Sabtu, 19 Maret 2016

Inilah 9 Kesalahan Umum Jemaah Wanita Saat Melakukan Umrah

 Menginjakkan kaki di Tanah Suci buat melakukan ibadah umrah tentu jadi impian tiap muslim. Ibadah ini jadi opsi alternatif untuk mereka yang belum berkesempatan melakukan ibadah haji.

Apalagi dengan antrean calon pendaftar haji di Indonesia yang memakai sistem kuota yang sudah memegang waktu belasan tahun.

Ada banyak ketentuan yang harus ditaati oleh para jemaah umrah sepanjang melakukan ekspedisi umrah, mulai dari berangkat, dalam penerbangan sampai menempuh serangkaian kegiatan ibadah di Mekah dan juga Madinah.

Sayangnya, masih aja terdapat di antara jemaah yang sering - kali tidak mengerti seluruhnya syarat penerapan ibadah umrah sampai kesimpulannya tidak siuman bila mereka telah berbuat kesalahan. serupa sebagian kesalahan universal berikut yang sering tidak disadari oleh para jemaah wanita.

1. Berpikir kalau ihram mereka merupakan 'topi'. yang dipakai di atas kepala

Beberapa muslimah tidak ketahui apa maksudnya Ihram dan juga mereka pikir itu merupakan "topi" yang mereka gunakan di kepala. Mereka tidak berani melepasnya buat sebab whatever karna mereka berpikir hendak "membatalkan Ihram mereka".

Kata Ihram diambil dari bahasa Arab, dari kata "Al - Haram" yang bermakna terlarang ataupun tercegah. Dinamakan Ihram karna seorang yang masuk kepada 'kehormatan'. ibadah haji dengan niatnya, ia dilarang mengatakan dan juga beramal dengan perihal tertentu, serupa jimak, menikah, berucap perkataan kotor, dan juga lain - sebagainya.

Dari mari mampu diambil satu definisi syari kalau Ihram merupakan salah satu hasrat dari 2 ibadah (yaitu haji dan juga umrah) ataupun kedua - duanya secara bersamaan. kala kamu merambah kondisi Ihram tidak berarti kalau kamu tidak dapat melepasnya nanti. dan juga dikala melepas kainnya tidak berarti kalau Ihram kamu berakhir. seperti itu kenapa ulama berkata kalau kita mampu mengubah Ihram (yang berarti 'pakaian. kami'),. dan juga terlebih lagi cuci bila mengalami kotor.

2. takut rambut rontok

Beberapa perempuan mempunyai kekhawatiran bila rambut mereka rontok sepanjang Ihram. Begitu khawatirnya sampai - sampai mereka tidak melepas hijab mereka dan juga tidak ingin melepas "topi" mereka dikala berwudhu.

Ini merupakan godaan dari setan. Pikirkan tentang perihal ini. bila kamu tidak melaksanakan wudhu dengan benar, akankah doa kamu jadi sah? Apakah Thawaf kamu sah? Apakah kamu berpikir kalau Allah hendak menghukum manusia akibat dari suatu perbuatan yang d iluar kendalinya? Tidak, tentu aja tidak.

Dia merupakan Yang Maha Penyayang. ia merupakan Maha Pengampun. Lalu, kenapa dia hendak membatalkan Ihram kamu cuma karna sebagian rambut yang rontok (yang tidak disengaja)? Larangan menimpa rambut cuma berlaku buat rambut yang terencana dipotong, dicabut, ataupun dicukur dengan sengaja.

3. melaksanakan Tahalul cuma buat seorang yang telah tuntas Ihram

Banyak perempuan berpikir kalau cuma orang yang tuntas Ihramlah yang mampu memotong rambut mereka. dan juga mereka menolak buat memotong rambut mereka seorang diri buat Tahalul. Ini merupakan komentar yang salah. Sebenarnya, kamu diharapkan buat memotong rambut kamu seorang diri kala Tahalul.

Nabi SAW memerintahkan para sahabatnya, sepanjang Haji Wada: "Biarkan ia memotong (artinya, seorang diri rambutnya setelah itu keluar Ihram." (Al - Bukhari, Muslim)

4. Tidak berangkat ke Jamarat ataupun Muzdalifah

Beberapa dari jemaah haji mendelegasikan kepada jemaah haji lain buat melaksanakan lempar Jumroh atas nama jemaah lain tanpa sebab yang sah. Dengan sebab cemas keramaian ataupun cemas berdesak - desakan, mereka tidak mengerti berartinya melaksanakan lempar Jumroh oleh diri sendiri.

Allah telah memberkati kita dengan kesehatan. mayoritas jemaah masih muda, energik, yakin diri, dan juga sanggup melaksanakan apa aja kala berposisi di rumah, tetapi kala tiba ke Jamarat, seluruh seketika jadi "lemah", sementara itu cuma buat melontarkan kerikil saja.

5. Berkerumun dengan laki - laki

Waspadalah dikala berkerumun dengan pria pada seluruh tahapan ibadah umrah, serupa dikala Thawaf, mencium Hajar Aswad, sepanjang Sa'i. ataupun kala melontarkan Jumroh. seleksi waktu yang nyaman dan juga luang.

Menyentuh Hajar Aswad merupakan sunnah yang indah, tetapi itu merupakan semata - mata sunnah. sedangkan melindungi diri dari kontak yang tidak butuh dengan seluruh yang bukan mahram pria merupakan fardhu.

Baca Juga

Inilah 9 Kesalahan Umum Jemaah Wanita Saat Melakukan Umrah
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan