Rabu, 25 Mei 2016

Indahnya Menikah Tanpa Pacaran, Yang Jomblo Ayo Merapat!

indahnya menikah tanpa pacaran, kala kembali kali kami mengantarkan perihal ini, terlebih lagi menuliskan novel tentang ini tidak sedikit di antara para anak muda, anak muda terlebih yang masih “jomblo” mengancam, bermacam - macam persoalan dan juga statment timbul sebagian antara lain serupa berikut :

“mungkinkah menikah tanpa pacaran di era saat ini? ”

“bagaimana ingin tahu seluruh watak calon pendamping kita bila tidak pacaran? ”

“akankah menikah tanpa pacaran hendak senang? ”

“bagaimana bila kita tidak menyayangi orang yang kita nikahi? ”

“menikah tanpa pacaran? , kayaknya sulit deh”

“menikah tanpa pacaran? , gimana triknya? ”

“memang mengapa gak boleh pacaran? ”

“apakah terdapat permasalahan dengan pacaran? ”

dan bermacam - macam lagi statment dan juga persoalan seragam yang intinya merupakan ragu, tidak yakin dan juga terasa mustahil dengan konsep indahnya menikah tanpa pacaran. untuk kamu yang bisa jadi pula terasa bimbang tentang perihal ini, in syaa allah pada tulisan kali ini kita hendak mengupas menikah tanpa pacaran.

mengapa tidak boleh pacaran?

benar tidak seluruh pacaran berujung pada perzinaan, tetapi seluruh perzinaan berawal dari pacaran (kecuali pelacuran) , jadi dapat kita simpulkan bahwa pacaran merupakan gerbang utamanya zina, melaksanakan kegiatan pacaran merupakan satu langkah mengarah kepada perzinaan, di awali dengan zina - zina kecil serupa zina hati kala mengingat pacar melebihi kita mengingat alla, zina mata kala berte. mu dan juga pandangan - pandangan yang menggetarkan hati dan syahwat, zina raga serupa tangan kala silih pegangan, kala berpelukan hingga dengan aktivitas - aktivitas zina yang lain sampai zina yang amat besar dan juga amat allah murkai.

“dan janganlah kamu mendekati zina; sebetulnya zina itu merupakan sesuatu perbuatan yang keji. dan juga sesuatu jalur yang kurang baik. ” (al - israa’: 32)

seluruhnya berawal dari hati, awal mulanya benar sekadar ketemu dan juga ngobrol biasa, sinambung berupaya silih pegang, benar tidak dirasa , tidak disangka tetapi ya begitulah syetan menggoda sampai kesimpulannya tergadailah kehormatan, yang tersisa cuma penyesalan.

ini dalah dasar utama mengapa pacaran tidak dibolehkan dalam islam karna isinya dari ilir hingga ke hulu maksiat, letih hati, letih benak dan juga berujung kekecewaan baik itu kala tergadai harga diri ataupun diputus dan juga ditinggal ataupun bisa jadi dikhianati cintanya, ya, intinya sama, bersama kecewa. sedangkan sekecil - kecilnya maksiat pacaran merupakan zina hati, mustahil kerasanya bila orang yang pacaran dapat terbebas dari zina yang satu ini, karna pacaranpun diawali karna keterpautan hati.

menikah tanpa pacaran? mungkinkah?

jawabannya merupakan amat bisa jadi sekali, terlebih lagi hendak jauh lebih indah, indah karna karena mengawali suatu jalinan rumah tangga dengan jalur yang allah dan juga rasulnya ridhoi, menikah tanpa pacaran benar tidak hendak menjamin pernikahanmu senang, sukses, langgeng, tidak sama - sekali. hendak namun dengan menikah tanpa pacaran kamu telah mengawali suatu perkawinan dengan trik yang allah ridhoi, bila diawali dengan jalur kebaikan in syaa allah akhirnyapun hendak baik. hendak namun sehabis menikah tanpa pacaran perkawinan hendak berjalan plong damai, tidak pastinya, karna menempuh rumah tangga, perlu ilmu lagi, perlu bekal hingga belajarlah buat menghadapinya.

kasus yang timbul kala mau menikah tanpa pacaran merupakan gimana kenali pendamping, tentu dengan menikah tanpa pacaran kita tidak dapat mengidentifikasi seluruh watak calon pendamping kita, lha emang dengan nikah melalui pacaran dapat tahu seluruh watak calon pendamping? , tidak harus pula kan?. nah ini yang butuh kita luruskan lagi, seluruh orang berkomentar bahwa menikah kita mesti tahu seluruh tentang calon pendamping kita, kami katakan ini tidak hendak dapat maksudnya mustahil, karna kenali pendamping itu merupakan proses yang panjang dan juga sejatinya proses kenali calon pendamping itu merupakan sehabis akad perkawinan, sehabis hidup berbarengan, seperti itu sejatinya proses pengenalan.

kemudian dini menikah gimana? , dini menikah tidak butuh kamu tau seluruh watak dan juga karakternya karna itupun mustahil dicoba, tetapi cukup tahu sebagaimana rasulullah mengarahkan kita :

“wanita lazimnya dinikahi karna 4 perihal: karna hartanya, karna perannya, karna parasnya dan juga karna agamanya. hingga hendaklah kalian seleksi perempuan yang bagus agamanya (keislamannya). bahwa tidak demikian, tentu kalian hendak merugi. ” (hr. bukhari - muslim)

iya begitulah rasulullah mengarahkan pada kita, dalam menikah kita cukup mengenali hartanya, perannya, parasnya dan juga karna agamanya. tetapi disini rasulullah menekankan supaya menikah karna agamanya. jadi perihal berarti dan juga utama yang butuh kita tahu merupakan agama calon pendamping kita, ketaatannya pada allah dan juga rasulnya, akhlaknya. kala kita sudah menikah dengan yang mempunyai keimanan dan juga ketakwaan hingga yakinlah orang yang menikah karna takwa pada allah tentu ia hendak melayani pendampingnya bagaikan wujud dari ketakwaannya melangsungkan perintah allah, ia menyayangi pendampingnya semata mengharap ridho allah. menerima kelebihan pendampingnya dan memenuhi ketiadaan pendampingnya, bersyukur atas seluruh kesempurnaannya dan juga bersabar menerima perihal yang belum sempurna, seperti itu sejatinya perkawinan silih menyempurnakan bukan silih menuntut kesempurnaan. yang mana perihal ini tentu cuma hendak dicapai dengan baiknya iman dan indahnya takwa pada allah swt.



(sumber : elmina-id.com)

Baca Juga

Indahnya Menikah Tanpa Pacaran, Yang Jomblo Ayo Merapat!
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan