 waktu. juga, kanak - kanak mereka pula wajib ditekankan menyayangi masjid karna itu merupakan generasi yang hendak memegang kendali mengurus umat berikutnya.

larangan mengusir anak kecil dari masjid buat dikala ini sesungguhnya sudah tidak dibutuhkan lagi. bila permasalahannya takut kanak - kanak berkemih dimasjid dan juga membikin masjid tidak suci, hingga dapat memakai diapers ataupun popok anti bocor buat mereka. hendaknya mereka diberi penafsiran saat sebelum kemasjid, buat tenang sejenak dikala shalat datang. perihal ini bukan suatu tidak bisa jadi bila kita seorang diri dapat menghasilkan kerasa aman pada anak dan juga area shalat kita.



(sumber: kajianlagi.blogspot.co.id)

Baca Juga

Larangan Mengusir Anak-Anak dari Masjid dengan Alasan Ribut
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan