Sabtu, 30 April 2016

Meski Susah Anak Penjual Bubur Ini Masih Ingat Melakukan Hal yang Mulia

Ini adalah kisah tentang seorang remaja berumur 14 tahun yang menjual berbagai jenis bubur bersama adiknya di pinggir jalan sewaktu Zarina hendak mengantar anaknya ke tempat kursus. Kisah memilukan dibagikan oleh Zarina Abdullah dari Bukit Rangin, Kuantan, Pahang melalui halaman Facebook miliknya.

Remaja tersebut terlihat kurus sedang memeluk lututnya bersama sebuah keranjang dan 1 tas kain di sampingnya. Dia duduk di pinggir jalan - bukan di atas trotoar

Zarina merasa heran dan ingin tahu kenapa kedua anak itu masih saja berada di tepi jalan sedangkan hari beranjak malam. Namun keinginan itu ditahannya karena harus mengantar anaknya ke tempat kursus.

Ketika Zarina pulang dari mengantar anaknya, jam sudah menunjukkan hampir jam 8 malam. Namun dia kaget karena kedua anak itu masih saja menjajakan buburnya di pinggir jalan.

Zarina menghampiri dua anak itu dan bertanya pada salah satu yang paling tua yang bernama Baharuddin. Sebenarnya Zarina sering melintas di jalan tempat Baharuddin berjualan dan membeli buburnya. Namun Baharuddin dan adiknya tidak pernah berjualan bubur sampai selarut ini.

Ketika ditanya Zarina kenapa berjualan sampai hampir jam 8 malam, dengan suara sedikit serak dan agak lemah, Baharuddin menjawab, "Masih belum banyak yang laku, padahal saya sudah tak kuat lagi. Kepala saya pusing lantaran sejak pulang sekolah jam dua siang tadi harus berjualan bubur."

Menurut Zarina, tujuan dia berbagi cerita ini bukan untuk mengungkap aib pihak mana pun, tetapi untuk berbagi betapa susahnya hidup yang dilalui oleh remaja ini demi merasakan sesuap nasi.

Ternyata rezeki setiap orang itu berbeda-beda, ada yang harus berusaha sampai keluar semua keringat yang ada demi menghidupi keluarga, dan begitu pula sebaliknya.

Untuk membantu Baharuddin, Zarina akhirnya membeli satu bungkus bubur kacang hijau, sebungkus bubur biji nangka, kolak pisang, dan bubur ketan hitam.

Zarina mengajak warga sekitar Kuantan untuk meringankan beban Baharuddin dengan membeli buburnya agar cepat habis dan kedua anak tidak perlu pulang sampai larut.

Wanita ini juga tak kuasa menolak ketika Baharuddin minta tolong diantar pulang ke rumahnya yang berjarak 7 kilometer dari tempatnya berjualan karena dia sendiri merasa tidak sehat.

Yang membuat Zarina semakin terenyuh dengan Baharuddin adalah ketika akan naik mobilnya, dia sempat bilang kepada adiknya begini, "Kalau jualan ini tidak habis, nanti kita sedekahkan ke masjid dekat rumah ya."

Rata-rata netizen yang membaca kisah ini turut mengungkapkan rasa simpati dan sedih. Bahkan ada yang ingin membantu remaja malang ini demi meringankan beban yang ditanggungnya serta mendoakan yang terbaik untuk keluarganya.


(sumber: catatanuang.com)

Baca Juga

Meski Susah Anak Penjual Bubur Ini Masih Ingat Melakukan Hal yang Mulia
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan