Rabu, 01 Juni 2016

Jadikan Orang Tuamu Seperti Raja, Maka Rezekimu Juga Seperti Raja

 ridha allah terdapat pada keridhaan orang tua, kebencian allah terdapat pada kebencian orang tua.
kita diperintahkan allah buat berbakti pada orang tua :
" dan juga kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada 2 orang bunda ayahnya; ibunya telah mengandungnya dalm kondisi lemah yang bertambah - tambah, dan juga menyapihnya dalam 2 tahun. bersyukurlah kepadaku dan juga 2 orang bunda bapakmu, cuma kepada - kulah kembalimu (q. s. lukman : 14)

berbakti
ridha allah bergantung pada ridha orang tua

kita sudah terbiasa mendengar kalimat ridha allah terletak pada keridhaannya orang tua. tetapi dalam keseharian apakah kita mengasyikkan / berbakti pada orang tua? mengerti kah kamu kalau kesalahan yang kita buat pada orangtua dapat memacetkan rezeki? pandanglah diri kita, sudahkah kita memperlakukan orang tua serupa raja buat menemukan keridhaannya? dengan ridhanya orangtua, kita berharap allah juga hendak ridha dan juga melimpahkan rezekinya. terdapat banyak cerita kesulitan anak manusia yang terekam, terdapat banyak cerita keburaman anak manusia yang terpotret, nyatanya seluruhnya bermuara dari perasaan sakitnya hati orangtua terhadap anaknya.

trik menjadikan orang tua bagaikan raja
kamu amati gimana raja diperlakukan oleh rakyatnya? raja senantiasa diutamakan dalam seluruh perihal dan juga seluruh peluang. sedapat bisa jadi raja memperoleh santapan yang tersadu, baju yang tersadu, pelayanan yang memuaskan. begitu pula sepatutnya kita memperlakukan orang tua kita.

beri santapan tersadu buat mereka. bila orangtua mau makan suatu, usahakanlah. jangan membikin orangtua menunggu terlebih kelaparan. ingatlah waktu kecil apa sempat orangtua menunda buat berikan makan kita? apa sempat orangtua membikin kita kelaparan? semenjak balita merah juga orang tua lekas sigap penuhi kebutuhan kita dikala menangis. bunda sudah siap sedia dengan asinya yang mengenyangkan perut kita. bapak sudah siap membelikan susu bila asi ibu masih merasa kurang penuhi kerasa lapar kita. besar sedikit bunda tetap menyuapi santapan kita karna kita belum sanggup menyuapi diri seorang diri. pernahkan terpikir kalau bisa jadi mereka seorang diri belum makan demi mengutamakan kita? dikala tua dan juga rentanya apakah kita melaksanakan perihal yang sama pada mereka? apakah kita mendahulukan makanannya, memberinya santapan tersadu yang ia senangi, menyuapinya di ketika tangan tuanya telah bergetar?
cukupi kebutuhannya. sempatkah dikala kita kecil memohon dan juga merengek menginginkan suatu orangtua menolaknya? walaupun keadaan ekonominya pas - pasan orangtua senantiasa mengusahakan buat kita. walaupun wajib mempertaruhkan keinginannya seorang diri orangtua rela demi memandang senyum di muka kita. dikala besar pernahkan permintaan orangtua kita utamakan? sempatkah keinginannya kita lekas upayakan? ataupun kita senantiasa mengabaikannya dan juga menyangka orang tua sangat banyak permintaan, sedangkan kita seorang diri banyak kebutuhan? ingat baik - baik, senyum di muka orang tua karna bahagia pada apa yang kita jalani hendak mempermudah ridha allah, mempermudah rezekinya tercurah pada kita.
libatkan mereka dan juga senantiasa memohon doa restunya. kita sempat berlindung di balik rahim seseorang bunda, merasakan manisnya air susunya dan juga merasakan belaian dan juga proteksi bapak. sehabis berusia dikala mau membikin keputusan berarti dalam hidup kita sempatkah kita mengaitkan mereka? dikala mau melamar pekerjaan ataupun melamar seseorang perempuan apakah kita memohon doa restu orang tua? bila mereka tidak merestui apakah dengan berani kita menentangnya, menyangka mereka membatasi masa depan kita? (baca : kenapa berbakti pada bunda dapat melipatgandakan rezeki? )
atensi yang tidak putus. walaupun kita telah mempunyai keluarga yang jadi tanggung jawab kita seorang diri, atensi terhadap orangtua tidak boleh putus. karna terasa sudah mengirimi duit seperlunya buat penuhi kebutuhannya kita terasa tidak butuh lagi buat mengunjunginya. sekadar menelepon juga kita enggan dengan sebab padat jadwal. kita terasa cukup membayar pembantu ataupun suster buat mengurusnya, sudah cukup bakti bagaikan anak. toh duit yang dikeluarkan tidak sedikit. begitukah benak kita? " barangsiapa yang suka diluaskan rizki dan juga dipanjangkan usianya hingga hendaklah dia menyambung tali silaturahmi. " (h. r. bukhari). silaturahmi yang amat utama saat sebelum kepada teman merupakan kepada orangtua kita seorang diri.
rawat dikala ia sakit dengan perawatan tersadu yang kita sanggup. pengeluaran penyembuhan dikala ini mahal, bersediakah kita sediakan pengeluaran buat membiayai penyembuhan orangtua kita? ataupun membiarkan mereka dirawat dukun kampung aja dengan benak toh usianya sudah tidak lama lagi? bersediakah kita turun tangan mensterilkan kotorannya serupa dikala kita kecil dahulu, memapahnya berjalan serupa dikala langkah kaki kecil kita dahulu diajarinya berjalan, menyisir rambutnya dengan minyak serupa halnya dahulu dia merapikan rambut kita sehabis mandi ?
bagikan kebahagiaan dengan mengaitkan anak. perkenankan ia berjumpa dan juga bercengkrama dengan anak cucunya. membawa kanak - kanak kita buat berjumpa dan juga libatkan mereka buat turut berikan atensi pada kakek / neneknya. paling tidak mereka belajar dari kita gimana memperlakukan orangtua. bila kita memperlakukan orang tua kurang baik, kanak - kanak kita hendak belajar dan juga memperlakukan kita di masa tua sama serupa kita memperlakukan orangtua. kanak - kanak merupakan pembelajar tercepat.

bila seluruh itu sudah kita jalani, kita hendak mengasyikkan hati orang tua. orang tua yang bahagia dan juga senang hendak mendoakan anak - anaknya. mengerti kah kamu kalau doa orangtua itu diterima allah? tidak terdapat orangtua yang ingin mendoakan anak - anaknya sulit dan juga jauh rezeki. namun orangtua tetaplah manusia biasa yang dapat sakit hati dan juga terluka. kesakitan dan juga rintihan hatinya akibat perbuatan kita dapat membikin allah marah. dapat pula orang tua yang karna kemarahannya menyumpahi kita anaknya. waspadalah bila ini terjalin karna dapat aja, dikala maut bakal menjemput, ajal sulit berpisah dari tubuh karna menanggung dosa pada orangtua. bila berdosa pada allah kita cuma tinggal meminta ampun padanya dan juga insya allah hendak diampuni, namun bila berdosa pada orangtua cuma hendak diampuni allah sehabis orangtua ridha dan juga memaafkan kesalahan kita. ingatlah buat terus berbuat baik pada orangtua, peruntukan ia raja dalam kehidupan kita, supaya rezeki kita serupa rezeki raja yang terus mengalir tanpa terdapat habisnya. pintu langit hendak terbuka dengan mudahnya, merendahkan rezeki allah pada hamba yang dicintainya.

" saya bertanya kepada nabi saw tentang amal - amal yang amat utama dan juga dicintai allah, nabi saw menanggapi, kesatu shalat di dini waktu, berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalur allah. " (h. r. bukhari - muslim).

betapa celakanya bila orangtua meninggalkan kita sembari bawa kerasa jengkel dan juga kerasa sakit hati. wallahu alam.



(sumber: lancarrezeki.blogspot.co.id)

Baca Juga

Jadikan Orang Tuamu Seperti Raja, Maka Rezekimu Juga Seperti Raja
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan