Jumat, 18 Maret 2016

Istri Adalah Tulang Rusuk Bukan Tulang Punggung, Seorang Pendamping Bukanlah Pembantu

 Dalam suatu perkawinan itu sepatutnya dari dini mempunyai komitmen yang baik. silih paham dan juga mengerti antara tugas, hak dan juga kewajiban suami dan istri. biar tidak terjalin masalah - masalah yang susah dalam suatu rumah tangga yang telah dijalani.

Ketika pagi menyapa dalam kondisi buta, istri yang kamu cintai sudah terbangun. dia mempersiapkan seluruh keperluan kamu saat sebelum beranjak kerja, setelah itu membangunkan kamu dengan sentuhan lembut sepenuh cintanya.

Menyiapkan air hangat buat mandi, makan supaya tenagamu penuh, dan juga baju yang telah dicuci bersih, disetrika rapih, dan juga disemproti minyak wangi. Iya, istri kamu melaksanakan itu semenjak hari kesatu pernikahan, sampai kini. Silakan hitung, berapa lama masanya? Berapa banyak yang wajib dia korbankan buat melaksanakan perihal itu?

Setelah kamu pergi, yang sebelumnya dilepas dengan doa yang tidak putus, senyum yang tetap merekah, muka yang sumringah, dan juga salam lembut penuh doa, pahamilah satu hal; tengah mengantri sekian catatan kerjaan yang wajib dikerjakan oleh istri yang kamu sayangi itu.

Rumah, wajib lekas dibersihkan. Mulai menyapu, mengepel lantai, jendela, merapikan kamar tidur, cuci piring, pakaian, dan juga masih banyak pekerjaan ‘remeh’ lain yang tidak bisa jadi dan juga hendak amat meletihkan bila didetail satu persatu.

Setelahnya, dia bergegas buat mempersiapkan makan kanak - kanak yang bakal beranjak ke sekolah. bila juga cuma satu anak; sadarilah kalau dia tidak hendak ingin komsumsi santapan yang sama tiap paginya. Belum lagi bila anak kita lebih dari satu; kesatu nasi goreng, kedua nasi uduk, ketiga lontong sayur, dan juga sebagainya.

Bukankah itu sangat meletihkan dan juga jauh lebih banyak dari tugas kamu di kantor mana juga kamu bekerja dengan jabatan setinggi apa pun?

Lalu, sehabis istri kamu salah satunya itu seharian menuntaskan pekerjaan rumahnya, di senja hari kamu kembali dengan bawa lelah, dia juga wajib mempersiapkan diri dengan penampilan tersadu buat menyongsong Anda.

Pasalnya, bila kamu kembali sedangkan keadaannya awut - awutan tidak jelas, ekspresi kamu langsung kecut, cemberut, dan juga tidak ‘berminat’ dengannya!

Maka, bila kamu mau belajar jadi suami yang baik, cobalah pahami posisi dan juga kesibukannya yang padat merayap itu. Cukup memahami, bila kamu tidak kuasa menggerakkan anggota tubuh buat menolong karena terasa sudah padat jadwal di luar dan juga cukup dengan kedudukan bagaikan pencari nafkah.

Dengan uraian yang baik, dikala kembali di senja hari dikala rumah berhamburan itu, minimun kamu tidak hendak berkata dengan nada Bos, “Kamu mengapa saja sih? ketahui gak bahwa saya tuh kelelahan? Seharian mencari nafkah buat kalian dan juga anak - anak. Ngertiin saya dong!?”

Sebab, istri kamu merupakan pasangan hidup, belahan jiwa, penasihat yang bijak; bukan pembantumu! 


Sumber:
http_www_muslimbijak_com/berita/istri-adalah-tulang-rusuk-bukan-tulang-punggung-seorang-pendamping-bukanlah-pembantu.html

Baca Juga

Istri Adalah Tulang Rusuk Bukan Tulang Punggung, Seorang Pendamping Bukanlah Pembantu
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan