serupa suatu lirik lagu kalau terdapat banyak trik tuhan memperkenalkan cinta. kita tidak tidak sempat ketahui kapan cinta itu hendak tiba, kapan cinta itu hendak mengisi dan juga berkembang di hati kita. kerasanya seketika kita mulai merasakan kebahagiaan semenjak terdapat hadirnya. kita merasakan kenyamanan kala lagi bersamanya. sampai kita juga terasa amat beruntung tat ketika dapat memandang senyumnya. bisa jadi itu lah masa - masa senang dikala kita tengah di datangi kerasa cinta. membikin kita seakan kurang ingat hendak permasalahan hidup yang begitu banyaknya. membikin kita terasa beruntung telah dikasih kehidupan dengan berjumpa dengannya.
kita tidak sempat mengira dapat berjumpa dengan ia, wujud yang tidak sempat kita jumpa sebelumnya. terlebih lagi ia berasal dari tempat yang tidak kita tahu saat sebelum bingung. sampai allah mempertemukan kita dengannnya di sesuatu tempat, sesuatu momen, ataupun sesuatu whatever yang kesimpulannya membikin kita dapat jadi bergaul dengan ia. itu cuma awal mulanya, sampai lelet laun entah kapan kita mulai memperhatikannnya dan juga kesimpulannya jadi mengagumi sosoknya. ia telah jadi wujud idola untuk hati kita, yang kerap kali menimbulkan harapan - harapan tentang pribadinya di masa depan. awal mulanya tidak berani, tetapi kita coba meyakinkan diri. kalau benar tidak terdapat yang tidak bisa jadi di dunia ini. kuasa allah begitu amat besar buat membolehkan seluruh suatu terjalin.
“aku telah mengharapkanmu, tetapi kau tidak ketahui itu. ”
tidak seluruh orang dapat mengatakan perasaan dengan begitu mudahnya. tidak seluruh orang yang dapat menahan malu dan juga sungkan buat mengutarakan hatinya. setelah itu, sering - kali walaupun sudah diungkapkan dengan bermacam atensi. nyatanya tidak seluruh orang pula yang peka terhadap isi hati. tidak seluruh orang dengan gampang dapat paham apa makna dari seluruh atensi yang telah kita beri.
cinta untuk seorang yang telah beranjak berusia tentu bukan semudah anak anak muda yang dengan yakin pribadinya merayu dengan mengatakan “aku cinta padamu”. karna kita ketahui kalau cinta tidak sesingkat kalimat itu. ia juga bisa jadi cuma hendak tersenyum dan juga berputar arah bila kita cuma mengatakan sedemikian itu. menganggapnya bagaikan suatu candaan gombal yang tidak berarti apa - apa. kita juga paham kalau kita benar perlu intensitas, bila kita mau memperoleh hatinya. tetapi tidak seluruh orang yang dengan kilat dapat mempersiapkan diri buat menyatukan 2 hati.
“aku sesungguhnya mau bersamamu, tetapi saya belum memiliki cukup bekal tuk mengajakmu bersamaku. ”
terdapat dari kita yang meberanikan diri buat berterus cerah dan juga mengatakan seluruh perasaan kepada wujud yang dicintai. walaupun belum siap tuk menikah, kita berupaya meyakinkan pribadinya kalau kita tengah berupaya sekeras bisa jadi buat lekas bersanding dengannya. dengan bermacam sebab dan juga alasan kita berupaya membikin dia yakin kalau kita itu pantas buat ditunggu olehnya. terdapat pula dari kita yang berdiam menyembunyikan isi hati. cuma berharap kalau sang ia tidak hendak di miliki oleh teman saat sebelum kita tiba menjemputnya. kita menyayangi dalam diam atensi, berharap hendak tiba peluang untuk kita mempunyai wujud yang sitimewa itu. tanpa banyak merayu tanpa banyak berjanji, tetapi mendadak mengajaknya bersanding dengan kemapanan diri.
bersamaan hadirnya bayangan tentang pribadinya di fikiran kita, bisa jadi kita jadi berfikir lebih dalam mengapa allah mempertemukan pribadinya di kehidupan kita. kita yang terlanjur mencintainya, seakan bingung pada diri kita seorang diri.
“apakah saya salah bila saya mencintaimu. bukankah ini hak seluruh orang? ”
benar tidak terdapat salahnya kita merasakan cinta, tidak terdapat salahnya kita menyayangi seorang. terlebih lagi cinta itu sesungguhnya merupakan sesuatu karunia, suatu keelokan yang tentu dapat membikin kita senang. tetapi kadangkala keelokan itu malah tidak membikin kita senang, terlebih lagi sampai kita dibuatnya berkecil hati hening maupun menangis. perihal itu karna bisa jadi kita seorang diri yang salah memperlakukan cinta itu, salah menempatkannya ataupun sangat tergesa - gesa memberikannya kepada seorang.
lelet laun orang yang kita cintai itu berangkat maupun jadi jauh. entah dia terencana berangkat dan juga menghindar. dapat pula karna momen kebersamaan yang terpaksa dipisahkan karna perbandingan kepentingan diantara kita dengan ia. ia yang memiliki tujuan lain dan juga kita juga lain pula. berkecil hati kerasanya wajib berpisah dengan ia.
“mengapa terdapat perpisahan denganmu, sehabis berkembang kerasa cinta di hatiku padamu? ”
benar orang - orang yang kita temui di sesuatu tempat, hingga ia tentu hendak berulang ke tempatnya tiap - tiap. ataupun dia berangkat ke tempat yang sepanjang ini hendak dia tuju. sayangnya, nyatanya tempat dia berulang itu berubah dengan tempat yang kita tuju. kita kesimpulannya menyadari, kalau bila tidak mau berpisah dengan ia hingga kita wajib miliki ia.
bila mengajaknya menikah merupakan serupa sangat kilat. seakan memaksakan waktu tuk menghindari dia berangkat. seakan menghentikan waktu tuk dapat senantiasa bersamanya. karna benar kita tidak dapat memforsir seorang tuk lekas menikah dengan kita. tetapi bila tidak demikian, bisa jadi kita cuma dapat menggantung harapan kita di langit. berharap dengan lantunan doa - doa supaya kita dapat berjodoh dengannya. tetapi kita menyadari kalau itu aja tidak cukup, kita malah terus menjadi takut bila sewaktu - waktu ia hendak dipinang orang. memohon ia buat menunggu kita tanpa kejelsasan, itu juga seakan serupa seseorang php yang mengumbar janji. ia sewaktu - waktu dapat jatuh hening karna sangat lama menunggu.
kesimpulannya kita juga dapat membenarkan, bila kita sungguh - sungguh mendapatkannya hingga tentu kita hendak mendapatkannya. bila dia jodoh kita, dia juga tidak hendak berangkat kemana. bila dia ingin menunggu kita, dia juga hendak jadi penghuni cinta yang setia. bila kita tidak mau dia menunggu, bisa jadi kita dapat memastikannya lekas. tetapi, bila disuatu hari kita mendengar kalau dia kesimpulannya membagikan hatinya pada teman . kita juga wajib meredam seluruh kesedihan dan juga kepedihan cinta yang tidak hingga. karna itu lah pilihannya, dan juga seperti itu jodohnya. karna kita wajib menyadari, bisa jadi sepanjang ini allah cuma mempertemukan kita dengannya. kita ditakdirkan bukan buat dipersatukan jadi jodohnya.
“terima kasih atas cinta yang terbentuk, nyatanya saya benar bukan jodohmu. saya senang, walaupun sepanjang ini nyatanya saya salah menempatkannya. mudah - mudahan kau senang. "
(sumber: hipwee_com)
kita tidak sempat mengira dapat berjumpa dengan ia, wujud yang tidak sempat kita jumpa sebelumnya. terlebih lagi ia berasal dari tempat yang tidak kita tahu saat sebelum bingung. sampai allah mempertemukan kita dengannnya di sesuatu tempat, sesuatu momen, ataupun sesuatu whatever yang kesimpulannya membikin kita dapat jadi bergaul dengan ia. itu cuma awal mulanya, sampai lelet laun entah kapan kita mulai memperhatikannnya dan juga kesimpulannya jadi mengagumi sosoknya. ia telah jadi wujud idola untuk hati kita, yang kerap kali menimbulkan harapan - harapan tentang pribadinya di masa depan. awal mulanya tidak berani, tetapi kita coba meyakinkan diri. kalau benar tidak terdapat yang tidak bisa jadi di dunia ini. kuasa allah begitu amat besar buat membolehkan seluruh suatu terjalin.
“aku telah mengharapkanmu, tetapi kau tidak ketahui itu. ”
tidak seluruh orang dapat mengatakan perasaan dengan begitu mudahnya. tidak seluruh orang yang dapat menahan malu dan juga sungkan buat mengutarakan hatinya. setelah itu, sering - kali walaupun sudah diungkapkan dengan bermacam atensi. nyatanya tidak seluruh orang pula yang peka terhadap isi hati. tidak seluruh orang dengan gampang dapat paham apa makna dari seluruh atensi yang telah kita beri.
cinta untuk seorang yang telah beranjak berusia tentu bukan semudah anak anak muda yang dengan yakin pribadinya merayu dengan mengatakan “aku cinta padamu”. karna kita ketahui kalau cinta tidak sesingkat kalimat itu. ia juga bisa jadi cuma hendak tersenyum dan juga berputar arah bila kita cuma mengatakan sedemikian itu. menganggapnya bagaikan suatu candaan gombal yang tidak berarti apa - apa. kita juga paham kalau kita benar perlu intensitas, bila kita mau memperoleh hatinya. tetapi tidak seluruh orang yang dengan kilat dapat mempersiapkan diri buat menyatukan 2 hati.
“aku sesungguhnya mau bersamamu, tetapi saya belum memiliki cukup bekal tuk mengajakmu bersamaku. ”
terdapat dari kita yang meberanikan diri buat berterus cerah dan juga mengatakan seluruh perasaan kepada wujud yang dicintai. walaupun belum siap tuk menikah, kita berupaya meyakinkan pribadinya kalau kita tengah berupaya sekeras bisa jadi buat lekas bersanding dengannya. dengan bermacam sebab dan juga alasan kita berupaya membikin dia yakin kalau kita itu pantas buat ditunggu olehnya. terdapat pula dari kita yang berdiam menyembunyikan isi hati. cuma berharap kalau sang ia tidak hendak di miliki oleh teman saat sebelum kita tiba menjemputnya. kita menyayangi dalam diam atensi, berharap hendak tiba peluang untuk kita mempunyai wujud yang sitimewa itu. tanpa banyak merayu tanpa banyak berjanji, tetapi mendadak mengajaknya bersanding dengan kemapanan diri.
bersamaan hadirnya bayangan tentang pribadinya di fikiran kita, bisa jadi kita jadi berfikir lebih dalam mengapa allah mempertemukan pribadinya di kehidupan kita. kita yang terlanjur mencintainya, seakan bingung pada diri kita seorang diri.
“apakah saya salah bila saya mencintaimu. bukankah ini hak seluruh orang? ”
benar tidak terdapat salahnya kita merasakan cinta, tidak terdapat salahnya kita menyayangi seorang. terlebih lagi cinta itu sesungguhnya merupakan sesuatu karunia, suatu keelokan yang tentu dapat membikin kita senang. tetapi kadangkala keelokan itu malah tidak membikin kita senang, terlebih lagi sampai kita dibuatnya berkecil hati hening maupun menangis. perihal itu karna bisa jadi kita seorang diri yang salah memperlakukan cinta itu, salah menempatkannya ataupun sangat tergesa - gesa memberikannya kepada seorang.
lelet laun orang yang kita cintai itu berangkat maupun jadi jauh. entah dia terencana berangkat dan juga menghindar. dapat pula karna momen kebersamaan yang terpaksa dipisahkan karna perbandingan kepentingan diantara kita dengan ia. ia yang memiliki tujuan lain dan juga kita juga lain pula. berkecil hati kerasanya wajib berpisah dengan ia.
“mengapa terdapat perpisahan denganmu, sehabis berkembang kerasa cinta di hatiku padamu? ”
benar orang - orang yang kita temui di sesuatu tempat, hingga ia tentu hendak berulang ke tempatnya tiap - tiap. ataupun dia berangkat ke tempat yang sepanjang ini hendak dia tuju. sayangnya, nyatanya tempat dia berulang itu berubah dengan tempat yang kita tuju. kita kesimpulannya menyadari, kalau bila tidak mau berpisah dengan ia hingga kita wajib miliki ia.
bila mengajaknya menikah merupakan serupa sangat kilat. seakan memaksakan waktu tuk menghindari dia berangkat. seakan menghentikan waktu tuk dapat senantiasa bersamanya. karna benar kita tidak dapat memforsir seorang tuk lekas menikah dengan kita. tetapi bila tidak demikian, bisa jadi kita cuma dapat menggantung harapan kita di langit. berharap dengan lantunan doa - doa supaya kita dapat berjodoh dengannya. tetapi kita menyadari kalau itu aja tidak cukup, kita malah terus menjadi takut bila sewaktu - waktu ia hendak dipinang orang. memohon ia buat menunggu kita tanpa kejelsasan, itu juga seakan serupa seseorang php yang mengumbar janji. ia sewaktu - waktu dapat jatuh hening karna sangat lama menunggu.
kesimpulannya kita juga dapat membenarkan, bila kita sungguh - sungguh mendapatkannya hingga tentu kita hendak mendapatkannya. bila dia jodoh kita, dia juga tidak hendak berangkat kemana. bila dia ingin menunggu kita, dia juga hendak jadi penghuni cinta yang setia. bila kita tidak mau dia menunggu, bisa jadi kita dapat memastikannya lekas. tetapi, bila disuatu hari kita mendengar kalau dia kesimpulannya membagikan hatinya pada teman . kita juga wajib meredam seluruh kesedihan dan juga kepedihan cinta yang tidak hingga. karna itu lah pilihannya, dan juga seperti itu jodohnya. karna kita wajib menyadari, bisa jadi sepanjang ini allah cuma mempertemukan kita dengannya. kita ditakdirkan bukan buat dipersatukan jadi jodohnya.
“terima kasih atas cinta yang terbentuk, nyatanya saya benar bukan jodohmu. saya senang, walaupun sepanjang ini nyatanya saya salah menempatkannya. mudah - mudahan kau senang. "
(sumber: hipwee_com)
Terkadang Allah Hanya Mempertemukan Dua Insan, Bukan Menyatukannya
4/
5
Oleh
Blogger Keren