Kamis, 26 Mei 2016

Tahlilan dan Yasinan Adalah Sunnah Bukan Bidah

 akhir akhir ini umat islam bisa jadi telah letih dengan polemik klassik yang terjalin di indonesia antara lain permasalahan yasinan dan juga tahlilan. silang komentar antara pihak yang sepakat terlebih lagi membudayakan yasinan dan juga tahlilan, dengan pihak yang tidak sepakat dengan yasinan tahlilan terlebih lagi menyangka kalau tahlilan dan juga yasinan merupakan masalah bid’ah dan juga kesesatan, sampai dikala ini masih terjalin, yang jadi korban merupakan warga ‘awam yang belum faham devinisi bid’ah dan juga belum menyadari kalau seluruh yang dibaca dan juga yang dicoba didalam penerapan tahlilan dan juga yasinan mempunyai landasan hukum baik dari angkatan laut (AL) quran ataupun angkatan laut (AL) hadits.

dimana - mana baik di dalam pengajian - pengajian universal, ta’lim - ta’lim teratur tiap kali membicarakan bid’ah hingga tentu yasinan dan juga tahlilan jadi contohnya. mereka berkata kalau yasinan dan juga tahlilan merupakan bid’ah dholalah karna tidak sempat terdapat contohnya dari rasulullah dan juga para teman, yasinan dan juga tahlilan merupakan budaya hindu yang dimodifikasi dengan ajaran islam, terlebih lagi yasinan dan juga tahlilan sudah menuju kepada kesyirikan, dan juga pelakunya terancam masuk kedalam neraka.

saat sebelum kita berani berkata kalau tahlilan dan juga yasinan merupakan bid’ah, terdapat baiknya terlebih dulu kita mengenali/mencari ketahui devinisi bid’ah bagi para ‘ulama, setelah itu kita mencari ketahui devinisi tahlilan dan juga yasinan, sehabis kita ketahui devinisi keduanya baru kita merumuskan apakh tahlilan dan juga yasinan tercantum bid’ah dholalah, ataupun sunnah. ?
devinisi bid’ah
imam syafi’i rahimahullah, seseorang ‘ulama besar pendiri madzhab syaafi’iyyah, mendefinisikan, bid’ah sbb,
ما أحدث يخالف كتابا أو سنة اأو أثرا أو اجماعا, فهذه البدعة الضلالة. وما أحدث من الخير, لا خلاف فيه لواحد من هذه الأصول, فهذه محدثة غير مذمومة.
“ bid’ah merupakan apa - apa yang diadakan yang menyelisihi kitab allah dan juga sunah - nya, atsar, ataupun ijma’ hingga inilah bid’ah yang sesat. ada juga masalah baik yang diadakan, yang tidak menyelisihi salah satu juga prinsip - prinsip ini hingga bukanlah tercantum masalah baru yang tercela. ”

imam ibnu rojab rahimahullah dalam kitabnya yang bertajuk “ jami’ul ulum wal hikam “ berkata kalau bid’ah merupakan,
ما أُحْدِثَ ممَّا لا أصل له في الشريعة يدلُّ عليه ، فأمَّا ما كان له أصلٌ مِنَ الشَّرع يدلُّ عليه ، فليس ببدعةٍ شرعاً ، وإنْ كان بدعةً لغةً ،

“ bid’ah merupakan apa aja yang terbuat tanpa landasan syari’at. bila memiliki landasan hukum dalam syari’at, hingga bukan bid’ah secara syari’at, meski tercantum bid’ah dalam tinjauan bahasa. ”

dalam definisi bid’ah yang dikemukakan oleh para ulama’ di atas, bukankah dapat difahami kalau masalah baru ataupun masalah yang tidak terdapat contohnya dari rasulullah saw itu dipecah 2 ialah masalah baru yang sama sekali tidak terdapat dasarnya dalam syare’at dan juga masalah baru yang terdapat dasarnya dalam syare’at. ibnu rojab menegaskan kalau masalah baru yang terdapat dasarnya dalam syare’at, itu tidak dapat dikatakan bid’ah secara syare’at meski sesungguhnya dia tercantum bid’ah secara bahasa, dan juga bila sesuatu amalan dikira bid’ah secara bahasa, tetapi tidak secara syare’at, hingga amalan tersebut boleh dicoba, selagi tidak terdapat nash yang nyata nyata melarangnya.

sehabis kita ketahui devinisi bid’ah bagi para ‘ulama, saat ini ayo kita amati devinisi tahlilan dan juga yasinan.

definisi tahlilan dan juga yasinan
kata tahlilan berasal dari bahasa arab tahliil (تَهْلِيْلٌ) dari pangkal kata:
هَلَّلَ – يُهَلِّلُ – تَهْلِيْلا
yang berarti mengucapkan kalimat: لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ. kata tahlil dengan penafsiran ini telah timbul dan juga terdapat di masa rasulullah shalla allahu alaihi wa sallam, sebagaimana dalam sabda dia:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى. رواه مسلم
“ dari abu dzar radliallahu anhu, dari nabi shalla allahu alaihi wa sallam, sebetulnya dia bersabda: " bahwasanya pada tiap tulang sendi kamu terdapat sedekah. tiap teks tasbih itu merupakan sedekah, tiap teks tahmid itu merupakan sedekah, tiap teks tahlil itu merupakan sedekah, tiap teks takbir itu merupakan sedekah, dan juga amar ma’ruf nahi munkar itu merupakan sedekah, dan juga memadai seluruh itu 2 rakaat yang dicoba seorang dari sholat dluha. ” (hadits riwayat: muslim).

sebaliknya yasinan merupakan kegiatan membaca tulisan yasin yang lazimnya pula dirangkai dengan tahlilan. di golongan warga indonesia sebutan tahlilan dan juga yasinan terkenal dipakai buat menyebut suatu kegiatan dzikir berbarengan, doa berbarengan, ataupun majlis dzikir. singkatnya, kegiatan tahlilan, dzikir berbarengan, majlis dzikir, ataupun doa berbarengan merupakan ungkapan yang berubah buat menyebut sesuatu aktivitas yang sama, ialah: aktivitas individual ataupun berkelompok buat berdzikir kepada allah swt, pada hakikatnya tahlilan/yasinan merupakan penggalan dari dzikir kepada allah swt


2. dalil - dalil tentang dzikir bersama

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ مُعَاوِيَةُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ عَلَى حَلْقَةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَقَالَ: مَا أَجْلَسَكُمْ ؟. قَالُوا: جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ وَنَحْمَدُهُ عَلَى مَا هَدَانَا لِلْإِسْلَامِ وَمَنَّ بِهِ عَلَيْنَا. قَالَ: آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلَّا ذَاكَ؟ قَالُوا: وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلَّا ذَاكَ. قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَلَكِنَّهُ أَتَانِي جِبْرِيلُ فَأَخْبَرَنِي أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي بِكُمُ الْمَلَائِكَةَ. رواه أحمد و مسلم و الترمذي و النسائي

“ dari abu said al - khudriy radliallahu anhu, muawiyah mengatakan: sebetulnya rasulullah shalla allahu alaihi wa sallam sempat keluar mengarah halaqah (perkumpulan) para teman - temannya, dia bertanya: " mengapa kamu duduk di mari? ". mereka menanggapi: " kami duduk buat berdzikir kepada allah dan juga memujinya sebagaimana islam mengarahkan kami, dan juga atas anugerah allah dengan islam buat kami ". nabi bertanya setelah itu: " demi allah, kamu tidak duduk kecuali cuma buat ini? ". jawab mereka: " demi allah, kami tidak duduk kecuali cuma buat ini ". nabi bersabda: " sebetulnya saya tidak memiliki prasangka kurang baik terhadap kamu, namun malaikat jibril tiba kepadaku dan juga berikan laporan bahwasanya allah azza wa jalla membanggakan aksi kamu kepada para malaikat ". (hadits riwayat: ahmad, muslim, at - tirmidziy dan juga an - nasa`iy).

bila kita perhatikan hadits ini, dzikir berbarengan yang dicoba para teman tidak cuma sekadar direstui oleh nabi muhammad saw, namun nabi pula memujinya, karna pada dikala yang sama malaikat jibril berikan laporan kalau allah azza wa jalla membanggakan kreatifitas dzikir berbarengan yang dicoba para teman ini kepada para malaikat.

saat ini marilah kita perhatikan hadits berikut ini

عَنِ الْأَغَرِّ أَبِي مُسْلِمٍ أَنَّهُ قَالَ أَشْهَدُ عَلَى أَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّهُمَا شَهِدَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: لَا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا حَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ. رواه مسلم

" dari al - agharr abu muslim, sebetulnya dia mengatakan: saya bersaksi bahwasanya abu hurairah dan juga abu said al - khudzriy bersaksi, kalau sebetulnya nabi shalla allahu alaihi wa sallam bersabda: " tidak duduk sesuatu kalangan dengan berdzikir bersama - sama kepada allah azza wa jalla, kecuali para malaikat mengerumuni mereka, rahmat allah mengalir penuhi mereka, ketenteraman diturunkan kepada mereka, dan juga allah menyebut mereka dalam kalangan orang yang terdapat disisinya ". (hadits riwayat muslim)
dan juga masih banyak lagi hadts hadits shohih yang menarangkan tentang ke utamaan dzikir berjama’ah.
3. dasar - dasar teks yang terdapat dalam kegiatan yasinan dan juga tahlilan

segala teks dan juga dzikir yang kita baca dalam yasinan dan juga tahlilan seluruh memiliki ke utamaan – ke utamaan, dan juga rosululloh saw seorang diri menyuruh kita buat membacanya.

bacaan - bacaan yang senantiasa dibaca dalam kegiatan tahlilan ialah:

1. membaca tulisan al - fatihah.

dalil menimpa keutaman tulisan angkatan laut (AL) fatihah:

sabda rosululloh saw.
maksudnya: " dari abu sa`id al - mualla radliallahu anhu, dia mengatakan: rasulullah shalla allahu alaihi wa sallam bersabda kepadaku: " maukah saya ajarkan kepadamu tulisan yang amat agung dalam al - quran, saat sebelum engkau keluar dari masjid? ". hingga rasulullah memegang tanganku. dan juga kala kami bakal keluar, saya bertanya: " wahai rasulullah! engkau mengatakan kalau engkau hendak mengajarkanku tulisan yang amat agung dalam al - quran ". dia menanggapi: " al - hamdu lillahi rabbil - alamiin (tulisan al - fatihah) , dia merupakan 7 tulisan yang diulang - ulang (dibaca pada tiap sholat) , dia merupakan al - quran yang agung yang dikasih kepadaku ".
(hadits riwayat: al - bukhari).

2. membaca tulisan yasin.

dalil menimpa keutamaan tulisan yasin.
sabda rosuululloh saw
“artinya”dari abu hurairah radliallahu anhu. , dia mengatakan: " rasulullah shalla allahu alaihi wa sallam bersabda: " barangsiapa membaca tulisan yasin di malam hari, hingga paginya dia menemukan pengampunan, dan juga barangsiapa membaca tulisan hamim yang didalamnya diterangkan permasalahan ad - dukhaan (tulisan ad - dukhaan) , hingga paginya dia menemukan mengampunan ". (hadits riwayat: abu yala). sanadnya baik. (amati tafsir ibnu katsir dalam tafsir tulisan yaasiin)

rosululloh saw pula bersabda,
artinya“ dari maqil bin yasaar radliallahu anhu, dia mengatakan: nabi shalla allahu alaihi wa sallam bersabda: " bacalah tulisan yaasiin atas orang mati kamu " (hadits riwayat: ahmad, abu dawud dan juga ibnu majah).
sabda rosululloh saw,
artinya“ dari maqil bin yasaar radliallahu anhu, sebetulnya rasulullah shalla allahu alaihi wa sallam bersabda: tulisan al - baqarah merupakan puncak al - quran, 80 malaikat menyertai diturunkannya tiap ayat dari tulisan ini. dan juga ayat laa ilaaha illaa huwa al - hayyu al - qayyuumu (ayat sofa) dikeluarkan melalui dasar arsy, setelah itu dimasukkan ke dalam penggalan tulisan al - baqarah. dan juga tulisan yaasiin merupakan jantung al - quran, seorang tidak membacanya buat mengharapkan allah tabaaraka wa taaalaa dan juga hari akhir (hari kiamat) , kecuali dia diampuni dosa - dosanya. dan juga bacalah tulisan yaasiin pada orang - orang mati kamu ".
(hadits riwayat: ahmad)

3. membaca tulisan al - ikhlash.

dalil menimpa keutamaan tulisan al - ikhlash.
rosululloh saw bersabda,
artinya“ dari abu said al - khudriy radliallahu anhu, dia mengatakan: nabi shalla allahu alaihi wa sallam bersabda kepada para teman - temannya: " apakah kamu tidak sanggup membaca sepertiga al - quran dalam tadi malam? ". hingga mereka terasa berat dan juga mengatakan: " siapakah di antara kami yang sanggup melaksanakan itu, wahai rasulullah? ". jawab dia: " ayat allahu al - waahid ash - shamad (tulisan al - ikhlash artinya) , merupakan sepertiga al - quran "
(hadits riwayat: al - bukhari).

imam ahmad meriwayatkan:

artinya“ dari abu hurairah radliallahu anhu, bahwasanya rasulullah shalla allahu alaihi wa sallam mendengar seorang membaca qul huwaallahu ahad (tulisan al - ikhlash). hingga dia bersabda: " tentu ". mereka (para teman) bertanya: " wahai rasulullah, apa yang tentu? ". jawab dia: " dia tentu masuk surga ".
(hadits riwayat: ahmad).





4. membaca tulisan al - falaq
5. membaca tulisan an - naas

dalil keutamaan tulisan al - falaq dan juga an - naas.

artinya“ dari aisyah radliallahu anhaa, " bahwasanya rasulullah shalla allahu alaihi wa sallam apabila terasa sakit dia membaca seorang diri al - mu`awwidzaat (tulisan al - ikhlas, tulisan al - falaq dan juga tulisan an - naas) , setelah itu meniupkannya. dan juga apabila kerasa sakitnya meningkat saya yang membacanya setelah itu saya usapkan ke tangannya mengharap keberkahan dari surat - surat tersebut ".
(hadits riwayat: al - bukhari).

6. membaca tulisan al - baqarah ayat 1 hingga 5
7. membaca tulisan al - baqarah ayat 163
8. membaca tulisan al - baqarah ayat 255 (ayat sofa)
9. membaca tulisan al - baqarah ayat 284 hingga akhir tulisan.

dalil keutamaan ayat - ayat tersebut:

maksudnya " dari abdullah bin masud radliallahu anhu, dia mengatakan: " barangsiapa membaca 10 ayat dari tulisan al - baqarah pada sesuatu malam, hingga setan tidak masuk rumah itu pada malam itu hingga pagi, ialah 4 ayat pembukaan dari tulisan al - baqarah, ayat sofa dan juga 2 ayat sesudahnya, dan juga 3 ayat terakhir yang diawali lillahi maa fis - samaawaati.. ) " (hadits riwayat: ibnu majah).

10. membaca istighfar ,

dalil keutamaan membaca istighfar:

allah swt berfirman:
" dan juga hendaklah kalian memohon ampun kepada tuhanmu dan juga bertaubat kepada - nya. (bila kalian mengerjakan yang demikian) , tentu ia hendak berikan kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu hingga kepada waktu yang telah didefinisikan dan juga ia hendak berikan kepada masing - masing orang yang memiliki keutamaan (balasan) keutamaannya. bila kalian berpaling, hingga sebetulnya saya cemas kalian hendak ditimpa siksa hari kiamat ". (qs. huud: 3)

sabda rosululoh saw.
“ dari abu hurairah radliallahu anhu : saya mendengar rasulullah shalla allahu alaihi wa sallam bersabda: " demi allah! begitu saya beristighfar (meminta ampun) dan juga bertaubat kepadanya lebih dari 70 kali dalam satu hari ". (hadits riwayat: al - bukhari).

sbda rosululloh saw.
“ dari al - aghar bin yasaar al - muzani radliallahu anhu, dia mengatakan: rasulullah shalla allahu alaihi wa sallam bersabda: " wahai manusia! bertaubatlah kepada allah. sebetulnya saya bertaubat kepadanya seratus kali dalam satu hari ". (hadits riwayat: muslim).

11. membaca tahlil : لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ
12. membaca takbir : اَللهُ أَكْبَرُ
13. membaca tasbih : سُبْحَانَ اللهِ
14. membaca tahmid : الْحَمْدُ للهِ

dalil menimpa keutamaan membaca tahlil, takbir dan juga tasbih:
sabda rosululloh saw.
artinya“ dari jabir bin abdullah radliallahu anhumaa, dia mengatakan: saya mendengar rasulullah shalla allahu alaihi wa sallam bersabda: " sebaik - baik dzikir merupakan perkataan laa ilaaha illa - llah, dan juga sebaik - baik doa merupakan perkataan al - hamdi li - llah ". (hadits riwayat: at - tirmidzi dan juga ibnu majah).
sabda rosululloh saw.
artinya“ dari abu hurairah radliallahu anhu, dari nabi shalla allahu alaihi wa sallam bersabda: " terdapat 2 kalimat yang ringan di lidah, berat dalam timbangan kebaikan dan juga disukai oleh allah yang maha rahman, ialah subhaana - llahi wa bihamdihi, subhaana - llahi al - adzim ". ( hadits riwayat: al - bukhari, muslim, ahmad dan juga ibnu majah).
sabda rosululloh.
artinya“ dari abu dzar radliallahu anhu, dari nabi shalla allahu alaihi wa sallam, sebetulnya dia bersabda: " bahwasanya pada tiap tulang sendi kamu terdapat sedekah. tiap teks tasbih itu merupakan sedekah, tiap teks tahmid itu merupakan sedekah, tiap teks tahlil itu merupakan sedekah, tiap teks takbir itu merupakan sedekah, dan juga amar makruf nahi munkar itu merupakan sedekah, dan juga memadai seluruh itu 2 rakaat yang dicoba seorang dari sholat dluha. ” (hadits riwayat: muslim).
demikianlah dalil - dalil yang biasa digunakan bagaikan dasar dilaksanakanya amal tahlilan dan juga yasinan oleh kalangan muslimin yang menunjang tahlilan dan juga yasinan. tulisan ini bukan bermaksud buat mengajak pembaca sekaligus wajib sepakat dengan tahlilan dan juga yasinan, namun lebih bagaikan keprihatinan penulis terhadap keadaan umat islam spesialnya di pulau batam, yang silih menyalahkan, membid’ahkan terlebih lagi hingga mengkafirkan satu sama lain. sementara itu ini cuma diakibatkan perbedaan - perbedaan komentar para ‘ulama kita, yang para ulama itu seorang diri sesungguhnya amat longgar dalam mensikapinya. tahlilan dan juga yasinan merupakan salah satu amalan yang senantiasa dicecar dengan perkata sesat, bid’ah terlebih lagi hingga kekafiran. dan juga dapat dikatakan kalau di batam ini, tahlilan dan juga yasinan jadi icon tudingan bid’ah oleh seluruh pihak yang tidak sepakat dengan tahlilan dan juga yasinan. tiap pembicaraan bid’ah, pakar bid’ah, menyalahi sunah, sesat dan juga lain sebagainya tentu menjadikan yasinan dan juga tahlilan bagaikan contohnya.

satu perihal yang wajib kita ingat,
kalau menjadikan tahlilan dan juga yasinan bagaikan icon tudingan bid’ah , telah menimbulkan kalangan muslimin lalai terhadap masalah - masalah yang lebih berarti dan juga prinsipil, serupa pemikiran aqidah yang jelas - jelas kebid’ahan dan juga kesesatanya yang pula tumbuh pada hari ini. kalangan muslimin lalai kalau di negara ini ajaran syi’ah dan juga ahmadiyah terus merangkak maju dan juga tumbuh dengan doktrin dan juga komunitasnya yang terus menjadi hari terus menjadi kokoh. kalangan muslimin pula lalai kalau kesesatan dan juga kemusyrikan yang hakiki di abad modern ini, ialah materialisme dan juga hedonisme, telah mengikis ketauhidan dan juga makna nilai ketuhanan yang bersemayam di hati manusia secara luas. kalangan muslimin pula lalai kalau dikala ini banyak sekali timbul kelompok - kelompok sempalan yang mengusung uraian sesat dan juga amat jauh dari ajaran islam yang sesungguhnya serupa jama’ah salamullah, agama baha’iyah ingkarus sunah dan juga lain - lainya.
mudah - mudahan tulisan yang amat simpel ini dapat mengembalikan antusias kalangan muslimin yang sepakat dengan yasinan dan juga tahlilan, dan juga untuk kalangan muslimin yang anti yasinan dan juga tahlilan, mudah - mudahan dapat melindungi amanah allah yang berbentuk lidah, sampai - sampai dia tidak jadi karena binasanya si owner lidah itu seorang diri.
wallahu a’lamu bisshowab.






(sumber: ulamakelasik.blogspot.co.id)

Baca Juga

Tahlilan dan Yasinan Adalah Sunnah Bukan Bidah
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan