Senin, 28 Maret 2016

Jangan Jadikan Aku Istrimu Bila Kau Belum Bisa Menerimaku Seutuhnya

 Jangan peruntukan saya istrimu, bila nanti dengan sebab bosan kalian berpaling pada wanita lain.

Kamu wajib ketahui walaupun bosan mendengar suara dengkurmu, melihatmu begitu pulas. muka pria lain yang nampak begitu sempurnapun tidak alihkan pandanganku dari muka lelahmu sehabis bekerja seharian.

Jangan peruntukan saya istrimu, bila nanti kalian enggan cuma buat mengubah popok anakmu kala ia terbangun tengah malam. lagi sepanjang 9 bulan saya wajib senantiasa membawanya di perutku, membikin badanku pegal dan juga tidak lagi dapat tidur sesukaku.

Jangan peruntukan saya istrimu, bila nanti kita tidak dapat berbagi baik suka dan juga berkecil hati dan juga kalian lebih memilah sahabat perempuanmu buat bercerita. kalian wajib ketahui walaupun begitu banyak sahabat yang siap menampung curahan hatiku, padamu saya cuma mau berbagi. dan juga saya bukan cuma sahabat yang tidak dapat diajak menceritakan bagaikan seseorang sahabat.

Jangan peruntukan saya istrimu, bila nanti dengan sebab sudah tidak terdapat kecocokan kalian memutuskan menjatuhkan talak padaku. kalian ketahui betul, kita benar berubah dan juga bukan persamaan yang menyatukan kita tetapi komitmen bersama.

Jangan peruntukan saya istrimu, bila nanti kalian memilah tamparan dan juga pukulan buat memperingatkan kesalahanku. lagi saya tidak tuli dan juga masih dapat mendengar kata - katamu yang lembut tetapi berwibawa

Jangan seleksi saya bagaikan istrimu, bila nanti sehabis seharian bekerja kalian tidak lekas kembali dan juga memilah berjumpa teman - temanmu. lagi seharian saya sudah begitu letih dengan cucian dan juga setrikaan yang menumpuk dan juga saya tidak pernah terlebih lagi buat menyisir rambutku.

Anak dan juga rumah bukan cuma kewajibanku, karna kalian menikahiku bukan buat jadi pembantu tetapi pasangan hidupmu. dan juga bila boleh memilih, saya hendak memilah mencari duit dan juga kalian di rumah aja sampai - sampai kalian hendak ketahui gimana rasanya.

Jangan seleksi saya bagaikan istrimu, bila nanti kalian lebih kerap di kantor dan juga berkutat dengan pekerjaanmu terlebih lagi di hari minggu daripada mengosongkan waktu berbarengan keluarga. saya memilihmu bukan karna saya ketahui saya hendak hidup aman dengan seluruh sarana yang dapat kalian persembahkan untukku.

Harta tidak sempat lebih berarti dari kebersamaan kita membangun keluarga karna kita tidak hidup buat hari ini saja.

Jangan seleksi saya jadi istrimu, bila nanti kalian malu membawaku ke acara perkawinan teman - temanmu dan juga memperkenalkanku bagaikan istrimu. walaupun saya bangga karna kalian memilihku tetapi takkan kubiarkan kata - katamu menyakitiku.

Bagiku pendamping bukan suatu trofi terlebih pajangan, bukan cuma seorang yang nikmat ditatap mata. tetapi melegakan batin kala dunia tidak lagi ramah menyapa. Rupa merupakan anugerah yang hendak pudar terkikis waktu, dan juga pada dikala itu kalian hendak ketahui bahwa benak dangkal telah menjerumuskanmu.

Jangan seleksi saya jadi istrimu, bila nanti kalian berpikir hendak mencari pengganti kala tubuhku tidak selangsing sekarang. kalian pastinya ketahui bahwa kalian pula turut andil besar dengan melarnya tubuhku. karna saya tidak lagi memiliki waktu buat diriku, lagi kalian senantiasa menyempatkan diri kala teman - temanmu mengajakmu berpetualang.

Jangan buru - buru menjadikanku istrimu, bila dikala ini kalian masih belum dapat menerima ketiadaan dan juga kelebihanku. lagi bersamaan waktu, ketiadaan bukan terus menjadi tipis tetapi tambah nyata di hadapanmu dan juga kelebihanku bisa jadi hendak menggerogoti keyakinan dirimu.

Kamu wajib ketahui perut buncitmu tidak sedikitpun kurangi kerasa cintaku, dan juga prestasimu membuatku bangga bukan malah terluka.

Jangan buru - buru menjadikanku istrimu, bila dikala ini kalian masih mau berhura - hura dengan teman - temanmu dan juga berpikiran saya hendak melarangmu berjumpa mereka sehabis kita menikah.

Kamu wajib ketahui akupun masih mau menghabiskan waktu berbarengan teman - temanku, buat sekadar ngobrol ataupun creambath di salon. dan juga tidak mau apa yang diucap “kewajiban” membuatku terisolasi dari pergaulan, kala saya terus menjadi disibukkan dengan urusan rumah tangga.

Menikah bukan buat menghapus bukti diri kita bagaikan individu, tetapi kita ketahui kita wajib senantiasa menghormati hak tiap - tiap tanpa melupakan kewajiban.

Jangan buru - buru menikahiku, bila dikala ini kalian sungkan pada orang tuaku dan juga terasa tidak aman karna waktu terus menjadi menampilkan kekuasaannya. Bagiku hidup lebih dari angka yang kita sebut umur, saya tidak mau menikah cuma karna kewajiban ataupun buat mengasyikkan keluargaku.

Menikah denganmu merupakan salah satu keputusan terbanyak di hidupku yang tidak mau kusesali cuma karna terburu - buru.

Jangan buru - buru menikahiku, bila hingga dikala ini kalian masih berpikir cuci merupakan pekerjaan perempuan. saya tidak hendak keberatan memperbaiki genting rumah, dan juga berbeda jadi satpam buat melindungi kanak - kanak dan juga hartamu kala kalian keluar kota.

Hapus saya dari catatan calon istrimu, bila dikala ini kalian berpikir memiliki lebih dari satu istri tidak menyalahi ajaran agama. Agama benar tidak melarangnya, tetapi saya melarangmu menikahiku bila nyatanya kalian cuma menjajaki egomu bagaikan pria yang tidak dapat hidup dengan satu wanita saja.

Hapus saya dari catatan calon istrimu, bila dikala ini masih terdapat wanita yang menarik hatimu dan juga kerasa penasaran membuat kamu enggan mengenalkanku pada teman - temanmu. kalian wajib ketahui walaupun cintamu sudah kuperjuangkan, saya tidak hendak ragu buat meninggalkanmu.

Hapus saya dari catatan calon istrimu, bila dikala ini kalian berpikir menikahiku hendak menyempurnakan setengah akidahmu lagi kalian enggan menimba ilmu buat itu. Ilmuku tidak banyak buat itu dan juga saya mau kalian jadi imamku, seseorang pemimpin yang ketahui kemana bawa pengikutnya.

Jangan peruntukan saya bagaikan istrimu, bila kalian berpikir dapat menduakan cinta. kalian bisa jadi tidak ketahui seberapa besar saya mengagungkan suatu cinta, tetapi saya pula tidak hendak menyakiti diriku seorang diri bila cinta yang kupilih nyatanya mengkhianatiku.

Jangan peruntukan saya bagaikan istrimu, bila kalian berpikir saya mencari kesempurnaan. saya bukan wanita naif yang menunggu si pangeran tiba dan juga membawaku ke istana.

Mimpi serupa itu sangat menyesatkan, karna sempurna tidak hendak sempat terdapat dalam kamus manusia dan juga saya bukan lagi seseorang wanita yang gampang terpesona.

Jangan sempat berpikir menjadikanku bagaikan istrimu, bila kalian belum ketahui satu aja sebab mengapa saya wajib menerimamu bagaikan suamiku. [Penulis: Rina Tri Lestari]

Baca Juga

Jangan Jadikan Aku Istrimu Bila Kau Belum Bisa Menerimaku Seutuhnya
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan