Setiap anak manusia memiliki jalan cinta masih-masing. Tapi entah kenapa, kisah cinta yang seperti ini tidak penah aku harapkan. Ketika mengagumimu adalah sebuah awal dari rasa sakit, dan harapan bersama mu kini terasa kosong. Apakah kau tidak mengerti persaanku saat ini, atau ada sesuatu yang sedang kau persiapakan untuk saat nanti.
Apakah aku yang harus melamarmu, ketika kau tidak kunjung datang ke rumahku. Meminta pada ayah ku untuk bicara padamu sebagai seorang pria. Menanyakan kesiapan dan kepastian, apakah kau memiliki rasa yang sama kepadaku.
Akan aku sederhanakan pinta ku kepadamu, tidak sampai hati aku membenanimu dengan biaya resepsi yang mahal atau fasilitas hidup yang banyak orang idam-idamkan. Karena bersama mu sudah lebih dari cukup dari kemewahan dunia. Aku yakin kau adalah seseorang yang pekerja keras dan memiliki prioritas kepada kluarga.
Tapi mungkin memang benar kata suara burung yang berkicau, kalau kau bukan jodohku karena menanti seseorang dan itu bukan aku.Salahku yang terlalu mengagumimu, salahku yang begitu saja mudah jatuh hati pada mu, salahku yang masih mempertahankan rasa ini sampai sekarang dan berharap kalau kau adalah jodohku.
Tolong jelaskan kalau perasaan ini benar-benar salah, salah mengira kalau kau benar memiliki rasa yang sama seperti yang aku rasakan, salah mengira kalau kau adalah sosok yang aku harapkan di masa yang akan datang, dan salah ketika aku terlalu banyak memintamu dalam setiap doa serta tangis setelah sholatku.
Ingin rasanya aku menyerah dan mulai membuka hati untuk seseorang selain dari kamu. Tapi seperti tidak mungin aku lakukan sekarang ini. Karena harap dan bayang tentangmu masih ada. Mungkin akan sangat sulit untuk melupakan itu semua, tapi aku yakin pasti bisa.
Jangan sampai ada benci, ketika rasa cinta itu tertanam terlalu dalam. Jangan sampai ada rasa kecewa dan takut untuk memulai, ketika harapan yang kau bangun tidak pernah sampai. Dan jangan sampai berhenti berdoa, hanya karena satu permintaanmu Allah ganti degan sesuatu yang lebih baik.
Apakah aku yang harus melamarmu, ketika kau tidak kunjung datang ke rumahku. Meminta pada ayah ku untuk bicara padamu sebagai seorang pria. Menanyakan kesiapan dan kepastian, apakah kau memiliki rasa yang sama kepadaku.
Akan aku sederhanakan pinta ku kepadamu, tidak sampai hati aku membenanimu dengan biaya resepsi yang mahal atau fasilitas hidup yang banyak orang idam-idamkan. Karena bersama mu sudah lebih dari cukup dari kemewahan dunia. Aku yakin kau adalah seseorang yang pekerja keras dan memiliki prioritas kepada kluarga.
Tapi mungkin memang benar kata suara burung yang berkicau, kalau kau bukan jodohku karena menanti seseorang dan itu bukan aku.Salahku yang terlalu mengagumimu, salahku yang begitu saja mudah jatuh hati pada mu, salahku yang masih mempertahankan rasa ini sampai sekarang dan berharap kalau kau adalah jodohku.
Tolong jelaskan kalau perasaan ini benar-benar salah, salah mengira kalau kau benar memiliki rasa yang sama seperti yang aku rasakan, salah mengira kalau kau adalah sosok yang aku harapkan di masa yang akan datang, dan salah ketika aku terlalu banyak memintamu dalam setiap doa serta tangis setelah sholatku.
Ingin rasanya aku menyerah dan mulai membuka hati untuk seseorang selain dari kamu. Tapi seperti tidak mungin aku lakukan sekarang ini. Karena harap dan bayang tentangmu masih ada. Mungkin akan sangat sulit untuk melupakan itu semua, tapi aku yakin pasti bisa.
Jangan sampai ada benci, ketika rasa cinta itu tertanam terlalu dalam. Jangan sampai ada rasa kecewa dan takut untuk memulai, ketika harapan yang kau bangun tidak pernah sampai. Dan jangan sampai berhenti berdoa, hanya karena satu permintaanmu Allah ganti degan sesuatu yang lebih baik.
(sumber: jombloin.com)
Apakah Aku Yang Harus Melamarmu, Ketika Kau Tak Kunjung Datang Ke Rumahku
4/
5
Oleh
Blogger Keren